Mas Bagus masih menemani Risya sambil mengecek dokumen di meja Risya. seolah meja kerjanya sudah berpindah ke meja Risya. Laptopnyapun di bawa ke meja kerja Risya untuk mengecek beberapa email dari para eksekutif di perusahan itu. mengecek dan mengatur pembuatan mainboard yang dibutuhkan oleh departemen lain.
Mas Bagus masih fokus bekerja deNgan Laptopnya sambil sesekali melirik ke arah Risya yang sedang bekerja mengecek desain board dan mengecek board-board yang sudah selesai dengan teliti.
Ya saat ini jabatan Risya sudah naik dari karyawan biasa menjadi asisten leader. tentu saja tugas dan tanggung jawabnya lebih besar. Untuk Quality Kontrol juga menjadi tugasnya saat ini. Risya tampak menfokuskan semua konsentrasinya pada pekerjaan.
" Ris, sini deh." panggil mas Bagus
" kenapa mas? " tanya Risya sambil mendekati mas Bagus yang masih fokus dengan laptopnya.
" Liat nih. ada email dari Mr.Tang. katanya produksi board jenis Y5561GL perlu ditambah 10 Slot lagi. karena Speaker model itu sangat laris di Jepang. dan itu harus siap dalam 2 hari. dan Dia mau kamu yang bertanggung jawab dalam hal ini. gimana?"
" Waduh 10 Slot dalam 2 hari mas ? Gila yang bener aja mas? 10 slot berarti 10.000 board? berarti kita harus lembur dong. dan harus double sip terus dong. "
" tapi kenapa harus aku sih mas? masa iya g pulang selama 2 hari double sip terus. kan bisa dibagi sama grup lain. "
"Liat sendiri nih klo nggak percaya emailnya."
Risya mendekatkan mukanya ke layar laptop mas Bagus. tentu saja membuat Risya dan mas Bagus dengan jarak yang begitu dekat. sehingga mas Bagus bisa mencium aroma parfum yang sangat manis dari tubuh Risya. Mas Bagus mulai sedikit gelisah dengan Risya yang ada di dekatnya saat itu. Aroma tubuh Risya yang manis membuatnya sedikit tegang. hampir saja tangan mas Bagus menyentuh bahu Risya. namun diurungkan kembali oleh mas Bagus.
" wah keterlaluan Mr. Tang nih kalo gini. aku ga bisa istirahat dong mas. lagipula kakakku dan teman-temanku dateng hari ini mas. dan besok kan hari libur rencananya kita mau kumpul-kumpul."
mas Bagus cuma bisa mengangkat ke dua bahunya. " ini perintah bos besar Ris. kamu harus lembur besok selama 2 hari. yang penting bonusnya gede."
" ya deh. " Ucap Risya akhirnya.
Mungkin ini jalan yang terbaik jadi aku juga nggak akan ketemu kak Arul dan memikirkan dia lagi. pikirnya.
*********
Sepulang kerja Risya merasa badannya remuk semua karena kelelahan tadi Risya juga harus lembur 1 jam jadi Dia baru pulang ke mess jam 7.30 malam. Arul begitu gelisah menunggu Risya pulang. seharian nggak bertemu rasanya kangen banget. apalagi tadi pagi Risya salah paham terhadapnya. Dia harus menjelaskan semuanya atau hubungannya dengan Risya akan hancur.
Arul menunggu Risya di kantin. tadi dia menelpon Risya di kantor tapi Risya masih sibuk dan harus lembur. Arul melihat Risya pulang, dengan penuh semangat Arul ingin menjemputnya. Dia melambaikan tangannya ke arah Risya tapi tidak dipedulikan oleh Risya
" Dia pasti masih marah nih." pikir Arul
" Risya..." teriak seseorang dari depan pintu masuk dan langsung berlari memeluk Risya.
" mas Darma." teriak Risya kegirangan sambil membalas pelukan lelaki itu.
Arul tercengang melihat kejadian itu. bagaimana Risya begitu cueknya pelukan dengan laki-laki lain di depan umum. tapi dia marah besar pada Arul saat melihatnya hampir memeluk cewek lain. padahal hanya memegang tangannya saja dan hanya terlihat seperti memeluknya. dia udah marah-marah. Arul menjadi bete banget melihat itu.
" apa-apaan sih Risya pake peluk-peluk segala. emang siapa dia." Arul mendekati mereka berdua.
" Risya..." panggil Arul
" Risya hanya menoleh ke arah Arul dan tidak menggubris kehadirannya. "
" Siapa dia Ris? " tanya mas Darma
" bukan siapa-siapa." jawab Risya ketus.
Sakit sekali mendengar jawaban Risya... rasa rindu yang dia bawa untuk gadis itu hanya diremehkannya. dan dia bilang bukan siapa-siapa. Arul berusaha tetap sabar menghadapinya.
" kita harus bicara Ris. tolong beri waktu sebentar saja. " kata Arul setengah memohon pada Risya. Risya masih tidak memperdulikannya.
" Mas kamu pergi makan dulu ya.. nanti aku nyusul."
" ok kalo gitu. " jawab mas Darma meninggalkan mereka berdua. Mas Darma mengerti pasti Risya udah punya pacar walaupun Risya tidak pernah menceritakannya. jadi dia pengertian aja.
" katakan apa yang mau kamu bicarakan? aku cape ka.gerah mau mandi, pengin istirahat."
" aku antar kamu pulang ya sayang, kamu mandi dulu bau acem...tau." goda Arul sambil menutup hidungnya.
" nggak lucu. "
" udah dong yang, jangan ngambek lagi." rayu Arul.
" udah cepet katanya mu ngomong. "
" kamu mandi dulu ya. aku tunggu kamu selesai mandi baru kita ngomong. biar hati kamu tenang. "
Risya akhirnya nurut aja diantar sampai ke kamarnya. dan segera mandi. dalam hati sebenarnya Risya juga rindu banget sama Arul.