"Siapa yang mau bercinta denganmu? Jangan bermimpi!" Ujar Ming Yue'er.
Wei Chihan menutup mulut wanita itu, lalu ia mencium bibir wanita itu hingga wanita itu terdiam.
Ming Yue'er serasa dicekik akibat tindakan pria itu.
Dengan kesadaran yang tersisa, ia menggigit pria itu lagi hingga berdarah.
"Yue'er, kamu benar-benar cantik, matamu benar-benar tampak indah~"
Wei Chihan menatap wanita itu dengan tatapan membara.
Namun Ming Yue'er mencoba untuk menggigit bibir pria itu dengan keras.
Tubuh pria itu nyaris menutupi seluruh tubuh Ming Yue'er.
Wei Chihan menatap wanita itu dengan tatapan yang dalam, ia tidak dapat menerima perlakuan agresif wanita itu. Lalu ia berusaha untuk mencium bibir wanita itu.
Ketika Ming Yue'er melihat rencana pria itu, ia mencibir dalam hatinya kemudian menggigit bibir pria itu.
"Uh~~!" Wei Chihan mengerang kesakitan saat bibirnya yang tipis digigit hingga berdarah.
Sialan!
Wei Chihan melepaskan ciumannya dan ia menatap wanita itu dengan tatapan yang tajam.
"Anak nakal, mengapa kamu begitu berani menggigitku?" Wei Chihan mengusap darah di bibirnya dengan jari-jarinya.
Darah di bibir Wei Chihan memiliki aroma dirinya dan aroma wanita itu.
"Kurang ajar! Wei Chihan, kamu telah menghancurkan martabatku, aku akan membunuhmu suatu saat." Ming Yue'er berteriak dan menangis.
Ming Yue'er berjuang untuk bebas dari cengkraman pria itu, tetapi tangannya masih terikat.
Pria itu menahan wanita itu dengan lengannya.
"He~" Wei Chihan tersenyum dengan angkuh, sambil mengangkat alisnya.
"Benarkah? Mengapa kamu berani melukaiku? Anak manis, sekarang kamu sedang telanjang." Ujar Wei Chihan.
"Aku ingin tahu bagaimana kamu akan membunuhku?" Imbuh pria itu.
Bibir Ming Yue'er kembali dicium oleh pria itu lagi. Lalu pria itu menciumi dahi, pipi, dan leher wanita itu.
...
Waktu berlalu menit demi menit.
Sebenarnya pria itu tidak begitu menginginkannya, ia hanya ingin terus mencium wanita itu.
Di seprai putih terdapat banyak darah hingga membuat seprainya memiliki noda berwarna merah, dan tampak mengejutkan.
Dahi Ming Yue'er berkeringat dan mata besarnya yang indah dipenuhi oleh air mata. Ia merasa telah dinodai oleh pria itu.
Air mata Ming Yue'er keluar dari ujung matanya, kemudian bercucuran di wajahnya.
"Aku membencimu, aku membencimu…"
"Kamu salah!" Jari Wei Chihan berada di bibir wanita itu. "Sayang, kamu lama-lama akan jatuh cinta padaku~"
"Aku Wei Chihan, seorang Gubernur Militer Tiga Provinsi Utara, aku akan terus mencintai wanitaku. Apakah kamu mengerti?"
"Aku tidak mengerti! Aku tidak mengerti!" Ming Yue'er terus menggelengkan kepalanya. "Kamu benar-benar sombong! Aku tidak akan mencintaimu."
"Aku ingin kamu mencintaiku." Pria itu berbisik padanya.
Ming Yue'er meneteskan air mata, ia merasa bagaimana ia bisa layak bagi Kakak He jika dirinya menjadi seperti ini. Ia sekarang merasa dirinya bagaikan bunga yang layu.
"Mengapa kamu menangis?" Tanya Wei Chihan seraya mengangkat kepala wanita itu, kemudian mencium wanita itu.