Chereads / Justice sword (Revisi) / Chapter 53 - Gertakan

Chapter 53 - Gertakan

Ditengah dinner di bulan purnama kemarin, Satella merasa seperti sedang diintip oleh seseorang. Entah dari menara sebelah mana, atau dari bangunan yang mana Satella kurang tahu. Di chapter ini akan terungkap.

___________________________________________________

Dua hari selepas bulan purnama, Nirvana melihat kedatangan adik angkat Satella. Belum terlalu mengenal identitas gadis pemurung itu. Jangankan adik angkatnya Satella, adik kembarnya pun Nirvana belum terlalu mengenal. Entah apa yang sedang dibicarakan, Nirvana berdiri saja dilorong sekolah, berspekulasi.

Lepas dua jam, gadis pemurung segera keluar.

Mungkin akan pulang, Nirvana berfikir demikian. Tapi ternyata ia ingin menemui Nirvana. Historia berjalan seperti hendak melewati begitu saja, tau-tau terhenti, lalu menoleh dan menatap Nirvana.

Tatapan dingin, cuek, sinis, mengeluarkan aura permusuhan. Menunjuk, mengerakkan telunjuk kearahnya sendiri sebagai gestur minta diikuti. Tanpa menjawab, Nirvana langsung mengikuti gadis berambut hitam yang tak banyak bicara itu. Berjalan kearah tangga, seperti akan turun kelantai bawah.

"Di sini ada training ground kan?" Itulah kata-kata pertama yang keluar dari mulut gadis berambut hitam.

"Ada kok," jawab Nirvana.

"Kalau sudah tiba dilantai satu, tunjukkan tempatnya!" Historia menoleh kebelakang sebentar saja, sambil melangkah.

Kembali menatap kedepan, gadis berambut hitam berkilau terus melangkah kearah depan. Lorong akan menuju kearah tangga.

"Tentu," jawab Nirvana.

Historia memiliki perawakan yang sama dengan Satella dan Starla dari segi tinggi. Historia hanya sedikit lebih berisi daripada kedua kakak angkatnya. Dilihat dari belakang, seperti ibu eksekutif muda dengan tubuh anak baru pubertas saking imutnya. Tapi, dia anak angkat. Lantas harta kekayaannya datang darimana? Nirvana berspekulasi.

Apa mungkin anak dari selir raja, kemudian diberikan sedikit harta kendati tidak diakui statusnya.

Nirvana berspekulasi.

Dilihat dari belakang, Historia memiliki rambut dengan panjang sebahu. Rambutnya dikunci satu, poninya terbelah tiga dengan amat rapih. Nirvana menafsirkan itu seperti wajah oriental Jepang yang dipadukan dengan darah Eropa.

"Amaterasu adalah kepulauan yang berlatar budaya mirip Jepang dari duniaku."

Nirvana berbisik, teringat akan perkataan Mark tentang informasi dasar tentang dunia baru ini.

"Jangan lirik-lirik terus!" Historia menegur, merasa terlalu banyak diamati. Menatap kearah belakang sambil mendesis sebelum kembali menatap kedepan.

"Maaf," balas Nirvana, canggung.

Mereka pun menuruni tangga dan Nirvana terus mengikuti. Nirvana mengikuti sampai ke lantai satu.

***************

Training ground.

Akhirnya mereka saling bertatap muka. Berjarak dua meter, satu dengan lainnya. Historia mengeluarkan aura permusuhan tanpa alasan.

"Aku hanya menjalankan perintah raja," ucap Historia.

"Apa?" Nirvana mengangkat bahu.

"Aku juga punya opiniku sendiri. Bukannya adik yang mencampuri urusan kakaknya, aku hanya mau kakakku mendapatkan hidup yang sangat baik." Raut wajah Historia minim ekspresi, hanya saja wajah Historia lebih dominan dengan ekspresi gadis pemurung.

Nirvana diam, menyimak segala perkataan Historia.

"Dua hari yang lalu, aku melihat kakakku makan malam di atap bangunan kastil ini. Kamu makan malam berdua bareng kak Stella, kamu ini siapa sih?" Tanya Historia dengan gestur tidak terima.

"Teman dekat," balas Nirvana.

"Ayah raja--" Tau-tau perkataan Historia terhenti disini.

"Maksudku baginda raja ingin menjodohkan kak Stella dengan anaknya. Salah satu dari kedua anaknya. Kupikir kak Stella lebih pantas bersama pangeran, tapi jikalau kamu terlalu dekat dengan kak Stella lama-lama kak Stella bakalan berpaling!" Omel Historia.

Nirvana mengangkat bahunya.

