Mata Anala membulat mengetahui Jaeta sedang memegang ponsel dan dengan fokus membaca komentar demi komentar mengenai penampilannya barusan, tepat sekali seperti apa yang ia takutkan.
"Kamu tampil dengan baik malam ini, aku menyaksikannya!" Anala berbicara dengan suara antusias berharap bisa mengalihkan perhatian Jaeta.
"Terima kasih untuk minuman yang kamu kirim," Jaeta tersenyum kecil.
"Kamu terlihat sangat hebat, sangat profesional, fansmu pasti sangat bangga denganmu."
Jaeta tidak bersuara, ia hanya coba memaksa mengangkat sedikit ujung bibirnya, "bagaimanapun tidak tampil adalah keputusan terbaik."
"Kamu pasti terlalu mengambil hati komentar-komentar buruk orang."
"Itu hak mereka untuk berkomentar dan mereka tidak salah."
Melihat Jaeta yang terus saja sibuk dengan ponselnya membuat Anala geram dan langsung saja merebut ponsel dari Jaeta.