"He he~" Ming Yue'er tersenyum pahit, "Tuhan itu benar-benar baik, aku bisa terhindar darimu karena sedang datang bulan."
Ketika Wei Chihan mendengar suara tawa wanita itu, ia mengerutkan alisnya.
"Kenapa kamu tertawa?" Wei Chihan mengulurkan tangannya dan mencubit dagu wanita itu. "Orang menyebalkan sepertimu tidak akan pernah bisa lolos dari penderitaan."
"Apa maksudmu?" Ming Yue'er gemetar saat melihat senyuman keji pria itu.
Wei Chihan berdiri dan melepaskan ikatan dari pergelangan kaki wanita itu.
"Hah~" Ming Yue'er menarik nafas dalam-dalam, kedua kakinya terasa sakit.
Ketika ikatan kakinya dilepas, Ming Yue'er pun merasa lega.
Lalu Wei Chihan memegang pergelangan kakinya.
"Nona, pada saat pertama kita berjumpa, kamu membuatku terkejut. Lalu pada saat kedua kalinya kita berjumpa, kamu membuatku terpesona. Pada akhirnya ketika kita berjumpa untuk yang ketiga kalinya, aku jatuh cinta padamu." Ujar pria itu dengan tatapan yang tampak muram.
"Apa yang ingin kamu lakukan?" Ming Yue'er bertanya dengan suara bergetar, ia tidak mengerti apa yang pria ini ingin lakukan padanya.
Wei Chihan meletakkan lengannya di sisi kanan wanita itu, ia ingin membuka baju wanita itu.
"Ah!" Ming Yue'er berjerit dan menutup matanya, "Kamu benar-benar tidak tahu malu! Mengapa kamu tidak memakai celana?"
Wei Chihan berdiri dan wajahnya tampak tenang, lalu tangannya menyentuh wajah cantik wanita itu.
"Kamu benar-benar orang yang menjijikkan, aku sedang datang bulan, kamu tidak bisa melakukan ini padaku." Ming Yue'er menggelengkan kepalanya dan bibirnya tampak pucat.
Kemudian Wei Chihan menundukkan kepalanya.
"Jangan sentuh aku!" Ujar Ming Yue'er pada pria itu.
Ming Yue'er menyipitkan matanya dan menggelengkan kepalanya berulang kali. "Tidak, tidak! Tidak mau! Wei Chihan, jika kamu menyentuhku, kamu akan celaka!"
Wei Chihan membungkukkan badannya dan menyeringai, "Sayang, apakah kamu menakut-nakutiku?"
Kemudian Ming Yue'er berkata dengan suara yang bergetar, "Wei Chihan… aku tidak menakut-nakutimu, jika kamu berani menyentuh wanita yang sedang datang bulan, kamu akan tertimpa musibah."
"Tertimpa musibah?" Wei Chihan mengusap wajah wanita itu dan menyeringai. "Aku tidak mempercayainya, aku tidak takut dengan semua ancaman yang datang padaku."
"Apa yang ingin kamu lakukan?" Kaki Ming Yue'er berdarah dan menodai seprai putih.
"Bagaimana menurutmu?" Wei Chihan mendekatkan wajahnya yang tampan dan mengangkat sedikit alisnya.
"Mengapa kamu tidak ingin melepaskanku?"
"Kamu pandai!" Wei Chihan menggenggam jari-jari wanita itu dan tersenyum. "Menemukan kucing liar yang pandai merupakan hal yang jarang, bagaimana aku bisa melepaskannya?"
Ming Yue'er dengan nada mendesak berkata, "Apa yang ingin kamu lakukan sekarang?"
"Nona." Wei Chihan menundukkan kepalanya, lalu ia berkata dengan lembut ke telinga wanita itu. "Aku mengkhawatirkanmu karena kamu sedang datang bulan, jadi aku hanya menyentuh kakimu."
"Minggir kamu! Jangan sentuh aku!" Ming Yue'ere berusaha untuk melepaskan diri dari cengkraman Wei Chihan, tetapi pria itu menahan kakinya.
"Aku ingin menyentuhmu, mengapa kamu tidak mau? Kita sudah bertemu pada malam itu, jadi mengapa kita tidak bercinta saja sekarang?"