"Aku menikung anak raja? Mana mungkin orang sepertiku dapat menikung pangeran dari kerajaan Eropa ini. Tidak realistis sama sekali. Sungguh ke haluan yang hakiki." Nirvana menyanggah Historia.

"Eropa?" Historia bingung.

"Aku kadang lupa nama kerajaan," ucap Nirvana.

"Lagipula cerita tentang pria dari kalangan jelata merebut hati putri bangsawan sudah biasa terjadi. Mereka membawa kabur putri bangsawan, mengacaukan rencana keluar bangsawan itu. Kamu tahu bahwa rakyat jelata dan bangsawan adalah hubungan yang tabu kan."

Historia melipat tangan, menatap Nirvana dengan sinis.

"Lagipula siapa yang bakal nolak untuk menghabiskan waktunya bersama gadis imut dengan kulit seputih porselen?" Nirvana pun memberi opini yang jujur.

"Kalau gitu aku akan memberikan peringatan keras!" Historia dengan tatapan tajamnya.

Historia menodongkan telunjuknya kearah depan.

Napalm beat !!

"Sihir white magic tingkat rendah?" Gandalf bersuara. Nirvana terus menghindar sambil memunculkan justice sword ditangannya. Berlari berputar-putar melingkari Historia.

"Mungkin dia mau melumpuhkan kamu! Walau ini sihir yang kurang berbahaya, tapi ini bisa melucuti senjata atau bikin terpeleset jatuh. Berhati-hatilah!" Gandalf memberi peringatan.

Benar saja pedang mengenai bilah pedang paling ujung, masa benda jadi seperti pengungkit. Justice sword terlepas dari tangan Nirvana. secara ajaib bisa pedang dimunculkan kagi ditangan, karena benda pusaka berisi fragmen roh.

Rentetan peluru cahaya putih ditembakkan deras seperti pistol mesin otomatis. Empat mengenai tubuh Nirvana, dua mengenai kaki kanan Nirvana. Spontan Nirvana terjatuh kebawah.

Historia mengarahkan telunjuknya kearah Nirvana. Rentetan proyektil cahaya putih menghujani Nirvana. Damage nya lumayan terasa sakit.

"Gunakan safety wall!" Gandalf memberi saran.

Lambang sihir pun menyala pada punggung tangan Nirvana. Mantra yang tersimpan di crest dipakai.

Safety wall !!

Lingkaran bercahaya putih pun muncul. Nirvana dilindungi oleh defensif barrier. Karena barrier berbasis white magic, serangan Historia terasa geli bagi defensif barrier nya. Retakan tak muncul sedikitpun.

Historia segera mengeluarkan batu sihir. Seperti batu permata palsu jikalau dilihat sebagai perhiasan, sejatinya ini katalis penyimpanan mantra tingkat rendah. Batu sihir persis seperti magic scroll, tetapi penggunaannya bisa dilempar.

Batu sihir sangat efektif dan juga instan dibandingkan magic scroll.

Semuanya batu permata hitam. Ketika batunya dilempar langsung menghasilkan lumpur hitam yang mencerna safety wall. Karena defensif barrier nya berbasis white magic, ini rentan terhadap element gelap. Dalam sekejap wall dikikis.

"Jangan menginjak lumpurnya!" Gandalf memperingati.

Kala safety wall musnah, Historia menembak rentetan napalm beat kepada Nirvana yang segera melompat tuk menghindari proyektil cahaya putihnya sekaligus lumpur hitam.

Historia segera mengeluarkan sihir untuk memunculkan benang berwarna kebiruan. Benang sangat ringan, melayang. Benangnya menjerat Nirvana dan menjadi sekeras besi. Lebih tepatnya tali setipis benang menjadi sekeras tali baja tebal.

"Crowd control?" Gandalf kaget.

"Apa ada cara?" Tanya Nirvana.

Tau-tau ada suara gesekan antara rantai. Historia menjerit kencang karena rantai meremasnya sangat kencang dan kuat. Bahkan wajah Historia memerah karena jeratan rantainya terlalu kuat. Bersamaan dengan itu, tali sihir pun lenyap.

Lingkaran sihir yang persis seperti mantra sihir AOE muncul. Mantra tersebut tidak terlalu besar radius lingkarannya. Lingkaran sihir itu dimunculkan diatas kaki Anna.

"Penguntit ini berguna juga. Kini pemuja setia mu datang sebagai pembela," ucap Gandalf.

Tiba-tiba muncul sihir tornado angin berkekuatan rendah.

"Untungnya ini bukan mantra tingkat menengah," bisik Gandalf.

Anna terhempas oleh sihir angin radius kecil.

Sementara Nirvana berlari kearah Historia. Berniat melumpuhkan lawannya dengan memukul perut Historia dengan gagang pedang.

