Kali ini menghadapi Diablo bersama Ray Valerious Scarlett, pengguna pedang naga suci.
Empat ratus tahun lalu, terjadi peperangan antara kaum manusia dan naga. Kerajaan manusia hampir kalah dengan kerajaan Dragonia. Tetapi Helena Charlotte dengan segala harta pusaka nya, mengalahkan Imperial dragon lord. Raja naga dirantai dengan rantai yang dirakit dengan rahasia teknologi material sihir keluarga Charlotte.
Adalah panggung untuk Helena Charlotte.
Tangan kanan Helena Charlotte, pengawal pribadinya melepaskan dragon lord dari belenggu rantai raksasa. Agar rantai bisa dirusak, dragon lord memecah jiwa kedalam material. Potongan jiwa disimpan kedalam bilah, menjadi sebuah horcrux atau fragmen jiwa.
Dragon lord menghadiahi fragmen jiwanya kepada manusia yang membebaskannya. Pendekar pedang menikah dengan seorang putri dari keluarga penyihir, yaitu house of Scarlett. Kemudian secara turun temurun pedang naga suci menjadi pusaka house Scarlett. Sementara itu yang mengalahkan dragon lord adalah tuah dari pusaka mistik milik Helena Charlotte.
Kode mistik restart keluar sebagai aktor kemenangan umat manusia terhadap kaum naga. Restart bukan satu-satunya pusaka milik Helena. Helena Charlotte memiliki banyak kode mistik, bukan hanya kekuatan sihirnya yang ia andalkan.
Selain bakat sihir, selain kekuatan sihir kuatnya, magic Crest yang diwarisi dari generasi ke generasi adalah aktor lainnya yang berperan. Sebelum Helena Charlotte naik panggung, semua rumah penyihir mengalami kekalahan. Manusia tak bisa mengalahkan naga. Seluruh pemimpin dari rumah penyihir terkenal telah dikalahkan.
Kembali ke kota Geffenia yang mengalami kerusakan.
"Gunakan pusaka mu!" Ujar Satella.
"Sayangnya pedang naga suci tidak mau mengkonfirmasi sebagai lawan sebanding untuknya." Ray Valerious terus menarik pedangnya. Tetapi pedang naga suci gagal ditarik dari sarung pedangnya. Pedang suci itu sarungnya adalah baja ringan yang sangat keras. Kekerasannya bersifat mistik, secara material itu sekeras besi perkakas. Daya mistisnya lah, membuat sarung pedang naga lebih keras dari baja mithril.
"Kalau kamu pukul kepala manusia tanduk dengan sarung pedang, apa akan sakit?" Tanya Satella, memberi usulan.
"Sepertinya itu akan menghasilkan strike attack yang daya serangnya rendah. Tapi kalau untuk menangkis, ini perisai terkuat." Ray Valerious berdiri tegap. Ray melipat tangan, seolah mampu bertarung dengan tangan yang kosong.
"Kalau kamu lakukan itu, mungkin tanduk itu akan meminum potion penyembuhan. Setelah potion ia minum, aku akan mengeluarkan senjata pusaka milikku." Satella memberi rencananya. Tidak ada jawaban dari Ray, tapi Ray segera mengangkat pedang naga suci. Sarung pedangnya belum dibuka.
"Orang konyol mana, yang berani melawan raja iblis dengan pedang yang masih ada sarungnya?" Diablo tertawa masam, dan memandang sinis.
Satella tertawa jenaka.
"Orang konyol inilah yang akan menendang bokong raja iblis mu!" Satella memberi nada olok-olok.
Ray Valerious mengangkat pedang naga dengan sarung pedang yang belum terlepas. Ia menghunuskan pedang naga suci keatas. Lalu Ray bersuara dengan lantang.
"Perlindungan ilahi, pedang naga suci!"
Ngomong-ngomong, apa maksud perlindungan pedang naga suci? Tidak peduli seberapa lemah ras manusia bila dibandingkan ras lainnya. Manusia dengan kekuatan spesial pastinya ada. Ray Valerious Scarlett, ahli pedang dengan pusaka berisikan fragmen jiwa imperial dragon lord.
Ray Valerious berlari menuju Diablo. Ray berlari dengan kaki yang ringan, Larinya sangat cepat. Seolah udara mendorong punggungnya.
Sihir akselerasi, ini keterampilan yang umum dikalangan perwira kesatria. Tetapi yang ini cepatnya diluar nalar manusia.
