Chereads / Playboy juga punya hati / Chapter 25 - 25. cemburu

Chapter 25 - 25. cemburu

" Ahh....sial. kalo jalan pake mata dong. " teriak gadis bernama Janetta.

" uhuk...uhuk...."

"lo dong yang harusnya liat. jangan lari-lari begitu. ini di pabrik bukan di GOR" balas Arul kesel sambil batuk-batuk karena tersedak

Arul yang sedang minum tiba-tiba di tabrak gadis manis berkulit sawo matang yang memiliki rambut panjang sebahu yang bernama Janetta.

" Sial. gue jadi basah kuyup begini nih. mana hari pertama kerja masa baju gue kotor gini." Janetta misruh-misruh sambil membersihkan air mineral yang tumpah dibajunya.

" Eh..kan lo yang nabrak gue. kenapa jadi lo yang marah-marah."

Janetta mau membalas kata-kata Arul tapi kata-katanya seperti tercekat di mulutnya ketika Dia melihat sosok wajah tampan di depannya. Wajah yang begitu tampan dengan tinggi 180 dan kulit putih mirip dengan aktor film korea "Lee Ming Ho." hanya yang berbeda mata Arul lebih besar dan lebih hitam pekat. memberikan pesona kejantanan yang begitu memikat setiap gadis yang melihatnya. Melihat Janetta yang terpaku menatapnya Arul mendekatinya, menggoyang2kan tangannya di depan muka Janetta.

" woy...woy...malah melamun. kesambet lo ???"

" ganteng banget sih..." gumam Janetta lirih

Arul kemudian menjententikkan tangannya di depan muka Janetta supaya dia tersadar dari lamunannya. Janetta jadi salah tingkah di buatnya.

"eh...eh..iya..maaf sa..saya yang salah. " ucap Janetta tergagap, ketika Janetta akan berlari menuju tempat Absen, dia terpelesat dan hampir jatuh untung saja Arul dengan sigap langsung menarik tangannya agar tidak jatuh sehingga tubuh mereka terlihat sangat dekat seperti mereka sedang berpelukan.

" prang.." suara benda jatuh di belakang Arul mengagetkan mereka. Arul langsung menoleh ke belakang, Di lihatnya wajah Risya yang merah padam karena marah melihat kejadian itu. Risya yang tadinya akan mengambil minum yang berada dekat dengan tempat absen bermaksud ingin membuat kekasihnya terkejut tapi malah dia yang terkejut melihat kekasihnya berpelukan dengan gadis lain hingga tempat minum berbahan steinlist yang dipegangnya terlepas dari tanggannya.

Arul segera melepas gadis itu dan berlari mengejar Risya yang saat itu sudah berbalik pergi meninggalkan tempat itu.

" Risya...Risya...tunggu." kejar Arul tapi Risya tidak menghiraukan panggilannya dan terus berlari sambil berlinang air mata.

Arul meraih tangan Risya untuk menghentikan gadis itu. Risya menepis tangan Arul dengan kasar. Hatinya sakit melihat Arul yang seenaknya berpelukan di tempat absen dengan gadis yang dia tidak kenal. dan sepertinya dia anak baru.

"Lepasin."

" Ris, denger dulu penjelasanku. "

" Ga ada yang perlu di jelasin. semua sudah jelas kak." seru Risya langsung pergi meninggalkan Arul

" sayang, semua tidak seperti yang kamu liat. " teriak Arul yang tidak dihiraukan oleh Risya lagi.

Risya terus melangkah kembali ke kantornya. Di pintu masuk, dia usap airmatanya dan berusaha kembali tenang dan fokus pada pekerjaan. Dia teringat kata-kata yang didengarnya di toilet.

" eh ndar, karyawan baru masuk hari ini kan?" kata esti pada ndari yang tengah berdandan di toilet

" iya. kabarnya gitu. kenapa emang?

" gue penasaran deh. Gimana nanti tingkah si Playboy Arul. gue berani taruhan Dia pasti akan membuang Risya dan menggantikan dengan yang baru. " balas Ndari

" Masa sih Es ? keliatannya mereka mesra gitu lengket kaya perangko. "

" ayoo taruhan. gimana?yang menang harus traktir makan siang selama 1 minggu."

" ok ayoo siapa takut."