Menyadari jarak sudah terlampau dekat, Historia mengeluarkan kartu truf andalannya. Tongkat permata sihir berwarna biru. Pada awalnya itu hanyalah batu permata biru sapphire, tetapi muncul gagang tongkat semu.

Setelah mengeluarkan tongkat permata sihir, Historia mampu menggunakan flyng magic.

"Tongkat permata biru itu merupakan saint grafik didalam code mistik!" Gandalf telah mengidentifikasi equip lawannya. Walaupun belum membaca detail nya.

Historia melayang diudara. Lalu menembak bola cahaya putih persis napalm beat tapi jauh lebih besar lagi. Nirvana berlari untuk menghindari. Tiap bola cahaya membentur tanah, suara ledakan kecil terdengar. Nirvana merasa bahwa satu bola cahaya putih tak dapat dihindari. Nirvana menangkisnya dengan pedang. Menggenggam gagang pedang dengan kedua tangan, sangat erat, Nirvana tidak mau kena disarm lagi.

Ledakan kecil nampak. Kendati menangkis, luka setara dilempar kerikil tajam terasa oleh Nirvana.

Historia mengayunkan tongkat permata layaknya pedang. Attack wave dilancarkan. Muncul sabit cekung cahaya putih. Attack wave melesat kearah Nirvana. Nirvana masih dapat mengelak. Atack wave keempat tak terelakkan.

Nirvana menebas atack wave nya. Kendati atack wave terbelah, itu masih melesat kedepan walaupun menyebar ke dua sisi. Perut kiri Nirvana terkena luka sayat ringan.

"Ditangkis pedang pusaka kelas C tetapi masih kena damage! Sepertinya senjata lawan mu adalah senjata pusaka kelas B ataupun A. Menurut ku itu pusaka kelas B!" Gandalf mengidentifikasi equip lawan.

Nirvana masih terus berlari tuk mengindari bola cahaya putih.

"Serang balik dengan pyrokinesis!" Usulan Gandalf.

"Jangan!" Nirvana menyanggah.

Historia berhenti menembak bola cahaya putih.

Seberkas cahaya putih diudara bermunculan dan dihisap oleh permata biru. Makin lama makin banyak cahaya yang dihisapnya. Semakin intens cahaya dihisap, semakin redup cahaya sekitar.

"Dia sedang mengeluarkan mana burst! Cepat gunakan safety wall!" Gandalf memperingati.

Nirvana mengeluarkan kekuatan mantra di dalam crest. Punggung tangan nampak mengeluarkan cahaya dengan pola lambang sihir. Satu mantra crest digunakan, muncul lingkaran putih defensif barrier.

Seberkas cahaya menyelimuti permata biru, hingga sangat silau. Hingga tidak mampu terbendung, cahaya putih ditembakkan. Sinar laser putih merambat kuat, amat besar daya hancurnya. Tapi bisa dimentahkan oleh safety wall.

Nullify, nol damage yang masuk karena element barrier yang digunakan sama saja dengan elemen penyerang.

Historia menggenggam tongkat dengan dua tangan, daya hentak serangan mana burst sangat kuat.

Historia mengulang proses mana burst nya. Sinar laser berhenti menyembur. Cahaya dihisap lagi, cahaya disekitar menjadi redup sementara ini. Hingga cahayanya sudah sangat redup, konsentrasi mana nya tak mampu terbendung lagi, laser ditembak. Tetapi Historia menahan beberapa saat.

Sebelum menembak mana burst, Historia melempar bebatuan sihir berisi lumpur hitam. Lumpurnya mengikis defensif barrier. Tentu karena white magic lemah akan darkness, begitupun sebaliknya.

Dengan cepat laser ditembakkan. Laser nya memang tidak mempan, tetapi barrier sedang dikikis oleh lumpur hitam. Kapanpun barrier lenyap, laser akan menyakitkan.

"Kapan barrier nya akan lenyap!" Nirvana tidak tenang.

Sementara Anna yang dikejutkan dengan mantra angin telah sadar. Anna berdiri, menggulung rantai. Bersiap menghentikan lawannya.

"Lima detik dari sekarang!"

Gandalf memberi seruan sebagai sinyal penanda bahwa barrier nya akan lenyap. Tiga detik kemudian Nirvana melompat keluar barrier.

Historia tidak membelokan arah rambat sinar laser nya. Bahkan setelah barrier telah dicerna oleh lumpur hitamnya. Sisa sinar laser menghantam dinding kastil.

Mana burst terlampau kuat hingga insiden yang merusak bangunan terjadi begitu saja. Sinar laser nya merusak lorong lantai tiga beserta ruang penyimpanan. Keramik pada lantai roboh kebawah.

Ledakan itu sungguh dahsyat.

~Bersambung~