"Haha baiklah baiklah. Hari ini bagaimana kalau kita jalan-jalan saja? Kalau dipikir, beberapa hari disini kita tidak keluar rumah."
Melonjak senang, "Oke aku setuju. Aku siap-siap dulu. Kita pergi sebentar lagi bagaimana?"
Tertawa pasrah, Alex pun mengangguk setuju.
**
Setelah keduanya sudah selesai bersiap-siap, Alex dan Lisa pun segera pergi meluncur ke Paris Disneyland yang berada di daerah Marne-La-Valle.
Mencoba berbagai wahana bersama, tertawa bersama, tanpa sadar itu membuat keduanya semakin dekat satu sama lain.
Setelah hampir setengah hari mereka berkeliling mencoba berbagai wahana, keduanya pun sekarang sudah duduk di cafe terdekat untuk makan siang.
"Menyenangkan sekali, habis ini kita kemana lagi Lex?"
"Hmm bagaimana jika kita pergi ke Museum Orsay sebentar lalu menikmati sore di Sungai Siene dan menjelang malam kita ke Menara Eiffel sekaligus makan malam didekat sana baru pulang. Kau setuju?" tutur Alex cepat.
Tidak perlu diragukan lagi, mata Lisa berbinar-binar mendengar plan yang dirasa cukup menyenangkan menantinya setelah makan siang.
Dengan cepat Lisa pun menjawab, "Tidak perlu ditanyakan, aku sudah pasti setuju." ucapnya sambil tersenyum riang pada Alex.
Seakan tertular, Alex pun ikut tersenyum melihat Lisa tersenyum. "Haha jika nyonya senang, jangan lupa membalasnya nanti malam." ucap Alex sedikit menggoda.
"Dasar kau yah otak mesum" timpal Lisa cepat. "Haha apa salahnya mesum dengan istri sendiri? Ku lakukan disini pun tidak ada yang akan melarang, apalagi kita sudah sah secara agama dan hukum." balasnya enteng.
Menoleh tidak percaya pada Alex, ia pun kembali bicara "Apa? Mau kubuktikan kalau ucapanku ini benar?" , "Cihh, awas kau ya kalau coba-coba mencari kesempatan dalam kesempitan."
Alex hanya tertawa geli mendengar ocehan jutek istrinya itu..
~
Setelah keduanya selesai makan siang, mereka pun pergi menuju museum yang dikatakan Alex tadi.
Negara yang sering disebut-sebut sebagai salah satu negara romantis didunia ini pun juga menyandang gelar sebagai gudangnya karya seni. Mulai dari lukisan, patung hingga arsitektur bangunan.
Contohnya seperti museum Orsay ini. Museum ini pun lebih banyak mencondongkan karya seni yang dibuat khusus oleh mayoritas orang Perancis asli.
Lokasi Museum Orsay sendiri berada di tepi kiri sungai Seine di Arrondissement sehingga kedua nya sangat menikmati perjalanan santai ini tanpa harus terburu-buru mengejar lokasi wisata yang dibicarakan keduanya tadi.
"Kau tau? Sejak kecil Paris selalu menjadi incaran pertamaku untuk berkiprah di dunia entertain." ucap Lisa memecah sunyi diantara keduanya yang sedang fokus memandang satu lukisan didepan mereka.
Menengok sekilas, Alex pun bertanya "Kenapa Paris? Bukankah dunia entertain yang lebih maju adalah Amerika? Kiprah sayap para selebritas mendunia banyak lahir dinegara Paman Sam itu menurutku."
Tertawa sekilas, ia pun merasa lucu dengan alasan yang ia pegang teguh selama ini. "Karna aku ingin mencoba banyak pakaian hasil karya 'Kota Mode' ini.
Aku tidak bisa menggambar, jadi keinginan ku menjadi seorang desaigner langsung kandas begitu saja.
Tapi setelah ku pikir-pikir, jika tidak bisa membuat bajunya, kenapa tidak aku saja yang mencoba baju buatan mereka.
Karya-karya mereka sangat indah dan mendunia, menjadi model yang mengenakan rancangan hebat mereka merupakan kebanggaan tersendiri bagiku.
Dan itu yang sangat aku senangi bekerja sebagai public figure." ucapnya panjang lebar tanpa memalingkan wajahnya pada lukisan indah didepannya itu.
Mungkin ini terdengar sedikit konyol bagi sebagian orang termasuk Lisa sendiri, tapi itu lah kenyataannya. Dia pun berfikir Alex akan beranggapan sama dengannya.
"Luar biasa." hanya itu kata yang terucap dari mulut Alex setelah mendengar cerita Lisa tadi.