Tatapan lembut Risya dan jarak mereka yang begitu dekat membuat Arul bisa merasakan nafas harum Risya dimukanya. itu membuat hatinya jadi berdebar-debar. apalagi ketika melihat bibir Risya yang merah merona dan basah karena habis mandi membuat Arul tidak mempu lagi menahan gejolak dihatinya.
Lalu diraihnya belakang kepala Risya agar lebih mendekat padanya sesaat kemudian dilumatnya bibir merah Risya dengan penuh gairah yang membara dihatinya. manis terasa dibibirnya memberikan sensasi yang menambah gairah dihatinya.kemudian dilepaskan bibir Risya masih dengan nafas yang memburu di kedua insan yang sedang mabuk cinta.
Sesaat kemudian Dicium lagi bibir Risya lebih dalam. Risya memang sangat menikmati ciuman Arul yang kadang lembut kadang sedikit kasar. Dijelajahi lidah kekasihnya dan dilumatnya. cukup lama mereka berciuman dengan begitu bernafsu.
" kita ke kamar yuk.." bisik Arul masih dengan gairah yang membara.
" jangan kak..aku takut." bisik Risya masih dengan nafas yang terengah-engah.
" aku ga tahan lagi..., takut ada yang liat malu. " bisik Arul.
" Tapi kak..."
" Aku janji hanya ciuman nggak lebih sayang."
" bener ya."
" aku janji."
Mereka akhirnya pindah ke kamar Risya. dan kembali saling mencumbu dan mencium lagi.. Arul menidurkan Risya di ranjang milik upi diciumi wajah Risya dengan lembut dari mata,hidung, bibir dari mulai ciuman lembut sampai ciuman kasar yang penuh gairah. mereka terbawa suasana penuh gairah malam itu. Ciuman itupun berpindah ke leher Risya. Risya melengguh merasakan sentuhan jari-jari Arul yang begitu lembut membelainya. Arul seakan tidak pernah puas melumat bibir Risya berkali-kali sampi bibirnya hampir bengkak baru mereka menyudahi ciuman itu. masih dengan nafas yang terengah-engah dan berusaha mengontrol dirinya Arul dan Risya berhenti melakukan kegilaannya.
" Makasih sayang...Aku mencintaimu. " kata Arul membelai lembut rambut gadisnya.
" aku juga mencintaimu ka. " Risya bukan tak mengerti gejolak hati kekasihnya. tapi Risya juga kagum pada kekasihnya yang menepati janji dan tidak melakukan lebih dari yang dia janjikan yaitu cuma berciuman.
" kita nikah aja yuk." kata Arul lagi.
" tapi kak kita.."
" aku ga mau kita berbuat dosa terus Ris, dan aku juga takut tidak bisa mengendalikan diriku lagi. aku takut menyakitimu."
" iya kak. aku tau. aku juga pengin segera menikah denganmu. Liburan besok kita pulang dan kita bisa bicara pada orang tua kita ya."
" kamu ga takut lagi ? "
" kita hadapi sama-sama ya."
" ya pasti.." jawab Arul menggenggam tangan Risya.
Arul lalu memeluk Risya, sambil merapikan rambut Risya yang berantakan karena perbuatannya tadi. dikecupnya kening Risya dengan sepenuh hati agar kekasihnya mengerti betapa besar cinta dihatinya.
Arul bisa saja melakukan yang lebih untuk memuaskan nafsunya. tapi Arul tidak ingin melukai gadis itu. Arul ingin menjaga kesuciannya dan kesucian gadis itu sampe mereka menikah. Arul ingin memberikan Malam Pengantin yang tak terlupakan untuk gadis pujaannya itu. Arul sudah membayangkan begitu banyak hal indah yang akan mereka lakukan setelah menikah. makannya Arul harus bisa menahan diri dan bersabar hingga saat itu tiba.
" kak....makan yuk"
" ayuk...aku juga dah laper. "
Mereka akhirnya keluar dan makan pecel lele yang udah mereka beli bersama.
" kamu nggak makan ka? "
" udah habisin aja. aku tadi udah makan gorengan. "
" ihh...ga mau. kita makan bareng ya. " kata Risya sambil menyuapkan nasi dan lele ke Arul. Arul menerimanya dengan senang hati dan gantian mengambil nasi dan lele buat Risya. mereka begitu bahagia. ternyata marahan itu memang bumbunya cinta.
karena kesalahpahaman tadi pagi yang menguras hati dan pikirannya sejak pagi dan membuatnya uring-uringan sekarang malah membuat hatinya bahagia setelah dijelaskan dan malah membuat cintanya semakin dalam.
jadi kuncinya adalah komunikasi yang baik antar pasangan yang membuat masalah jadi cepat selesai.
" oh ya Ris kamu lupa janji sama kakakmu tadi. " kata Arul mengingatkan.
" oh iya...kamu sih ka. " ucap Risya menepuk jidatnya.
" kamu sih apa? " goda Arul sambil mendorong bahu Risya dan tersenyum nakal.
" ya...ya ka..kamu...ta..tadi si yang mulai duluan. " bisik Risya sambil tersipu malu.
" tapi kamu juga sukakan." bisik Arul lagi ditelinga Risya yang langsung di balas dengan cubitan mesra di pinggang Arul.
" Aaww...sakit sayang. "
" makannya jangan genit..."
" genit sama pacar sendiri masa ga boleh. nanti genit sama orang lain kamu marah." kata Arul dibalas dengan cubitan yang lebih keras lagi oleh Risya.
" aaw...aaw...iya ampun sayang....ampun deh. aku nyerah...udah..