Seorang white mage memotong fragmen jiwanya kedalam pedang mistik. Siapapun yang memakai pedang mistik itu, mewarisi daya mistik penyihir putih tersebut.
Warisan daya magis, atau disebut saint grafik. Fragmen jiwa tersebut memberi warisan kekuatan sihir.
White mage itu hidup empat ratus tahun lalu. Meninggalkan pedang mistik berpotensi white magic.
Itu adalah justice sword
____________________________________________________
Nirvana menyusul dengan lari ala manusia biasa. Ia berdiri, menatap sosok manusia bertanduk. Nampaknya seperti manusia setengah setan.
"Cepat sekali!"
Nirvana melihat manusia tanduk melakukan akselerasi. Itu adalah akselerasi dengan daya magis. Itu membuat movement speed nya menjadi diluar nalar manusia.
Yang pasti Diablo berlari dengan keinginan membunuh. sihir Fel, mengisi health dan mana sampai penuh kembali. Mencari efek buff lewat sihir penghisap jiwa, Fel.
Tiba-tiba pedang mistik yang lagi dipegang Nirvana bereaksi.
Detak....
Seolah dunia berdetak didalam perspektif Nirvana.
Pedang yang dipegangnya berusaha merasuki pemegangnya.
Nirvana memegangi kepalanya. Ia merasa sensasi sakit kepala yang sangat berat. Tiba-tiba ada suara memasuki kepalanya, itu telepati.
"Aku adalah kamu, kamu adalah aku."
"Argh...." Merasa sensasi rasa sakit kepala yang berat.
Rasa sakitnya hilang seketika.
"Kini kamu sekarang sekuat diriku dimasa lalu. Kamu tahu Gandalf si penyihir putih yang menyegel jiwa pangeran kegelapan dimasa lalu?" Pesan telepati Gandalf hanya bisa didengar Nirvana.
"Aku mengaliri daya magis untuk memperkuat pukulan mu. Sekarang menjadi kekuatanmu. Ayo serang lawan mu!"
Nirvana mendapatkan kesadaran penuh. Diablo berlari cepat kearah dirinya. Nirvana memakai teknik kuda-kuda Kendo yang dipelajari diekskul sekolah.
Bash !!
Tenaga sihir, pukulan sihir tingkat rendah.
Setidaknya ini bertenaga sihir. Ini sihir buff serangan yang biasanya dipakai oleh penjaga kesatria di universe ini.
Nirvana mengayunkan pedangnya kearah kepala Diablo. Menebasnya secara horizontal.
Diablo menangkis dengan tongkat sihirnya. Suara dentuman besi yang keras pun terdengar. Dengan kuat, Nirvana mendorong pedangnya kedepan. Memaksa bilah pedangnya agar terlepas dari saling adu.
"Tarik pedangmu, lalu ayunkan dengan cepat!" Gandalf memberi masukan lewat telepatinya.
Nirvana menarik pedangnya, lalu melakukan serangan vertikal.
Diablo melompat kebelakang. Tapi serangan itu terkena bahu kirinya.
"Hahahaha, ini hanya luka gores ringan." Diablo tertawa sesaat.
"Kini kamu dapat melakukan pyrokinesis. Aku mewarisi lewat fragmen jiwaku yang disimpan di dalam pedang mistik ini" Gandalf memberi masukan.
Entah bagaimana, Nirvana tahu bahwa ia dapat menembakkan api.
Pyrokinesis bukan mantra sihir, tetapi cabang ilmu Esper.
Pyrokinesis mengkonsumsi tenaga mental, ini adalah tenaga pysche bukan berdasarkan magic power.
Tenaga supranatural, kekuatannya bergantung pada otak tengahnya.
Konsentrasi, tapi konsentrasi akan terus berkurang seiring berjalannya waktu kan.
Nirvana mengarahkan telunjuknya kedepan. Telunjuk mengeluarkan kobaran api. Seolah apinya tidak ditembak, tapi dimunculkan tepat ditubuh targetnya. Jelas ini bukan mantra sihir, tapi pyrokinesis.
Pyrokinesis !!
Tubuh Diablo terbakar beberapa waktu.
"Apa?" Diablo terkejut. Diam sesaat, lalu melanjutkan. "Kenapa apinya tidak memantul?"
"Lagi pula ini tidaklah sakit," kata Diablo.
"Ini gawat, sihir kita tidak ada yang mempan. Maksudku kerusakannya kecil," ucap Gandalf.
Satella memproyeksikan banyak pedang es diatasnya. Meluncur kebawah, menusuk punggung raja iblis Diablo. Itu hanya menahannya sebentar saja, ia kembali berlari.
Berlari dengan sihir akselerasi. Ini hanya tujuh langkah Sebelum bisa berhadapan.
Nirvana mengambil ancang-ancang menyerang.
