Pak Suharso langsung menangkap istrinya yang pingsan sambil melanjutkan menerima telpon dari Darma.
📞 Haloo...haloo...haloo Darma mamamu pingsan katakan apa yang terjadi pada Adikmu Risya ?" tanya Pak Suharso masih memegang istrinya dengan satu tangan.
📞 Apaa ??? mama pingsan ?
📞 Tenanglah Darma, mamamu tidak apa-apa. cepat kau ceritakan pada papa apa yang terjadi ?
📞 Risya ditusuk orang dan sekarang kondisinya kritis. Dia kehilangan banyak darah , darahnya O negatif pah. dan itu sangat langka. Dokter bilang Dia hanya punya waktu 6 jam pah. untuk bisa mendapatkan donor darah secepatnya. Darma bingung bagaimana menolong Risya pah. Dikeluarga kita hanya Risya yang bergolongan darah O negatif pah. Darma sudah mencari kesana-kemari tapi tidak ada yang memiliki golongan darah itu.
"Dengan Pak Darma." tiba-tiba suster mengetuk pintu kaca wartel rumah sakit.
📞 " Sebentar Pah. Ada suster yang datang. " Darma kemudian membuka pintu wartel tanpa menutup telponnya.
" Ada apa suster?"
" Pak Darma adik anda sudah mendapatkan Donor Darah 1 kantong. Anda tinggal mencari 1 kantong lagi.
" Alhamdulillah..." terdengar suara Darma dan Papahnya berbarengan.
" Terima kasih sus. tapi siapa yang mendonorkan darahnya?
" Tadi ada seseorang dengan logat sunda bernama Anto yang datang dengan seorang yang berwajah sangat tampan dan tinggi serta ada luka di pelipis kanannya tadi datang ke ruangan kami untuk mendonorkan darahnya."
" Arul." gumam Darma.
Jadi Arul yang membawa orang untuk mendonorkan darahnya. Ada sedikit sesal dihatinya memperlakukan Arul dengan sangat kasar tadi. ternyata Arul tidak seperti yang dia kira.
📞 Halo..halo...halo Darma. kamu masih disana nak?? halooo ?
Suara pak Harso membangunkan Darma dari lamunannya.
📞 " i...iya pah. aku masih disini pah. ternyata ada orang baik yang mau mendonorkan darah buat Risya pah. Alhamdulillah.
📞 " ya udah nak. kamu tolong jaga Risya dulu ya nak. Papah urus mamahmu dulu. kalo ada apa-apa kamu langsung hubungi papah.
📞 " iya pah. aku mau kembali ke Risya dulu. tolong jaga mamah juga ya pah. Assallamuallaikum. "
📞" Iya pasti nak. kamu jangan khawatir. jaga dirimu baik-baik disana nak. "
*******
Sementara Arul dan Anto sudah sampai di pintu Mess dan langsung menuju ke Ruang Keamanan tempat Bela di tahan. Dia melihat Bela terikat kedua tangan dan kakinya di sebuah kursi. Kebenciannya terpancar dari mata Arul untuk gadis itu. namun saat ini dia harus mampu menahan emosinya karena dia sedang sangat membutuhkan bantuannya.
Anto medekati Arul.
" Jadi gadis itu yang kamu harap akan mau menolong Risya, Rul? tanya Anto Heran. " bukannya gadis itu juga yang menusuk kekasihmu?"
" Iya bang. "
" Apa kamu pikir Dia akan membantumu Rul? " tanya anto lagi.
" Aku nggak tau bang, tapi aku harus coba. keselamatan Risya lebih penting sekarang. "
Arul berbalik menemui Pak Yogi kepala keamanan Mess. Dia menceritakan kondisi Risya dan meminta ijin bertemu dengan Bela. Pak Yogi yang terharu mendengar cerita Arul akhirnya mengijinkan Arul berbicara dengan Bela. Arul masuk ke ruangan Bela, Dia meminta petugas keamanan untuk melepas ikatan Bela. Dia yakin Bela tidak akan kabur dan menjamin pada petuags keamanan.
" Apa yang kamu lakukan disini Rul?" tanya Bela.
" Aku mau membuat penawaran denganmu Bel.
" Kalo kamu ingin aku meminta maaf pada Risya. aku cuma bisa bilang. Jangan mimpi kamu Rul. "
" Bel saat ini aku sedang tidak ingin bercanda Bel. Aku ingin minta bantuanmu Bel. "
" Bantuan apa?"
" Kondisi Risya kritis Bel. Risya membutuhkan 1 kantong darah golongan O Negatif. Dan aku ingat golongan Darah kamu juga O Negatif kan Bel? "
" Tau darimana kalo golongan Darahku O Negatif.? kalopun benar mana mungkin aku mau mendonorkan darahku pada wanita jalang itu. "
Flasback
Sewaktu masih SMA. Arul dan teman-temannya belajar kelompok di rumah Belinda. dan pembantu Belinda memberi mereka mangga. Karena Arul suka sekali mangga. Dia meminta Bela buat mengupaskannya Mangga karena tangannya kotor kena Lem saat membuat mading. Bela lalu mengupaskan mangga untuk Arul. Saat itu Arul merasa kegerahan dan membuka 2 kancing kemejanya. Belinda yang melihat dada bidang Arul dan tulang selangkanya yang begitu berotot dan sangat indah menjadi gagal fokus dan pisau yang dipegangnya meleset mengenai ujung jari tangannya.
Yang mengejutkan Bela berteriak histeris pada pembantunya untuk segera menghubungi dokter pribadinya untuk menghentikan pendarahan. padahal luka dijarinya hanya luka kecil biasa. itu membuat Arul dan teman-temannya heran dan menganggap Bela sangat berlebihan. tapi Bela menjawab bahwa itu karena dia memiliki golongan darah yang sangat langka sehingga dia begitu takut jika terluka dan terjadi pendarahan. Dan ketika ditanya oleh teman-temannya. Belinda menjawab bahwa golongan Darahnya O Negatif. sehingga susah menemukan golongan darah seperti itu.
Back.
" Semua juga gara-gara kamu Bel. kamu harus bertanggung jawab. " ucap Arul mulai hilang kesabaran.
" Apapun alasannya aku tidak perduli dengan nyawa wanita itu. aku malah lebih suka kalo dia mati."
" please Bel. jangan libatkan Risya dalam urusan kita. Dia tidak bersalah Bel"
"Dia sangat bersalah, karena merebut Kamu dariku. " Bela mulai berpikir kata-kata Arul yang pertama. bahwa Arul akan membuat penawaran. Dia sedikit berpikir, lalu sebuah ide terpikir diotaknya. Bela menyunggingkan senyum sinis.
" Tadi...kamu bilang mau memberikan penawaran padaku. Aps itu? mungkin aku akan tertarik jika kau sebutkan?" ucap Bela dengan tatapan penuh Arti pada Arul.
" kalo kamu mau mendonorkan darahmu untuk Risya. Aku akan melepaskanmu dan kamu tidak akan dipenjara. " jawab Arul.
" Hahahahahhaa.... Bela tertawa lepas. cuma itu yang bisa kamu tawarkan?
" Aku akan sangat berhutang budi padamu Bel.akan akan membayarnya dengan uang. berapa yang kamu minta ? "
" Apa maksud kamu Rul..itu sangat mudah bagiku. untuk bebas dari penjara orang tuaku akan menyewa pengacara terbaik. dan aku akan segera bebas. dan untuk uang. aku tidak pernah kekurangan uang." jawab Bela.