"APA!"
Diablo tersentak kaget, ia melihat betapa cepat laju lawannya. Tau-tau ada didepan matanya, Diablo pun memakai gagang tongkat besinya yang sekeras baja. Jelas-jelas itu gagang kayu, tapi suaranya ketika tongkat dan pedang beradu seperti dentuman besi.
Selepas Diablo menangkis dengan gagang tongkatnya, Ray melakukan teknik tendangan lurus. Diablo pun terhempas jauh kebelakang. Seolah itu adalah kekuatan manusia super, Diablo berguling-guling sebelum terhenti karena telah bergesekan dengan kerasnya batu-batu jalanan.
"Padahal cuma lari, hampir setengah dari kecepatan Starla dengan flyng magic nya." Satella berdecak kagum melihat kekuatan pedang suci.
"Laki-laki itu fisiknya kuat." Bisik Satella.
Tak peduli betapa kuat serangannya dan betapa sakit itu, Diablo langsung berdiri seolah baginya itu tidak sakit. Walaupun ia langsung memuntahkan darah, memegang perutnya. Seolah mengalami luka dalam.
"Boleh juga, ternyata kesatria milik umat manusia, kuat juga." Diablo menyeringai.
Akhirnya membuat Diablo minum potion penyembuhan.
Memandang kearah Diablo, Satella ingat betapa perihnya tulang rusuk dibuat yang retak. Ingatan yang membangkitkan dendamnya.
"Pukul tulang rusuknya, Ray!" Seru Satella, dengan rasa puas karena dendam telah dibalas oleh teman masa kecilnya.
Diablo mengatur napas, menunggu regenerasi dari efek potion bekerja penuh.
Diablo mengarahkan tongkat sihir kearah pedang suci. Ray Valerious berlari lurus kearah Diablo. Diablo menyeringai seolah yakin bahwa ia akan yang menang.
Melempar bola api. Sihir tingkat rendah itu, ditangan Diablo daya serangnya hampir menyamai sihir tingkat menengah. melempar mantra bola api secara membabi buta. Ray berlari zig-zag, sihir akselerasinya sangat cepat sehingga bola api sulit mencapai sasarannya. Bola api meledak, merusak apapun yang ia terjang. Sesekali bola api melesat kearah wajah Ray. Ray Valerious menebas bola api dengan pedang naga.
Seolah sarung pedang naga suci mampu menyerap sihir. Ledakan sihir bola api menjadi kecil setelah terkena sarung pedang naga.
"Mantra reduksi, ya." Diablo malah tersenyum lega karena menemukan lawan sebanding.
Tau-tau bola meteorit besar muncul dari sesuatu yang sama seperti titik time-rift. Itu penggambaran proses sihir dengan nama comet. Sihir yang sebanding dengan punya Satella. Comet adalah versi api dari mantra Coldnest destroy andalan Satella.
Comet !!
"Perlindungan ilahi, perlindungan naga suci terhadap sihir api!"
"Apa yang kamu lakukan! Cepat menghindar dari sana!"
Ray berdiri ditempat, memasang posisi menangkis dengan pedang. Seolah akan melakukan tahan badan terhadap sihir tersebut. Bahkan Diablo saja berlari sedikit menjauhi area yang sebelumnya dipijaknya. Diablo mengurangi resiko terluka oleh serangan sihirnya sendiri, itu mantra yang powerfull.
Satella berteriak, menurutnya Ray bertindak ceroboh.
"Walah, bagaimana ini?" Satella panik.
Perlindungan ilahi, perlindungan naga suci terhadap sihir api adalah self buff defend bawaan pedang naga suci. Efeknya dapat mengurangi kerusakan sihir api sampai delapan puluh persen. Itulah kenapa Ray begitu pede untuk diam ditempat.
Satella mencoba memakai sihir tingkat menengah tuk memecah meteor sebelum menabrak pedang suci Ray.
Bongkahan es kecil, dengan cepat mulai membesar. Dalam sekejap berubah jadi kubah es sebesar gerobak kereta naga.
Frost shock !!
Kubah es melesat terbang layaknya misil pencegat anti nuklir. Seolah itu misil yang sedang mencegat misil lainnya. Karena itu bentuknya lebih kecil, kubah es melesat sangat cepat. Kubah es melesat tiga kali lipatnya lesatan comet. Kubah es sukses menabrak batu meteorit tunggal, terlihat retakan pada batu meteorit.
