Ia tiba-tiba tersadar saat dirasa tubuhnya menggigil hanya karna membayangkan itu. Bahkan ia masih mengingat jelas bagaimana rasa dari ciuman itu.
'Sh*t, jernihkan kepala mu Lisa jernihkan. Jangan terpicut pada playboy itu.' sambil menenggelamkan kepalanya sendiri sangking kesalnya.
**
Lisa pun selesai dan langsung menyuruh Alex agar segera mandi, saat akan berbaring telponnya pun berbunyi.
"Hai darling." ucap Lisa lebih dulu. "Ya iya, aku akan balik besok. Entahlah akupun tidak tau siapa yang memberinya padaku. Baik. Setelah aku kembali pasti aku langsung kesana. Okey darling bye."
Telpon pun selesai saat langkah kaki Alex menghampirinya. "Siapa?"
Menjawab tanpa menengok kebelakang, "Jhony, aku menghubungi nya kemarin mau menanyakan perihal kalung itu."
Mendengus kesal, "Ingat, jangan sampai ketahuan selingkuh. Aku bisa mencekikmu jika membuat aib itu."
Berbalik dan menepuk pipi kanan Alex pelan, "Tenanglah darling, aku tidak sebodoh wanitamu yang lain." ia pun langsung menuju kasur dan merebahkan dirinya dengan nyaman.
"Aku tidak punya wanita lain, jangan sembarangan ya kamu." balasnya tidak terima sambil berjalan ke arah kasur mengikuti Lisa.
"Apa yang mencium pipimu saat pernikahan kita tidak bisa dikatakan wanitamu?" , "Dia bukan wanita ku. Kau ini tidak mengerti kata itu yah?" , "Baiklah, asal dia tidak mengganggu hidup ku aku tidak peduli. Selamat malam darling."
Lisa pun segera memejamkan matanya. Selang beberapa menit Alex memandang kembali wajah nyenyak Lisa tapi fokusnya malah teralihkan oleh bibir manis itu.
'Oh sh*t, tidur pun mencoba menggodaku.' ia sudah tidak tahan. Perse*an kalau dia bangun, toh dia istriku sekarang. Tanpa ba-bi-bu lagi, Alex pun langsung mencium bibir Lisa dengan rakus.
1 menit, 5 menit, 7 menit. Alex pun melepaskannya saat dirasa Lisa mulai kehilangan asupan oksigen dalam tubuhnya.
Dan ia pun langsung membaringkan tubuhnya memeluk Lisa yang masih tertidur lelap bahkan disaat Alex menciumnya dengan rakus. 'Dasar badak' ucap Alex pelan lalu tidur.
~
"Si sialan ini, perasaan dia kemarin mencium ku dengan lembut tapi kenapa sekarang bibirku bengkak begini?" umpat Lisa kesal saat melihat kaca pagi ini.
Tak berselang lama Alex pun bangun dan melihat Lisa sedang duduk dicermin. "Jam berapa kau bangun?" tanyanya masih dengan suara serak khas orang bangun tidur.
"Setengah jam yang lalu. Kau apakan bibirku sampai bengkak begini hah?" Omel Lisa.
Mendengar itu Alex langsung sadar seketika, "Memang apa yang bisa kulakukan? Bukankah kemarin aku menciumnya biasa saja?" elaknya cepat.
Berdiri dan berjalan kearah Alex, "Tapi kemarin bibirku tidak begini."
Tiba-tiba hasratnya kembali muncul saat melihat bibir merah seksi Lisa. 'Fu*k' batin Alex kesal.
"Coba ku lihat sini." ucapnya berbohong. "Mana mendekat sini, aku tidak bisa melihat jelas." Dan Lisa pun menurut mendekatkan wajah ke Alex.
Dengan sigap Alex langsung menahan tengkuk leher Lisa dan mencium bibirnya lembut.
Mendapat serangan mendadak, Lisa langsung mendorong Alex cepat. Namun karna posisinya tidak kokoh, itu malah membuatnya berhasil didorong balik oleh Alex dan membuatnya terjatuh di kasur dengan posisi Alex diatasnya.
"Jangan macam-macam kau ya. Mau ku cekik sampai mati kau hah!?" omel Lisa.
"Pagi-pagi sudah galak banget istriku ini. Itu hanya morning kiss saja. Spesial untukmu." sambil tersenyum, ia lalu beranjak turun dari kasur.
Kesal melihat itu, Lisa pun langsung melempar buku disamping tempat tidur kearahnya. "Aw, dasar wanita barbar." umpat Alex kesal.
"Awas kau ya berani mencium ku seenaknya lagi." balasnya tajam dan langsung dibalas dengan decak kesal.