Chereads / Ms. vs Mr. / Chapter 41 - Public figure

Chapter 41 - Public figure

Tapi kan alasannya adalah supaya ia tidak bertengkar dengan Lisa? Apakah ini termasuk dalam kategori takut?

Kedua alis Alex pun menyatu karna mengkerut. Ia tanpa sadar mengibas-ngibaskan tangannya diatas kepala seakan mengusir segala banyak pikiran yang menjadi liar dikepalanya itu.

**

-Satu jam kemudian-

Lisa sudah kembali ke rumah nya dan buru-buru naik ke atas menuju kamar.

"Aku mandi sebentar ya baru kita berangkat ke bandara." ucapnya sambil menaruh tas dan melepas sepatunya lalu bergegas masuk ke kamar mandi.

Alex pun yang saat itu sedang sibuk membaca berita di internet hanya mengangguk saja.

Berita yang masih hangat untuk beberapa minggu kedepan, tak lain dan tak bukan adalah kabar pernikahan dirinya dengan Lisa.

"Hanya karna orang menikah kenapa bisa sampai seheboh ini sih?" ucapnya sendiri saat membaca beberapa artikel yang memberikan judul-judul ambigu agar mengundang banyak pembaca yang penasaran.

Beberapa menit berlalu dan Lisa pun sudah rapih saat keluar dari kamar mandi.

Ia hanya mengenakan celana jeans panjang berwarna putih dengan tangtop putih lalu cardigan bermotif floral panjang selutut berwarna hitam dan sepatu converse hitam.

"Ayo pergi. Kau sedang baca apa sih? Serius sekali dari tadi?" tanya nya sambil menarik koper menuju pintu.

Alex pun berdiri dan melipat ipad nya lalu menarik koper miliknya ke arah Lisa. "Sedang membaca berita. Aku fikir banyak berita penting di internet tapi ternyata hampir sebagian berita masih memajang kita rupanya."

Lisa sempat memandang Alex dengan seksama dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Dandanannya cukup santai namun tetap oke dipandang. Alex mengenakan kaos hitam polos dengan luaran blazer berwarna putih serta celana denim panjang berwarna hitam dipadukan sepatu sneakers putih dan tas tangan kulit yang dipegangnya.

"Kenapa memandangku begitu? Apa ada yang salah?" ucap Alex yang merasa di pandangi Lisa daritadi.

Menggeleng pelan, "Tidak ada. Aku hanya berfikir warna pakaianmu matching sekali dengan warna bajuku." balasnya sedikit gugup.

Tiba-tiba Alex melepas ikatan rambut Lisa yang sudah rapih, lalu menyisirnya dengan jari-jari tangannya dengan lembut.

Antara kaget ataupun gugup, intinya Lisa hanya diam saja saat Alex melakukan itu. Ia dapat merasakan jari-jari Alex mengusap kepalanya dengan lembut dan itu sukses membuatnya kaku.

"Selesai. Aku rasa rambutmu yang dijepit begini lebih pas dengan gaya pakaianmu." ucapnya lalu tersenyum.

Alex hanya mengambil jepitan sedang yang terjepit ditangtop Lisa lalu menjepit rambutnya ke tengah dan dibuat sedikit berantakan namun tetap cantik. Ia juga mengambil kacamata hitam dari selipan kantong celana Lisa dan ditaruh diatas kepalanya.

Keduanya pun turun kebawah lalu memasuki mobil yang membawanya menuju bandara.

Saat turun pun para bodyguard sudah bersiap diri menghalau banyak media dan fans yang mencoba mendekati mereka. Maklum, Lisa adalah seorang public figure pastilah fans dan wartawan tau keberadaannya.

Banyak teriakkan serta kelap kelip lampu kamera mengiringi mereka menuju tempat check-in.

Pertanyaan demi pertanyaan saling tumpang tindih namun hanya dibalas senyuman manis oleh Lisa. Sedangkan Alex memilih cuek sambil memegang pinggang istrinya agar tidak kenapa-napa.

Keduanya pun merasa lega saat mereka sudah sampai didalam pesawat. "Apa mereka selalu mengikutimu terus menerus seperti tadi?" tanya Alex saat sudah duduk nyaman di sofa.

"Haha iya. Aku sudah biasa dengan itu. Namanya juga public figure. Berita kecil saja bisa dikerumuni apalagi berita besar. Bukankah kau juga harusnya sudah biasa?"

"Ya. Tapi mereka biasanya tidak ada yang berani menarik-narik aku seperti tadi."

"Itu fans. Mereka memang suka gemas jadi kadang seperti itu." Alex hanya mengangguk mengerti mendengar itu.

Lisa pun mulai mengenakan kacamata yang ada diatas kepalanya tadi dan keduanya mulai sibuk dengan urusan masing-masing.