Risya yang saat itu sedang buang air kecil di dalam toilet mendengar dengan jelas gosip dari rekan kerjanya itu. Hatinya sedih sekali mendengar hubungan cintanya yang tulus justru menjadi bahan taruhan teman-temannya. Sebegitu burukkah reputasi Arul di mata teman-temannya. Risya menjadi sangat kasihan sama Arul. Apa salah Dia sebenernya? Apa salah punya wajah ganteng? apa salah kalo mungkin dulu memang dia pacaran dengan banyak cewek-cewek. tapi sekarang dia sudah berubah. Dulu Risya juga begitu benci karena seolah Arul hanya mempermainkan cewek-cewek itu. Tapi setelah mengenalnya lebih jauh, dan melihat cinta dan kesungguhan Arul padanya Risya yakin bahwa Arul tak pernah ada niat mempermainkannya.Semua menganggap cinta Risya sama Arul buta. tapi yang dirasakannya berbeda. Risya tulus mencintainya apa adanya. Sekuat hati Risya mempercayai Arul dia berusaha tidak memperdulikan gosip itu.

Tapi apa yang dilihatnya barusan mulai menggoyahkan hatinya. Benarkah dia mencintai lelaki yang salah?? rasa sakit menusuk di dalam hatinya, sakit sekali. bagaimana Dia berjuang sekuat tenaga membuktikan pada semua orang bahwa cinta tulusnya akan mampu merubah seorang Playboy yang tidak punya hati. menjadi seorang laki-laki yang bertanggung jawab dan punya Hati yang baik. Tapi sekarang...apakah kepercayaannya akan sia2? apakah perjuangannya menepis semua anggapan orang-orang di sekelilingnya akan sia-sia?

Masih diingatnya ketika malam itu dengan tiba-tiba sikap semua teman satu kamarnya berubah dan bahkan dengan kasar menutup pintu kamar saat Risya dan Arul duduk di teras kamar. sepulang Arul Risya bertanya pada teman-temannya.

" Mih, ada apa sebenernya? apa yang salah denganku ? sampe mamih dan yang lain seolah-olah tidak suka dengan hubungan kami?"

" Gini Ris, sebenernya kamu tidak salah. kami hanya ingin mengingatkanmu agar kamu pikirkan kembali hubunganmu dengan Arul sebelum cinta kalian semakin dalam."

" kenapa mih??"

" kamu tau Ris, dan semua orang juga tau siapa Arul. dia seorang Playboy, kami ga mau kamu nanti dipermainkan olehnya. kami ga mau melihatmu sakit hati Ris. "

" Aku tau mih. Arul dulu playboy, tapi dia sudah berubah mih."

" Lihat ini, dan pikirkan sendiri." kata mamih memberikan sebuah foto Arul dan Belinda saat mereka sedang berciuman.foto itu terlihat sedikit vulgar. Difoto itu terlihat jelas Arul dan Belinda berciuman dengan penuh gairah masih dengan pakaian putih abu-abu.

Risya merasa sedikit Risi melihat foto itu tapi itu terjadi saat mereka belum bertemu. saat mereka masih SMA. dan Arul udah menjelaskan padanya bahwa Belinda menjebaknya dengan menfoto dirinya dan Belinda untuk memerasnya. dan membuat Arul terus menjadi budaknya. dan Risya percaya pada Arul walaupun baru kali ini Risya melihat foto yang Arul bicarakan. Tapi Risya berusaha mencintai Arul yang sekarang bukan Arul yang dulu.pikirnya.

" Mih, Risya sudah tau mih tentang ini. Arul sudah menjelaskan semuanya. dan itu adalah masa lalu Arul dan Belinda. dan Risya ga peduli itu. Risya mencintai Arul yang sekarang. dan Arul sudah memberitahu Risya semuanya. "

" ok..itu semua terserah kamu Ris. kamu yang nanti akan menjalaninya. aku harap kamu bisa bahagia."

" makasih mih."

Sejak saat itu Risya begitu yakin dengan Arul yang selalu mencintainya dan menjaganya. tapi saat ini...

*********

Arul terlihat panik mencari Risya di Line. tapi mengurungkan niatnya karena melihat Bagus dan Mr. Tang sedang meeting bersama Risya. Arul berbalik dan pergi. Dia berpikir sangat tidak profesional jika dia menjelaskannya sekarang. Dia nggak mau mencampuradukan masalah pribadi dan masalah pekerjaan. dan Dia memutuskan untuk fokus dulu pada pekerjaan. Dan akan menjelaskannya nanti saat pulang bekerja.

Arul berusaha fokus dalam pekerjaannya dan sesekali melirik ke meja Risya yang masih ada mas Bagus disana. Hati Arul terbakar ketika mas Bagus yang tidak mau pergi dari meja Risya walaupun Mr.Tang sudah pergi. Arul ingin mendekati mereka tapi rasanya nggak etis jika Dia berbuat begitu. secara mas Bagus adalah atasan Risya dan juga teman baik Risya. Jika Dia berbuat bodoh maka Risya pasti akan membencinya.

" Aku harus percaya padanya." batin Arul memberikan semangat pada dirinya sendiri yang begitu cemburu dengan kedekatan Risya dan mas Bagus. Apalagi melihat mereka tertawa dan bercanda seperti itu.