"Suamiku." Su Xiaoyun menatap Rong Linyi yang berada di atas tangga.
Meskipun Su Xiaoyun sering memanggil Rong Linyi dengan sebutan Suami, nampaknya ini adalah kali pertama Su Xiaoyun melihat dan memperhatikan Rong Linyi dengan seksama.
Su Xiaoyun memperhatikan setiap sudut dari wajah Rong Linyi satu persatu. Pria itu memiliki mata yang sipit, hidung yang mancung, dan bibirnya yang tipis terlihat sangat indah. Ia juga memiliki bahu yang lebar dan mengenakan pakaian yang terbuat dari bahan yang mahal dan rapi terlihat menyatu di tubuhnya yang kekar.
Wajahnya yang sempurna bagaikan emas yang paling banyak dicari dan diidamkan oleh para selebriti.
"Cara apa yang digunakan oleh Jiang Tong, hingga akhirnya suara Song Zhefei yang berada di luar villa benar-benar berhenti." Rong Linyi bertanya dalam hatinya.
Rong Linyi menuruni tangga secara perlahan. Dirinya merasa seperti menginjak hati Su Xiaoyun yang akan membuat jantungnya berdetak lebih cepat ketika melihat ada sedikit darah.
Rong Linyi menatap Su Xiaoyun dengan pandangan dingin tanpa emosi sehingga Su Xiaoyun dangan merasakan udara disekitarnya menjadi dingin. Rong Linyi memiliki aura yang dapat menolak keberadaan orang lain hingga ribuan mil jauhnya.
Tiba-tiba jantung Su Xiaoyun bergetar dan sudut matanya yang indah jatuh ke bawah, pertanda bahwa dirinya merasa ketakutan.
"Suamiku... kamu.. Mengapa kamu ingin..." Su Xiaoyun berbicara dengan terbata-bata.
"Jangan panggil aku suamimu." Rong Linyi menyela kata-kata Su Xiaoyun dengan nada yang dingin.
Mendengar kata-kata itu, tanpa sadar Su Xiaoyun menggigit bibir bawahnya yang berwarna merah muda hingga berubah menjadi pucat.
Su Xaioyun mengangkat tangannya secara tiba-tiba dan bergerak ke arah Rong Linyi.
Jiang Tong merasa tertegun melihat pemandangan yang tidak biasa itu. Dirinya baru saja masuk setelah menyelesaikan urusannya dengan Song Zhefei di luar villa.
Su Xiaoyun yang lemah itu tiba-tiba mengayunkan tangannya ke wajah Rong Linyi.
Seketika wajah Jiang Tong berubah menjadi tegang dan jantungnya berdebar dengan kencang melihat apa yang terjadi di hadapannya. Tetapi sebelum tangan Su Xiaoyun mengenai wajahnya, Rong Linyi menahan pergelangan tangan Su Xiaoyun.
Su Xiaoyun tidak dapat melakukan perlawanan karena Rong Linyi memegang erat kedua tangannya.
Su Xiaoyun terus meronta-ronta, "Kamu bilang kamu tidak akan meninggalkanku.. Kamu bilang kamu tidak akan menipuku, tapi mengapa kamu menipuku? Kenapa!" Su Xiaoyun tidak berhenti menangis.
Saat itu Su Xiaoyun yakin bahwa Rong Linyi lah yang membiarkan pria yang mengaku sebagai suaminya itu masuk ke villa.
Jiang Tong melihat sorot mata mengerikan dalam mata Rong Linyi, seolah-olah ia akan menghancurkan wanita yang ada di hadapannya.
Akhirnya Jiang Tong pun bergegas menghampiri mereka dan membantu Su Xiaoyun, "Su Xiaoyun, tenanglah sedikit...."
Jiang Tong tidak ingin melihat Su Xiaoyun mengalami hal yang lebih buruk lagi.
"Jiang Tong!" Su Xiaoyun berkata dengan matanya yang penuh dengan air mata. "Katakan padaku, jika bukan karena pria itu mau memukulku, apakah kamu akan membiarkannya membawaku pergi?"
Jiang Tong menatap Su Xiaoyun dengan tatapan matanya yang sangat tajam.
Mata Jiang Tong terlihat gelap dan dingin, tetapi Jiang Tong tidak mengucapkan sepatah kata pun.
Ini membuat Jiang Tong benar-benar berpikir, apa yang sebenarnya ingin ia lakukan.
Jiang Tong tidak tertarik terhadap wanita. Tapi entah mengapa Jiang Tong berpikir untuk membawa wanita itu kembali bersamanya.
....
Melihat Jiang Tong dan Rong Linyi terdiam, air mata Su Xiaoyun mengalir membasahi pipinya.
"Suamiku, di dalam perutku ada bayi kita..." Su Xiaoyun berkata dengan suara yang sangat sedih.