"Kamu juga bisa main piano ternyata," komentar Anala sambil ikut mencoba menekan tuts piano dengan jari telunjuknya.
"Tidak begitu bisa, dari awal aku cuma fokus ke gitar, bass dan drum."
"Oh ya? Tapi tadi terdengar lumayan,"
"Kamu bisa memainkannya?" tanya Jaeta memperhatikan jari Anala yang terus menekan-nekan tuts piano.
Anala terkekeh dan menggeleng, "aku sempat les piano waktu kecil, tapi sepertinya aku tidak berbakat, aku hanya bisa memainkan satu lagu dengan nada dasar, lalu aku meminta orang tuaku berhenti mendatangkan guru les ke rumah. Itu hanya menghabiskan uang dan akhirnya piano di rumah di berikan ke orang lain."
Jaeta ikut tertawa mendengar penuturan Anala, "tanganmu tidak mencerminkan seseorang yang bisa bermain musik."
Anala menoleh dengan wajah kesal, "memangnya bisa dilihat seperti itu!?"
"Ya bisalah. Lihat tanganku, ini tangan orang yang bermain musik," Jaeta menunjukkan tangannya pada Anala.