Statistik Diablo sangat superior, sekalipun telah Nirvana mewarisi statistik keahlian seseorang white mage terdahulu. Disaat Nirvana belum mengayunkan pedangnya, tongkat sihir Diablo mengenai pinggang Nirvana. Akan tetapi itu terhenti ditengah jalan.
"Bocah kecil itu menahan dengan telekinesis. Ini kesempatan yang bagus!" Gandalf memberi arahan.
Bash !!
Nirvana menebas secara vertikal. Hampir terkena kening Diablo, ia mengelak sehingga terkena bahu kirinya. Sedikit menggoresnya.
Nirvana pun memberi tendangan sesuai dengan yang ia pelajari pada eskul taekwondo. Walau terkena perut, tapi tak selangkah pun ia terhempas. Diablo masih berdiri dengan posisi yang kokoh.
"Cepat mundur, you fool!" Gandalf memberi peringatan.
Nirvana mundur kebelakang, ia melompat tiga kali. Lalu berjalan mundur kebelakang.
Satella sudah memegang pedang mistik andalannya.
"Lama banget matinya. Sebenarnya dia ini apaan sih, susah banget mati dari tadi!" Satella mengeluh.
"Dengan menarik justice sword, dirimu mewarisi kekuatan white mage yang tersimpan didalamnya. Fragmen jiwaku memberimu sihir milikku. Menarik justice sword, otomatis mewarisi magic crest ku. Bersiaplah, ini akan terasa sakit. Seperti kulit dan daging mu kena laser panas kala operasi." Gandalf memberi bantuan lainnya.
"Operasi tanpa obat penghilang rasa sakit kan ilegal!" Nirvana memberi jawaban, dengan nada paniknya.
Tiba-tiba punggung tangan sebelah kirinya terbakar. Bukan terbakar dengan api, tapi seperti kena laser panas. Laser itu menanamkan tato berlambang rune kuno, memiliki warna perak. Awalnya tinta perak lambang sihir itu samar-samar. Seiring berjalannya waktu, makin terlihat warna tinta peraknya. Itu memberi rasa sakit melebihi proses menyuntikan tinta tato. Karena ini bukan tato, tapi magic crest.
Magic crest adalah perangkat mistis yang terpatri di daging. Tiap aktif, magic crest akan terbakar. Persis seperti magic scroll yang terbakar. Karena magic crest itu termasuk sarana menyimpan mantra sihir.
"Argh...." Nirvana merasa sakit didalam jaringan dagingnya. Itu seperti terkena laser panas operasi tanpa obat bius.
"Tenang, itu gak sakit kok." Satella memberi sugesti hipnosis.
Hipnosis !!
"Sakitnya hilang." Nirvana berdiri siaga. Secara bersamaan Satella menyuplai energi magisnya untuk memberi sugesti bahwa itu tidak terasa sakit.
Satella memberi pesan telepati ke dalam fragmen jiwa justice sword. Artinya bertukar pesan dengan Gandalf si white mage.
"Dia dapat memantulkan mantra sihir, jangan pakai mantra sihir!" Satella via telepati.
"Kami pakai pyrokinesis, bukan mantra sihir. Tapi tidak sakit bagi mahluk bertanduk ini," balas sang white mage.
Memakai transfigurasi, merpati hitamnya berpindah cepat kearah Nirvana. Satella menunjuk kearah Diablo, bernada lantang.
"Aku melakukan buff terhadap pyrokinesis! Serangan berikutnya akan terasa sangat-sangat pedih." Satella memakai keahlian sugesti hipnosis miliknya.
Hipnosis !!
Diablo termakan hipnosis. Diablo percaya serangan berikutnya akan terasa lebih sakit.
"Pyrokinesis sekarang, pasti bisa!" Satella menatap Nirvana, memberi suara yang heboh.
Nirvana mengarahkan telunjuk kirinya. Tidak melesatkan api tapi memunculkan api ditubuh lawan.
"Argh...." Diablo seperti kesakitan.
Secara real damage nya tidak naik. Tetapi Satella memberi efek ilusi dengan skill sugesti hipnosis agar panca indera Diablo menganggap pyrokinesis Nirvana amat sakit.
"Sekarang serangan terakhir!"
Tiga orang berlari kearah Diablo. Tetapi dia bangkit sangat cepat. Ia duduk berlutut menahan sakitnya sihir ilusi, kemudian bangkit lagi.
Air bullet !!
Rentetan proyektil berbasis sihir udara melesat kearah Satella. Lalu dengan reflek dimentahkan dengan defensif barrier. Dinding es pun disulap, menahan rentetan peluru sihir, air bullet.
Sebelum dinding es rubuh, Satella menarik lengan Nirvana kearah samping. Berlari keujung jalan.
Dengan sihir akselerasi Diablo pun mencegat mereka ditengah jalan pelarian. Satella berhenti berlari, tetapi menyuruh Nirvana berlari.
"Ayo maju!"
