Mendengar pertanyaan Anala membuat Jaeta terdiam, apa ia berani tampil dengan keadaan yang besok entah lebih baik atau bahkan lebih buruk dari sekarang.
Anala menyodorkan botol minuman kearah Jaeta, "mungkin ini bisa membantu, coba saja."
Jaeta meraih botol dari Anala dan memperhatikannya dengan wajah penasaran.
"Aku bela-belain membuatkan itu untukmu dengan resep yang nenekku berikan. Sedikit banyaknya kuharap itu bisa membantu, lagian acaranya besok malam kan? Kita masih bisa berusaha," Anala tersenyum lebar dengan niat memperbaiki kondisi hati Jaeta.
"Sebagai orang awam, aku pribadi menyukai keputusanmu untuk mempertahankan prinsipmu sebagai seorang musisi. Bukankah memalukan seorang penyanyi berpura-pura menyanyi di depan orang banyak?" Anala tertawa dengan santai.
"Kamu menyukaiku ketika aku bernyanyi bukan?" tanya Jaeta yang di jawab Anala dengan anggukan.
"Walaupun aku tidak bisa bernyanyi dengan maksimal?"