" Apa yang terjadi sama kamu sayang?" tanya Arul sambil menatap mata kekasihnya lembut ketika keluar dari Balai Pengobatan.
" Tadi di kantin, aku ketumpahan kuah bakso punya Eka ini ka. " kata Risya sambil menunjuk pasa Eka yang masih menunduk.
" Saya minta maaf sekali lagi. saya benar-benar tidak sengaja. waktu itu rame. dan tangan saya kesenggol sama mba-mba itu hingga numpahin tangan mba Risya ini. " jelas Eka.
" Dan lo tau siapa yang menyenggol gadis ini Rul? " kata Teguh berusaha memperjelas.
" Udahlah guh...jangan diperpanjang lagi. ini cuma kecelakaan. lagipula eka nggak sengaja. " kata Risya berusaha menghentikan Teguh mengatakan yang sebenarnya. Risya begitu tau bagaimana emosi Arul kalo sampe tau hal yang sebenarnya. Tapi Arul bukan orang bodoh, dia langsung paham bahwa Risya berusaha menyembunyikan sesuatu.
" Tolong jelaskan yang sebenarnya Guh. jangan ditutup-tutupi lagi." kata Arul dengan tatapan tajam penuh curiga menatap kekasihnya. Ditatap seperti itu, Risya memalingkan wajahnya dari Arul. Risya tau kontak mata mereka berdua bisa menjelaskan segalanya.
Itulah Chemistry antara mereka berdua, ketika mereka saling menatap. maka seakan mereka bisa menceritakan isi hati satu sama lain.
Sesaat Teguh ragu mau menceritakan atau tidak kejadian sebenarnya pada Arul. akhirnya Teguh memilih bercerita pada Arul, dia tidak mau mengkhianati sahabatnya itu.
" yang mendorong eka tadi itu Belinda Rul. "
Dan benar saja ketika mendengar nama Belinda disebut Arul jadi sangat marah, matanya merah dan tangannya melepaskan tinju di tembok hingga berdarah...pikirannya menjadi kacau balau. ternyata Belinda tidak pernah menyerah.
" Bug...bug.." tangan Arul melepaskan kepalan tinju di tembok untuk melepaskan emosinya.
" istigfar ka.... jangan sakiti dirimu sendiri. "kata Risya menghalangi Arul yang akan meninju tembok lagi.
" kenapa kamu keluar lagi tanpa seijinku? " Arul berbalik marah sama Risya. " bukannya aku sudah mengantarkanmu pulang ke kamarmu tadi? kenapa pergi ke kantin lagi? itu sangat berbahaya.kamu tau.!!" teriak Arul sangat marah pada Risya.
Risya sangat terkejut dengan emosi Arul yang begitu mengerikan seperti ini. Dia hanya melihat emosi Arul 1x saat dirinya akan diperkosa. dan emosinya ditujukan pada si pemerkosa itu tapi kali ini emosi Arul ditujukan padanya. tanpa terasa airmata menetes dimatanya... baru kali ini Arul membentaknya dan berkata kasar padanya. Hatinya sakit....sakit banget rasanya melebihi rasa sakit karena luka bakar ditangannya.
Risya melangkah dengan gontai meninggalkan Arul yang masih begitu marah. tak terasa airmata menetes dari sudut matanya. sesaat kemudian Arul sepertinya menyadari kesalahannya dan lalu mengejar Risya dan memeluknya dari belakang.
" Risya...maafin aku...aku tidak bermaksud memarahi kamu. aku benar-benar kacau kalo mendengar Belinda melukai kamu. Aku sangat takut kalo dia melakukan hal nekad ke kamu. kamu tau dia psiko, dia bisa melakukan apa saja sama kamu. Aku sangat takut....takut hal buruk terjadi sama kamu. Aku ga mau kehilangan kamu. Aku sangat mencintaimu.tolong maafkan aku." pinta Arul memelas.
Risya tau Arul melakukan ini karena dia sangat mencintainya. tapi memarahinya di depan teman-temannya sangat menghancurkan harga dirinya.
Tapi dia juga salah karena keluar lagi ke kantin bersama Ani. tapi dia bisakan tanya baik-baik. gimana coba tanggapan Ani mengenai pacarnya itu?
" please sayang maafin aku. aku harusnya ga emosi sama kamu. tolong maafin aku ya. suara Arul terdengar lembut seperti biasa.
" please...honey. forgive me." kata Arul sambil membalikkan tubuh Risya dan menghapus airmatanya.
Risya akhirnya luluh dengan sikap Arul.
" tapi kamu harus janji kak. kalo kamu harus
bisa kontrol emosimu. dan lupakan semua ini. jangan perpanjang lagi masalah ini ka. "
" iya sayang. apapun kau mau aku janji sayang. "
******
jam sudah Pukul 23.55, bentar lagi Bel pulang berbunyi.
" tunggu aku 5 menit lagi ya sayang. aku antar kamu pulang.
" iya aku tunggu. oh ya ka. kenalin ini Ani sahabat sekaligus saudaraku dari kecil. An, ini Arul pacar aku. " kata Risya mengenalkan.
" Ani.."
" Arul.."
" sorry ya Rul, tadi sebenernya Risya dah mau istirahat tapi aku samperin buat nemenin aku ke kantin. jadi ada kejadian kaya gini. maaf banget ya. kamu jangan marah sama Risya ya. " penjelasan Ani bikin Arul malu, pantas aja tadi Risya marah pasti dia malu banget dihadapan Ani.
" Gue yang minta maaf ya An, gue terbawa emosi tadi. soalnya gue sayang banget sama sahabat lo ini. jadi gue khawatir kalo ada yang menyakitinya. gue juga suka bersikap berlebihan kaya tadi. " goda Arul.
" gue ngerti banget kok Rul. bisa gue liat jelas dari mata lo dan cara lo mengkhawatirkan Dia gue tau lo bener-bener sayang sama dia.
" thanks ya lo bisa ngertiin perasaan gue An. oh ya nanti Dia pulang sama gue guh. "
" kalo gitu Ani nanti bareng kamu aja guh. "
" trus eka gimana ?" tanya Ani.
" bertiga aja gpp."
" yah menang banyak dong lo guh. " kata Arul sambil menonjok pelan tangan Teguh.
" ya biasa nasib cowok ganteng ya kaya gini Rul. lo jangan iri ya." balas teguh PD
" hahahhaah..." semua tertawa.
" ok gue menyerah dengan pesona lo Guh sekarang. gue cukup satu yang ini aja. " kata Arul sambil melingkarkan tangannya di bahu Risya.
" mari tuan-tuan putri ikut bersama hamba naik motor. " kata Teguh sambil melebarkan kedua tangannya dan membukuk..