Sesaat mereka saling menatap, dirapihkan rambut Risya yang menempel dipipinya. dibelai lembut pipi Risya yang putih bersemu merah muda. diusap bibir Risya yang merekah merah.
" Aku kangen kamu sejak dari semalem sayang. Aku ga bisa tidur mikirin kamu terus. Aku ingin segera menghalalkmu sayang. kamu maukan jadi istriku?" ucap Arul dengan penuh gelora di hati. matanya yang indah menatap tajam pupil mata Risya yang besar dan kecoklatan. seakan ingin mencari jawaban pada mata kekasihnya itu.
Risya merasakan perasaan yang sangat bahagia saat itu. Baru kali ini Dia dilamar oleh seorang laki-laki dan itu oleh lelaki yang sangat dicintainya.selama ini Risya selalu Membayangkan memiliki kisah cinta yang romantis seperti di dalam dongeng. Risya menatap penuh cinta pada mata kekasihnya. seakan ingin memberitahukan padanya seberapa besar cintanya pada kekasihnya. Hanya mata yang bercerita, matanya berkaca-kaca, kata-kata seakan tercekat di tenggorokannya. Risya hanya bisa mengangguk.
Arul melihat wajah Risya yang begitu menggemaskan tatapan Risya yang penuh cinta seolah menceritakan semua isi hatinya Arul tak tahan melihat bibir Risya dan mencium Risya dengan sangat lembut. Risya hanya mampu memjamkan mata merasakan ciuman kekasihnya yang begitu lembut hingga membuat seluruh tubuh Risya gemetar karena getaran yang begitu hangat. sesaat mereka hanyut dalam ciuman. merasakan kenikmatan yang mereka ciptakan.
" Ah..." Risya mendesah pelan tak tahan dengan sensasi kelembutan yang Arul berikan.
" kamu suka sayang dengan ciumanku?" tanya Arul membuat pipi Risya merah lagi. Risya malu untuk menjawabnya jadi Dia hanya mengangguk.
" Arul tersenyum dan menciumnya lagi. kali ini dengan penuh gairah. hingga Risya mendesah lebih keras.
" Ah...oh..." Arul menjadi semakin berdebar kencang hatinya. mendengar desahan kekasihnya. Darahnya mendesir membuat gairahnya meningkat. Arul membuka hijab Risya. dan menciumnya lagi..
" kak...sudah...jangan ah..." Risya berusaha menahan kekasihnya. tapi Arul menciumnya lagi.
" ijinkan aku menyentuhmu lebih sayang. " bisik Arul ditelinga Risya.
" ja..jangan kak, kita belum menikah..kamu sabar ya. aku ingin menyerahkan semua padamu saat Malam Pertama kita nanti.." ucap Risya.
" Tidak sampe ML, aku hanya ingin...."
" jangan sayang...Semua indah pada waktunya. kamu nggak marahkan.? " ucap Risya sambil membelai pipi Arul lembut
Arul sangat menghormati dan menyayangi Risya. Dia selalu mencoba untuk mengendalikan dirinya. demi tidak merusak kekasihnya. kendati sering kali dia lepas kontrol di depan Risya.
" Enggak sayang aku nggak akan marah aku seneng kamu memiliki prinsip yang kuat. aku sangat menghormatimu.maafin keinginanku tadi ya? aku hanya kadang nggak mampu mengontrol diriku kalo didekatmu. " kata Arul mencubit hidung Risya gemas
"Kalo kamu mau, Liburan besok kita langsung nikah aja gimana. nggak perlu mewah yang penting sah. kamu mau??"
" kak, menikah itu sekali seumur hidup. jadi aku ingin yang terbaik dan terkenang sampe kita kakek-kakek dan nenek-nenek" jawab Risya sambil mengusap kedua pipi Arul
" Ya udah kita akan menikah sesuai keinginan kamu. " Arul kemudian mencium kening Risya tanda begitu sayangnya dia pada gadis itu.
******
Jam 12 Risya, mas Darma dan mba Andri makan bersama di kantin. mereka merencanakan untuk acara nanti malam.
" mas mba misal aku nikah duluan. diijinkan nggak?" tanya Risya membuat Darma tersedak.
" uhuk..uhuk..uhuk..."
" kamu serius de? nikah sama Arul pacar kamu itu? tapi De, kamu kenalin dulu lah dia dengan baik jangan sampe kamu menyesal nanti. "
" aku dah tau kok mas. dan aku tau dia bersungguh-sungguh, dia baik dan bertanggung jawab dan sangat melindungiku."
" tapi dek, kamu masih muda masa depan kamu masih panjang. jangan mikir nikah dululah. nikah itu sekali seumur hidup de. jadi kamu harus bener-bener yakin. mas bisa tebak papah sama mamah ga akan setuju. umur kamu baru 19 de. "
" tapi kan.... " Risya tak jadi melanjutkan kata-katanya. dia mengambil nafas panjang bwrpikir bagaiman cara meyakinkan kakaknya itu.
" gini deh mas gimana kalo nanti malem kita . kumpul bareng. mumpung aku libur, nanti aku ajak sekalian Ani sama pacarnya biar nggak canggung. nanti mas bisa kenal sama Arul dan menilai sendiri bagaimana dia. "
" ok mas mau ketemu Dia nanti malem. tapi jangan di kantin. kita kumpul diloteng aja. biar nggak ada yang ganggu."
" mau ngapain mas Di loteng jangan bilang mas mau mukulin Dia ya. "
" Ga lah ngapain mas ngotorin tangan mas. mas cuma mau liat sikap dia ke kamu. mas ga mau kamu dimanfaatin sama dia dek. kamu adik mas satu-satunya."
" Mas, kak Arul nggak pernah manfaatin Risya mas. Dia sangat menghormati Risya mas, Dia nggak akan memaksa Risya kalo Risya nggak mengijinkannya. Dia nggak mau kalo nanti kita sampe berbuat dosa. Dia sekarang udah rajin ibadah dan tau banget kalo pacaran itu sebenarnya dilarang dalam agama. Dia sangat mencintai Risya, begitu juga Risya sangat mencintainya.
" Kamu belum diapa-apakan sama Dia kan? "
" Apa sih mas, kak Arul bukan orang seperti itu."
" Ya udah nanti habis maghrib kita ngumpul ya. "
" Jadi mas setujukan mas? kalo nanti Risya yang duluan nikah?
" Setuju apa nggak kita liat nanti aja. " kata mas Darma dengan angkuh
" Yah mas Darma ga Asyik nih. Ya udah deh tapi jangan lupa bawa makanan yang banyak ya. biar kita bisa makan bareng rame-rame."
" Itu tugas kamu de.kan kamu yang lebih lama disini lagian gaji kamu yang lebih besar dari kita. weeeeee."
" ihh...dasar pelit ya masmu de. " mba Andri ikut menimpali. padahal daritadi dia cuma jadi pendengar yang baik.
" Tuh mba kaya gitu emang pacar kamu..pelit banget sama adik sendiri."
" Biarin....sapa suruh minta restu sama mas. modal dong. di dunia ini ga ada yang gratis de." kata mas Darma sambil menjentikkan kedua jarinya.
Risya tau sebenarnya mas Darma mau tau bahwa pacar adiknya itu pelit apa nggak. Dia nggak mau nanti hidup Risya menderita kalo adiknya nanti nikah sama orang pelit. hiiii...bisa kurus kering dia nanti.