Nirvana dan Diablo kini saling berhadapan. Saling mengambil ancang-ancang. mengayunkan senjatanya secara bersamaan.
Tingkat sihir dan pedang pusaka beradu. Menghasilkan dentuman yang keras. Percikan api keluar karena senjata saling bertubrukan.
Mengambil ancang-ancang, ayunan kedua siap dilakukan.
Nirvana kalah tenaga, pedangnya terlempar kesamping.
Diablo melakukan tendangan. Tapi perisai es muncul didepan Nirvana. Asalnya dari elemental spirit yang Satella titipkan sebelumnya.
"Genggam tanganmu!"
Gandalf memberi tahu. Seketika Nirvana tahu bahwa pedangnya mampu berpindah ke tangannya secara instan.
Dari jarak dekat Diablo memakai mantra petir. Perisai es itu ringkih terhadap mantra petir. Memecah perisai es, kilatan menembusnya.
"Jika dipakai dalam posisi parry, pedang ini dapat menyerap sihir lawan." Gandalf memberitahu.
Yang Nirvana tahu, parry teknik pedang berarti posisi bertahan.
Kuda-kuda bertahan dengan pedang.
Nirvana memasang posisi bertahan dengan bilah melindungi bagian rusuk hingga kepala.
Nirvana tersengat sihir petir yang telah di resist justice sword.
Seperti tersetrum perangkat elektronik.
Itu yang Nirvana rasakan, damage sangat kecil setelah di resist.
Telekinesis !!
Satella pun menerbangkan Diablo dengan telekinesis.
"Sekarang!" Satella memberikan isyarat.
Setelah Diablo terkena efek disable dari telekinesis, Nirvana mengambil inisiasi menyerang.
Tubuhnya melayang, hanya kakinya yang bisa ditebas.
Nirvana mengayunkan pedang ke arah kaki Diablo. Diablo menarik kakinya kebelakang hingga pedang Nirvana meleset. Kemudian Diablo mengayunkan lagi kakinya kedepan. Tendangan Diablo sukses mengenai kening Nirvana, terhempas kebelakang.
"Sekarang rasakan!" Saat tubuhnya masih melayang karena telekinesis, Diablo melempar mantra.
Air bullet !!
Satella menghentikan telekinesis sehingga Diablo terhentak jatuh kebawah, akurasinya pun meleset.
"Sialan juga, anak kecil itu," keluh Diablo.
"Alot banget. Aku gak pernah war dengan mage selama ini. Habisnya magic power ku gak berpengaruh terhadap orang ini. Kalau bukan karena ia bisa memantulkan mantra sihir. Aku sudah menghabisinya dengan sihir terkuat," ucap Satella.
"Ini membuatku regen dengan tenangnya. Sekarang giliran ku!" Pedang suci kembali dalam arena pertempuran dengan raja iblis.
"Pyrokinesis dapat memberikan dampak slow!" Itulah yang Gandalf bilang.
Nirvana bersiap menembak skill pyrokinesis. Bukan mantra sihir, tetapi kekuatan supranatural yang asalnya dari otak tengah.
Ray Valerious dan Diablo beradu tinjuan.
Nirvana memakai pyrokinesis nya secara membabi-buta. Belasan api pyrokinesis ditembak dalam satu waktu, hal ini menghambat Diablo.
Dukungan pyrokinesis dari Nirvana membuat Diablo kalah telak dalam pertarungan adu tinju dengan Ray Valerious si pedang naga suci.
"Jangan terlalu banyak. Mental mu tidak akan kuat!"
Pyrokinesis bukan mantra, tetapi kekuatan supranatural yang persis dengan telekinesis Satella.
Diablo memuntahkan darah saat perutnya ditinju telak oleh pedang naga suci, Ray Valerious. Diablo pun bergerak mundur mengambil napas.
"Sudah cukup, sekarang waktunya memanggil jendral iblis yang paling setia. Salah satu pengikut yang tak mengkudeta ku dimasa lalu." Diablo melakukan ritual sumoned.
Munculah sosok iblis bertanduk dengan kulit ungu. Itu bukan dark elves melainkan ras demon.
"Inilah jendral paling setia ku. Belphegor!" Diablo memanggil pengikut setianya.
Satella terkejut.
"Ini gawat! Iblis ungu itu mampu mengeluarkan serangan yang tak terlihat. Tangan itu memanjang, tangannya tidak kelihatan!" Satella heboh, mengungkapkan kekuatan mahluk yang muncul itu.
"Bagaimana kamu--" Diablo kaget campur kesal. Lagi-lagi lawan yang pertama dihadapannya sudah tahu jenis kekuatan miliknya dan milik pengikut setianya.
Seperti biasa, setelah kemunculan jendral iblis, Ray Valerious mampu menarik pedang naga suci.
"Yang ini lebih kuat," kata Ray.
~Bersambung~