Rong Linyi membukakan pintu mobilnya untuk Su Xiaoyun. Dia seperti angsa yang merentangkan sayapnya dan terlihat begitu berwibawa.
Su Xiaoyun terpseona melihat ketampanan suaminya. Wajahnya berubah menjadi merah muda dan tersenyum dengan lembut.
Su Xiaoyun membungkukkan badannya untuk memasuki mobil sambil memperhatikan Rong Linyi memegangi bagian atas pintu mobil dengan telapak tangannya untuk mencegah agar kepala Su Xiaoyun tidak mengenai pintu mobil itu.
Suamiku tercinta...
Jiang Tong yang berada di samping mereka berdua, membuka mulutnya karena tertegun melihat sikap Rong Linyi kepada Su Xiaoyun.
"Bagaimana anda bisa bersikap seperti seorang pria yang siap melindungi adik perempuannya. Bahkan selama 25 tahun ini anda tidak pernah berkencan dengan wanita. Bagaimana ini semua bisa terjadi?" Jiang Tong menanyakan hal itu kepada Rong Linyi.
"Oh, ya." Rong Linyi menjawabnya dengan sangat singkat.
Rong Linyi sangat jarang melakukan kebiasaan seperti itu. Bahkan ketika istrinya menyentuhnya, Rong Linyi harus mencuci tangannya tiga kali. Jiang Tong menjelaskan hal itu.
Nona Su Xiaoyun akan terlihat sempurna jika dia masih belum menikah dan tidak mengandung anak orang lain. Gumam Jiang Tong.
Setelah, Rong Linyi pindah dari rumahnya yang sangat mewah, ia tinggal di sebuah villa seorang diri.
Villa tersebut memiliki taman dengan luas puluhan meter persegi dan sungai buatan dengan airnya yang berkilau membuat villa itu terlihat sangat indah seperti mutiara yang tertanam di batu giok berwarna hijau.
Setiap hari dirinya menyirami semua tanaman yang ada di halaman villanya. Semuanya terlihat sangat indah seperti zamrud yang memantulkan cahaya dari matahari terbenam.
Di tepi sungai buatan tersebut terdapat angsa putih dengan lehernya yang panjang menghadap ke air yang berkilau itu. Angsa tersebut terlihat sangat cantik di bawah sinar matahari.
Dari dalam mobil Mercedes Benz nya, Rong Linyi melihat pemandangan alam yang dengan warna hijau yang mendominasi terlihat seperti lukisan.
Namun, Su Xiaoyun tidak mempunyai kesempatan untuk melihat semua keindahan ini.
Su Xiaoyun tertidur di lengan Rong Linyi selama perjalanan pulang.
'Mulai dari mendapatkan laporan tes kehamilan, menemukan penghianatan suami dengan sahabatnya, hingga penyakit kritis ibunya, dan sikap ayah tirinya, hingga merasa kebingungan dan memiliki perselisihan dengan Song Zhefei. Hari ini Su Xiaoyun sudah terlalu lelah dengan semua itu.' Rong Linyi bergumam di dalam hatinya.
Ketika matahari sudah tenggelam, mobil Mercedes Benz Rong Linyi berhenti di depan pintu sebuah rumah.
Jiang Tong melihat Su Xiaoyun tertidur sangat nyenyak dan ia menanyakan kepada Rong Linyi apa yang harus ia perbuat.
Rong Linyi terdiam dan memberikan isyarat kepada Jiang Tong untuk membuka pintu mobilnya.
Rong Linyi pun keluar dari mobil mewahnya dengan Su Xiaoyun yang masih berada di lengannya.
Di depan pintu, tampak ada seseorang yang sudah menunggu. Dia adalah Chen Guanjia. Dia tertegun melihat Rong Linyi yang sedang duduk membiarkan seorang wanita bersandar pada lengannya. Sungguh bukan pemandangan yang biasa.
Chen Guanjia adalah wanita baik hati yang sudah lebih dari setengah tahun tinggal bersama istri Rong Linyi.
Dua tahun yang lalu Rong Linyi harus keluar dari rumahnya, namun istrinya tidak mempedulikannya. Rong Linyi menyuruh Chen Guanjia untuk mengurus semua pekerjaan di rumahnya.
Chen Guanjia dibawa dari rumah ibu Rong linyi ke Rumah Rong Linyi ketika istrinya masih muda. Chen Guanjia adalah orang kepercayaan istrinya. Dia juga menjadi orang yang paling bisa dipercaya saat berada di rumah.
"Bibi Chen, biarkan semua pelayan tertidur di kamar mereka masing-masing, dan jangan membuat keributan." Rong Linyi berkata kepada bibi Chen dengan suara yang lembut agar semua pelayan tidak mengetahui kedatangannya.
"Ya, baiklah." Jawab Chen Guanjia dengan mata yang menatap kewajah Su Xiaoyun.
Chen Guanjia melihat ke arah dada Rong Linyi karena dirinya ingin melihat wajahSu Xiaoyun dengan jelas, namun Chen Guanjia tidak bisa melihat wajahnya karena Rong Linyi mendekap Su Xiaoyun dengan erat.
"Bibi Chen, jangan melapor kepada istriku tentang masalah hari ini." Rong Linyi dengan memberikan peringatan kepada Chen Guanjia.
Punggung Chen Guanjia terasa dingin.
Meskipun Chen Guanjia sudah tinggal bersama Rong Lin sejak lama, namun dia tetap merasa takut ketika mendengar Rong Linyi berbicara dengan nada seperti itu.