"Halo? Apa kamu ingin bicara dengan Jaeta?" tanya Anala langsung setelah melekatkan ponsel hitam milik Jaeta ke telinga kirinya.
"Maaf, ini siapa?"
"Bukan siapa-siapa, aku hanya ingin memberi tahu kalau Jaeta sepertinya sedang tidak ingin ditelfon. Aku akan matikan sekarang," Anala menjawab sambil menatap Jaeta dengan wajah seolah mengatakan "kita impas sekarang!'.
"Tunggu!"
"Ya?" kaget Anala padahal sudah akan mematikan panggilan.
"Bisa kamu menyampaikan sesuatu untuk Jaeta?"
"Silahkan," Anala sedikit ragu mengiyakan, ia tidak berniat ikut campur lebih jauh, ia pun memilih untuk menekan tombol loudspeaker agar Jaeta bisa langsung mendengarnya.
"Mungkin dia tidak ingin bertemu bahkan sekedar bicara denganku lagi. Aku minta maaf atas ucapan terakhir kaliku yang mungkin menyakitinya. Aku tidak punya pilihan dan bingung sehingga dengan bodohnya bisa bicara demikian. Tidak apa jika dia memilih menjauhiku, aku hanya minta maaf."