"Apa kamu sudah bertemu Kenzi?" tanya Anala kembali duduk sambil meletakkan minuman di depan Aksa dan meminum minuman untuknya.
Aksa menggeleng sambil meraih minuman yang Anala berikan, "tampaknya dia juga sangat sibuk. Pasti dia memiliki banyak hal yang lebih penting daripada bertemu denganku."
Anala tertawa, "dia seorang workaholic, tapi jika ingin bertemu dengannya kupikir dia akan senang karena dia mengikuti perkembangan kariermu. Tampaknya dulu kalian teman akrab, Kenzi bangga dengan ketenaranmu."
"Benarkah??" Aksa tertawa tidak percaya.
"Iya, dia ikutin berita tentang kamu padahal kan kerjaannya banyak banget."
"Hahaha, aku harus menemuinya," pria bermata besar dan kulit cerah itu tertawa lalu melihat kearah jam dinding, "sudah lama tidak bertemu dengannya. Ngomong-ngomong kamu disini sampai jam berapa?"
"Sampai kapan aku mau, kadang aku juga tidak pulang kalau ada pekerjaan yang perlu diselesaikan."
"Oh ya?"