Chereads / Justice sword (Revisi) / Chapter 33 - Peneror datang

Chapter 33 - Peneror datang

Tiga puluh menit sudah Nirvana menemani Silvia. Walau itu hanya berdiam diri disana. Bahkan Silvia atau Nirvana saling membelakangi.

Seorang pengawal merupakan penunggang naga darat, berjalan mendatangi mereka. Penjaga itu menyusul mungkin atas perintah Satella. Mulanya Nirvana merasa pengawal pria itu nampak asing.

"Permisi, nyonya Stella sedang menunggu kalian," kata pengawal.

"Huh--" Silvia terkejut, seketika berbalik badan. Ia pun menyadari bahwa ia terlalu lama menghilang dan mengabaikan tuannya.

"Ma-- maafkan aku. Kalau gitu aku segera datang," kata Silvia.

Nirvana melangkah, tau-tau ada sekawanan burung gagak yang melintas dihadapannya. Mereka terbang sangat rendah sekali.

"Hati-hati! Itu seperti bidak sihir untuk mengintai," seru Gandalf.

Nirvana merasa aneh. Untuk apa tiba-tiba Gandalf menjadi begitu hati-hati. Apa sesuatu akan terjadi nantinya. Nirvana terkejut, ia baru sadar bahwa sekarang ini bulan purnama. Mungkinkah realitas marmer aktif jika bulan purnama.

Sebelum masuk kedalam pintu masuknya, Nirvana melihat kearah langit malam. Ternyata betul saja bahwa bulan berganti warnanya menjadi merah darah. Bukan cuma itu, rona langit tidak hitam lagi. Langit jadi begitu merah ronanya. Seolah-olah ini sore bukan malam.

"Apa?" Nirvana berhenti.

"Bulan ini lagi!" Silvia cukup hati-hati. Bukan hanya prasangka Nirvana, intuisi Silvia pun sangat tajam.

Nirvana masuk kedalam pintunya. Menutup, mengganjal dengan slot kunci. Pengawal penunggang naga berlari duluan. Berlari tergesa-gesa, kala mencapai pertigaan lorong ia diterkam binatang sihir. Bintang berwujud anjing iblis. Kulit hitam, begitu hitam. Ekornya bercabang menjadi dua. Lalu datang dua lagi.

Mereka ada tiga sedang menggigit, mencabik pengawal malang itu.

"Oh tidak! Sudah dimulai," ucap Nirvana.

"Aku khawatir dengan keadaan nyonya Stella." Tau-tau Silvia lari. Sama cerobohnya dengan seorang pengawal yang barusan.

Gandalf berbisik, "Susul dia!"

Nirvana mengejar Silvia, ketiga binatang iblis berwujud anjing berwarna hitam lagi sibuk mengunyah tubuh pengawal yang malang itu.

Terus berlari.

Jarak kian dekat, salah satu anjing menoleh kearah Silvia.

Silvia mulai mengeluarkan pistol mauser dari sabuk senjata pada pinggangnya. Silvia menggenggamnya, mulai melangkah, Silvia mendekati binatang sihir. Silvia mencari jarak ideal untuk dapat menembak binatang iblis tersebut.

Alih-alih mendekat, justru anjing hitam itu lah yang mulai mendekati Silvia. Berlari kearah Silvia, terlalu cepat untuk bisa dibidik pistol mauser.

Pyrokinesis !!

Nirvana melepas api, membakar binatang iblis nya. Itu membuat binatang iblis mendapat efek slow. Karena lajunya melambat, Silvia semakin mudah membidiknya.

Silvia membidik.

"Shinful shell!"

Mantra yang umum dikuasai oleh marksman pengguna senjata api dalam dunia ini. Partikel proyektil peluru dibentengi energi magis. Bahkan ini membuat efek ledakan kecil. Ada lingkaran sihir vertikal searah dengan moncong pistolnya.

Dor....

Mengenai kening anjing hitam, ledakan kecil terjadi. Anjing terhempas kebelakang. Dua rekan anjing hitam terdistraksi oleh suara ledakan mantra senjata api, shinful shell.

Dua binatang sihir kini menoleh kearah Silvia.

Dengan cepat Nirvana menembak pyrokinesis. Anjing hitam berlari zig-zag, sulit ditembak. Butuh tiga percobaan untuk mengenali satu.

Ledakan dari mantra senjata api terdengar. Satu anjing hitam amat dekat, ternyata itu berlari kearah Nirvana. Melompat, menerjang. Nirvana sempat menebasnya dengan bilah pedangnya. Merobek leher anjing hitam. Kemudian tebasan kedua merobek perut binatang iblis itu. Gerak-geriknya seperti anjing hitam akan putar badan.