Batu meteorit raksasa terbelah jadi tiga bagian. Walau radius ledakan masih tetap mengenai Ray Valerious, tapi damage nya menjadi lebih sedikit.
"Kalau dalam situasi normal, aku akan membayar biaya kerusakan. Karena ini keadaan darurat perang, makanya gak bakalan ditagih biaya kerusakan kota deh kayanya," ucap Satella, cengengesan.
Ketiga pecahan batu meteor raksasa menghasilkan ledakan besar. Daya ledak dahsyat, banyak bangunan bertingkat, hancur. Kerusakannya bervariasi, tergantung berapa jarak bangunan dengan radius ledakan. Asap radiasi perlahan mulai mereda.
"Gila, bahkan seragamnya tidak rusak? Seperti hanya terkena debu saja, sangat diluar nalar." Satella menatap melongo.
Diablo memiliki kode mistik yang dapat membalikkan sihir. Ray yang bertarungnya tanpa mantra sihir, adalah musuh berat untuk Diablo. Terlebih lagi, sihirnya tak mampu melukai lawannya.
Bukan tak mampu melukai, seperti terasa geli. Setelah direduksi, itu terasa terkena sihir tingkat rendah. Memukulnya dengan tongkat sihir adalah hal sia-sia. Diablo segera mengencangkan sarung tangan miliknya.
Sarung tangan dengan sihir, yang membuatnya mampu menangkap pedang. Bahkan jika tangan beradu dengan bilah pedang, tangannya tak mengalami luka sayatan.
Lagipula Ray Valerious hanya bisa pakai pedang yang tidak bisa ditarik dari sarung pedangnya.
"Merepotkan!" Batin pedang suci.
Tau-tau Satella ada disebelah Ray. Sihir transfigurasi membuatnya bisa bergerak cepat kesana-kemari.
"Dia selesai regenerasi."
"Sepertinya begitu."
Satella dan Ray Valerious masih terdiam. Udaranya tercemar oleh debu meteorit. Debunya mulai menghilang perlahan-lahan.
"Terlalu jauh untuk memberi sihir ilusi ku." Satella fokus memantau lawannya.
Satella membentuk pedang es.
"Gunakan ini!"
"Pedang es?"
Satella memberikan pedang es pada Ray. Kemudian Ray menerimanya dan memberi ekspresi ragu. Dimatanya pedang es itu seperti es batu yang mudah untuk pecah.
"Aku percaya itu sama tajamnya dengan pedang pusaka kelas D." Satella menepuk lengan atas Ray.
Pedang naga suci adalah pusaka kelas Exclusive. Sementara Griffin sword adalah pusaka kelas B. Satella tak terlalu paham akan pedang-pedang pusaka. Sebuah pedang sihir biasa yang dibuat mage yang hebat, bisa saja setara dengan kekuatan pusaka kelas E. Sementara pedang pusaka kelas B adalah item rare, tetapi tetap saja dimiliki banyak orang kalangan atas.
Satella masih memegang Griffin sword. Satella mulai berlari kearah Diablo. Lari dengan kecepatan lari wanita biasa. Itu merupakan movement yang lambat.
Seolah mage yang akan melakukan carry kepada fighter.
Ray menempatkan lagi pedang naga suci dipinggangnya. Pedang dengan bilah yang sangat lebar, panjangnya sedang, warna sarungnya adalah putih. Pedang es hanya seukuran pedang satu tangan biasa, beratnya terlampau ringan. Pedang es yang diayunkan, seperti mengayunkan pedang kosong. Sang Heroine yang bernilai fisik yang lemah akan cocok dengan ini.
Tapi bagi Ray, memberi keuntungan berupa atack speed yang tinggi.
Ray berlari dengan sihir akselerasi. Ray bergerak maju sangat cepat. Ia meninggalkan Satella dibelakang. Diablo sudah bersiap dengan gerakan ilmu beladiri boxing nya.
Kuda-kuda boxing.
Ray Valerious mengayunkan pedang es kearah Diablo. Pedang diayunkan secara horizontal. Diablo menangkap pedang es dengan tangannya, seperti menangkap penggaris saja. Ray menarik pedangnya, tenaga Diablo hampir sama dengan Ray.
Jika strength Ray adalah Exclusive, Diablo memiliki strength A. Karena Ray menang tenaga, alhasil bilah nya yang terbelah.
Kretak....
Dengan cepat Diablo memukul kearah Ray mengenai perutnya.
Memuntahkan darah.
~Bersambung~