Tubuh Ming Yue'er masih diikat, dan ia hanya bisa melihat apa yang akan dilakukan oleh pria tersebut.
Wei Chihan menarik pedang tersebut, lalu ia membuang sarung pedangnya ke lantai.
Wei Chihan berjalan mendekati bagian samping tempat tidur sambil memegang pedangnya, lalu ia menundukkan kepalanya dan memperhatikan pakaian wanita itu dari atas ke bawah.
Hal itu membuat Ming Yue'er merasa gugup.
"Apakah kamu tahu pedang ini digunakan untuk apa?" Tanya Wei Chihan sambil tersenyum keji.
"...." Ming Yue'er tidak bisa mengatakan apapun. Jantungnya berdegup kencang ketika ia menatap pedang yang tampak tajam tersebut.
"Pedang adalah benda milik prajurit, tetapi hari ini pedang ini memiliki kegunaan yang lain."
"Kegunaan apa?" Ming Yue'er benar-benar merasa gugup ketika ia didekati oleh pria tersebut.
Wei Chihan mengangkat pedang di tangannya, dan ujung pedangnya mengarah ke tubuh wanita itu.
"Sayang, aku akan bertanya, jadi tolong kamu jawab. Jika aku puas dengan jawabanmu, maka aku tidak akan menggerakkan pedangku. Tetapi jika aku tidak puas dengan jawabanmu, maka pedang ini akan memotong pakaianmu hingga kamu terlanjang, mengerti?"
Ming Yue'er merasa sangat marah hingga ia mengigit bibirnya. "Sekarang ini aku merasa seperti ikan yang akan dipotong, apakah kamu punya pilihan yang lain?"
"Tidak ada~" Ujar Wei Chihan.
"Tanyakan saja apapun yang ingin kamu tanyakan padaku, tetapi aku tidak akan selalu bisa memberimu jawaban!" Ujar Ming Yue'er lalu memalingkan wajahnya, matanya tampak dipenuhi oleh amarah.
Wei Chihan menunjuk leher wanita itu dengan pedangnya, suaranya terdengar mengancam. "Sayang, beritahu aku di manakah kamu menyembunyikan manik-manik peraknya?"
"Aku tidak tahu, aku tidak mencuri manik-manik perakmu." Ming Yue'er berkata dengan nada yang jengkel dan bingung.
"Sayang, kamu tidak menjawab dengan baik." Pedang yang berada di tangan Wei Chihan memotong sedikit pakaian wanita itu.
Pria itu memotong sedikit kemeja Ming Yue'er dengan mata pedangnya.
Ming Yue'er hanya bisa menahan nafas.
"Pertanyaan kedua, hubungan apakah yang kamu miliki dengan pedagang besar Keluarga Ming dari Kota Binzhou?"
Tatapan Ming Yue'er tampak terkejut, ia tidak menyangka jika Wei Chihan bisa menebak kalau ia berasal dari Keluarga Ming. Tenggorokannya menjadi terasa tercekat. "Aku tidak memiliki hubungan apapun dengan Keluarga Ming!"
"Kamu masih tidak menjawab dengan baik, kamu tampaknya ingin membiarkanku melepas pakaianmu~"
Pedang Wei Chihan mengarah ke kemeja wanita itu, lalu kancingnya dilepas satu per satu.
Akhirnya kulit putih wanita itu terlihat.
"Sayang, kulitmu tampak begitu putih, tampak sangat indah~" Wei Chihan menundukkan kepalanya dan mengendus aroma tubuh wanita itu.
Bagian sisi wajah pria itu berdekatan dengan hidung wanita itu, lalu ia berkata dengan suara yang terdengar berat, "Pertanyaan ketiga, apakah kamu punya kenalan di Kota Hai?"
"Tidak ada." Jawab Ming Yue'er. Ia sudah berjanji pada Kakak He untuk datang ke Kota Hai demi membantunya menemukan peta pertahanan militer tanpa memberitahu keluarganya.
"Apakah kamu membohongiku lagi?" Wei Chihan berdiri dan mengarahkan pedangnya ke celana panjangnya.
'Krek~Krek~' Terdengar suara celana yang dipotong oleh pedang dan suara pakaian yang robek.
"Keterlaluan!" Ming Yue'er berseru, "Wei Chihan, aku telah mengatakan yang sesungguhnya, tetapi mengapa kamu menyebutku berbohong? Aku memang sama sekali tidak punya kenalan di Kota Hai!"
Wei Chihan meliriknya dengan tatapan yang dingin.
"Sudah terlambat bagimu untuk memberi penjelasan lagi, celana panjangmu sudah rusak~" Wei Chihan tersenyum keji sambil menikmati keindahan tubuh Ming Yue'er.
Ming Yue'er merasa kedinginan, lalu ia menatap Wei Chihan sambil menangis.