Nirvana melakukan tusukan pada perutnya.

"Tiga hit baru tewas!" Gandalf pun terkejut.

"Iya, ini cukup kuat," kata Nirvana.

"Bukan itu, aku percaya kita bisa membunuhnya dalam satu kali serangan saja. Binatang sihir jadi lebih kuat dari standarnya," kata Gandalf.

"Mungkin bulan darah membuat binatang iblis menjadi lebih kuat daripada biasanya," balas Nirvana.

Atas opini Nirvana, Gandalf tidak menyanggah.

Mereka berjalan menuju pertigaan lorong. Mendekati rekan yang telah tewas, Silvia berbelasungkawa.

"Rekanku yang malang." Silvia tak mampu melihatnya yang dipenuhi luka gigitan fatal.

Mereka belok kiri untuk mencapai ruang aula pesta. Masih diloron, ternyata ada lima binatang iblis lagi berlari dari ujung lorong. Ini situasi tak yang terduga.

Menaruh pistol mauser di sarung senjata. Silvia memanggil pedang berseker melalui gulungan sihir.

"Lagi!"

"Gunakan lifrasil!"

Gandalf memberi usulan. Nirvana bersama Silvia berlari kearah lima binatang sihir itu. Mereka berlari cukup lincah, tatapannya liar.

"Aku mengunakan lif point untuk memperkuat pyrokinesis!"

Berlari, mencapai jarak ideal tuk melepaskan skill api.

Mengarahkan telunjuknya kearah depan. Sedikit cahaya berkumpul di sana. Setelah ia yakin bendungan energi sihirnya cukup kuat, sihir mental pyrokinesis dilepaskan oleh Nirvana. Apinya mengakibatkan dampak ledakan tingkat menengah.

Mengakibatkan retakan, hingga bolongnya tembok. Lubang kecil tercipta di atap dengan lantai cor. Bongkahan kecil puing batu cor membentur satu binatang sihir. Beberapa tewas karena ledakan menengah. Ada satu yang survive.

Satu binatang sihir dengan luka kritisnya, melangkah.

"Kemari kau hama sialan!" Silvia siaga, menggenggam pedang berseker.

Anjing hitam berlari dengan sisa tenaga. Movement nya melambat hingga separuh kecepatan awal.

Dengan kuat, Silvia mengayunkan pedang tebalnya secara horizontal. Memecahkan batok tengkorak dari binatang iblis.

Jalan tertutup api. Mereka berlari menerobos apinya, melompatinya. Akhirnya lewat tanpa hambatan. Bergerak maju kedepan, melalui jalanan lurus yang panjang. Lalu mereka tiba dibelokkan. Berbelok dilorong. Kembali di jalur lurus.

Berlari di lorong, lurus kedepan.

Tau-tau ada kabut hitam runcing melesat kearah mereka. Itu muncul dari hadapan mereka. Sosok kabut hitam terhenti dihadapan mereka. Kabut berubah menjadi seseorang.

Nirvana terkejut.

"Guru pertahanan terhadap ilmu hitam. Violetta Luciana!"

"Iya, ini aku."

Bertemu sekutu kala bulan darah muncul kembali.

"Aku bisa menavigasi kalian tuk menuju ke posisi Stella. Ayo ikut denganku!"

Violetta orangnya jarang basa-basi. Violetta melangkah menuju kearah lorong darimana ia datang.

"Ikuti wujud transfigurasi kabut hitam ku!" Selang lima detik ia melangkah, lalu berubah dengan wujud transfigurasi.

Wujud transfigurasi bergerak tak terlalu cepat. Nirvana dan Silvia sanggup mengikuti kabut hitam. Mereka dituntun menuju ke posisi Satella berada. Mungkinkah Stella sedang dalam kesulitan.

Point of view.

Semenjak bulan darah tejadi, ada penyusup memasuki aula kastil kementerian sihir. Beberapa lari ketempat evakuasi. Sebagian hadirin pesta berpencar satu sama lainnya. Ada beberapa melarikan dirinya ke gerbang depan, tapi itu diblokade oleh antek-antek iblis.

Ada yang melarikan diri menuju lapangan di area belakang kastil. Karena di sana ada hangar tempat landasan airship zephelyn. Dalam universe ini memang terdapat armada terbang teknologi jaman mesin uap, tapi jumlahnya terbatas dan hanya dimiliki kalangan tertentu. Ada beberapa instansi kerajaan yang memiliki fasilitas armada ini tuk keperluan evaluasi.

