Chereads / Playboy juga punya hati / Chapter 29 - 29. Perkenalan dengan kakak

Chapter 29 - 29. Perkenalan dengan kakak

" Jam berapa kak sekarang?" tanya Risya

" jam 9. kenapa?"

" masih di kantin ga ya mas Darma?"

" Kita cek aja kesana. "

" Udah malem ka. paling udah pulang ke kamarnya. Tapi dikamar berapa ya? aku tadi ga nanya si. "

" makannya kalo apa-apa jangan sama emosi. jadi bikin lupa segalanya kan." kata kak Arul mengingatkan.

" ya udah besok aja kan bisa sayang. kamu liburkan besok. aku masuk sore jadi kita bisa sarapan bareng, gimana?"

" yach...ga bisa kak. besok aku lembur, mungkin ga pulang ka. aku ambil 2 shif soalnya. 2 hari berturut-turut. perintah bos besar. mesinku harus running 10 lot dalam 2 hari.

" hah??? yang benar aja Ris masa iya 2 hari kamu nginep di PT. Nggak...nggka boleh kaya gitu Ris. Inget..gila kerja boleh tapi kesehatan juga harus dijaga. aku ga mau kamu sakit ya karena kebanyakan begadang. uang bisa dicari tapi kesehatan mahal harganya. pokoknya ga boleh. kalo kamu nekad aku bakal bilang sama mas Bagus. paling nggak bisa kan kmu gantian sip sama Edo atau mas Sam atau yang Lain ada Paul, Nila. atau siapa aja deh. " ucap Arul geram.

Risya aja sampe menutup telinganya sebelah dengan jari telunjuknya mendengarkan ceramah Arul yang panjang banget. mrepet aja kaya petasan. Tapi hatinya begitu bahagia mendengarnya. itu tandanya Arul begitu perhatian pada kesehatannya. dan itu membuat Risya tersenyum.

" ngapain senyum-senyum. " teriak Arul galak

Arul marah banget melihat kekasihnya disuruh kerja kaya Romusa sama Mr. Tang. Emangnya masih jaman penjajahan apa orang disuruh kerja full 48 jam tanpa Istirahat.

" galak amat sih ka. "

" emosi tau. "

Risya melingkarkan kedua tangannya di leher Arul dengan mesra.

" Duh...senengnya diperhatikan banget sama pacar. Ada yang sayang nih. Iya besok aku minta dibagi shif deh.tapi kayaknya susah ka. soalnya Mr. Tang minta aku buat jadi penanggung jawab langsung. "

" Ngomonglah sama Bagus. Dia kan leader utama di bagian IM. masa iya ga bisa ngatur kaya gitu. masa dia ga bisa bantuin kamu. asisten leader kesayangannya." ucap Arul begitu ketus ketika mengucapkan kata-kata terakhirnya.

" Mas Bagus janji sih bakal bantuin besok. Dia juga bakal ikutan lembur kok. "

" Yalah bakal ikutan lembur. kan kesempatan buat deket-deket sama kamu. "

" ihh...cemburu ya. ?"

" bukan gitu sayang. aku cuma ga mau kamu sakit. aku khawatir sama kamu. aku bakal selalu jagain kamu. kalo kamu ga mau ngomong biar aku yang ngomong sama Bagus. "

" Iya aku tau. paling aku pulang malem jam 12 aja deh bareng kamu.biar bisa istirahat. trus paginya aku masuk pagi lagi dan pulangnya bareng kamu lagi. nanti biar aku mandi di PT aja."

" Ya udah itu lebih baik.yang penting kamu istirahat. jangan terlalu diforsir. nanti aku pinjem motor mang Ali deh biar kita bisa pulang bareng. "

" Ga usahlah ka. kita naik ojeg aja. "

" Harus nurut !!! ga boleh membantah."bentak Arul tegas. Ngeri juga kalo liat Arul marah begitu. selama ini yang dilihat Risya cuma Arul yang baik dan lembut serta perhatian banget. tapi liat dia yang tegas, serius dan marah begitu baru kali ini dia lihat.

" ok tapi aku yang bayar sewa ojegnya ya. aku ga mau uang kamu habis buat aku ka."

" apa sih sayang pake hitung-hitungan kaya gitu. kamu kan calon istriku sayang. masa iya aku harus berhitung sama calon istri sendiri."

" so sweet banget deh kamu ka." kata Risya sambil mencium pipi kiri Arul.

" Apa sih yang nggak buat kamu."

Ya Udah istirahat gih, kunci pintunya ya jangan lupa. takut ada yang masuk kamu kan sendirian di kamar yang lain belum pulang.

" ga mau nemenin dulu dikamar? " goda Risya sambil lari masuk ke kamar dan dikejar sama Arul.

" udah berani menggoda ya...awas kamu kalo udah jadi istriku.!!" ancam Arul.

" wee...wee..." balas Risya sambil menjulur-julurkan lidahnya di balik kaca karena berhasil masuk kedalam kamar dan mengunci pintu meninggalkan Arul yang berdiri di balik pintu sambil tersenyum-senyum kemudian pergi.

Di dalam kamar Risya menatap ke kaca sambil menyentuh lehernya yang masih ada tanda cinta dari Arul. warna merah kecil di lehernya membuatnya tersenyum-senyum sendiri mengingat kejadian itu. Alangkah bahagiannya ketika Risya membayangkan akan menikah dengan Arul dan membayangkan betapa lembut perlakuan Arul tadi. jadi membuatnya berpikir bagaimana nanti ketika Arul dan dirinya pada malam pertama. Pasti akan menjadi momen yang tak akan terlupakan. memikirkan itu membuat Risya begitu bersemangat. dan setelah selesai tugas dari Mr. Tang. Dia akan mengenalkan Arul kepada kakaknya dan meminta restu darinya untuk yang pertama kalinya. Risya masih terus memikirkan itu hingga dia tertidur pulas...