Karena musuhnya adalah orang dalam, maka hal seperti ini sudah diantisipasi. Tentu saja landasan armada airship telah diblokade.

Kemudian yang terakhir, pintu menuju ruangan evakuasi.

Jadi ada tiga tempat yang telah diblokir. Masing-masing tempat terdapat demon witch dengan mode kutukan. Satella sedang ada didepan pintu ruang evakuasi. Tepatnya adalah pertigaan lorong.

Di suatu lorong ada assassin yang bertugas membunuh orang kunci. Mereka menarget saingan politik sekutu Diablo di kementerian.

POV end....

******************

Lorong kastil.

Menaiki tangga spiral sampai ke lantai empat. Violetta memandu mereka kemari. Bergerak di jalur lorong yang lurus. Mungkin akan dihalangi bidak sihir.

Ditengah jalan mereka dicegat kesatria demon. War Devils, satu kesatria ras iblis berzirah dengan sayap kelelawar menembus zirah tebalnya. Perawakannya sedikit melebihi postur ras Eropa pada umumnya. Zirah besi sangat tebal, sangat berat. Senjatanya adalah senjata kelas berat yang kuat.

Unit iblis berzirah bersenjatakan tombak berkepala kapak perang. Senjata khas Eropa yang bernama halberd. Senjata kelas berat yang digunakan dua tangan. Wajahnya ditutupi topeng misterius.

"Maju!"

Silvia dan Nirvana maju. Violetta berdiri dibelakang dan memantau.

"Kamu akan ditebang. Bertahan!"

"Gunakan safety wall!"

Empat langkah sebelum mencapai kesatria iblis, skill pasive third eyes Violetta bereaksi. Lantas Gandalf memberi solusi. Menurut usulan Gandalf, sihir crest harus dipakai. Magic crest dipunggung tangan Nirvana bereaksi, menyala.

Secara brutal, war devil menebas dengan halberd. Ayunannya sangat kuat, hampir pasti gagal ditangkis.

Safety wall !!

Muncul defensif barrier berbasis white magic melindungi Nirvana. Defensif barrier yang berbentuk lingkaran. Ayunan amat bertenaga, membuat retakan parah terhadap lingkaran defensif barrier.

Dengan cepat, Silvia menebas war devil. Pedang berseker mengiris perutnya, tertahan oleh zirah nya. Hanya menghasilkan percikan kembang api. Serangan Silvia tak berdampak apapun, zirah kesatria iblis menahan serangan bilah nya.

Melakukan tebasan kedua kearah lengan atas war devil. Kali ini ada goresan berdarah yang menempel pada bilah pedang Silvia. Violetta bereaksi dengan skill third eyes.

"Silvia akan ditebang!" Violetta memberi peringatan.

Silvia memasang posisi bertahan, menyilangkan pedangnya untuk melindungi bagian vital dari jalur tebasan. War devil mengayunkan kapak perang kearah Silvia, bilah saling beradu kuat. Percikan api tercipta, kedua tangan yang lagi menggenggam pedang pun sampai terhentak kesamping. Silvia ada didalam posisi terbuka.

Nirvana menebas punggung war devil, tapi hanya menggores zirah tebalnya saja.

"Hentikan! Itu tidak berguna," seru Gandalf.

Nirvana mengarahkan telunjuk kirinya kearah war devil.

Pyrokinesis !!

Serangan api tidak diperkuat buff lifrasil, tapi ditembakkan beberapa kali. Itu hanya membakar zirah nya sesaat, lalu padam lagi.

"Itu juga tidak efektif!"

"Gila, bidak yang satu ini kuat juga."

War devil pun terus mengayunkan kapak perang kearah Silvia. Kapak perang dan pedang berseker terus beradu. Hingga pedang berseker dibuat terlepas dari tangan Silvia.

"Bidak ini badak juga."

"Apa katamu?"

"Badak, istilah untuk menyebut pasukan dengan defense terlalu tinggi."

Nirvana dan Gandalf berbincang sebentar, belum ada solusi.

"Mahluk itu lemah terhadap white magic!" Violetta memberi support melalui keahlian navigasi sihir.

"Menganalisis kah? Baiklah aku mempesona bilah nya dengan buff sihir berbasis white magic. Pedang menghasilkan serangan berbasis white magic," kata Gandalf.

Serpihan cahaya emas terpancar menyelimuti bilah justice sword. Cahayanya kian terang seiring berjalannya waktu. Cahaya emas semakin pekat, buff white magic semakin kuat pada pedangnya.

Nirvana menghunuskan pedang kearah kesatria iblis.

~Bersambung~