Chereads / memory of the past / Chapter 32 - Bab 32

Chapter 32 - Bab 32

Ditempat lain Freya sedang menunggu saat saat Nicky meras lengah, sehingga dia bisa melancarkan serangannya terhadap Cisa.

Disebuah tempat yang beroperasi malam hari Freya membayar beberapa orang untuk mencelakakan Cisa.

Dia sudah merencanakan sebuah kecelakaan yang akan merenggut nyawa dari Cisa, agar dia bisa merebut posisi sebagai Istri Nicky.

Dia ingin menguasai harta dan juga Nicky sebagai obsesinya dalam waktu yang sudah lama ia inginkan.

Freya dan juga orang tuanya ingin memiliki kehidupan sosialita baik dimanapun seperti keluarga Nicky yang memiliki banyak koneksi.

Freya berusaha mempengaruhi seluruh keluarga Nicky yang berada di Denmark, namun ia tak berhasil.

Keluarga Nicky tidak gampang untuk diperalat oleh siapapun, karenak mereka memiliki kepercayan satu sama lain.

Mereka lebih percaya kepada saudara mereka dari pada orang lain uang tidak mereka kenal.

Apalagi bukan dari bagian keluarganya sendiri, seperti kakek, nenek, ayah, ibu, paman, bibi, adik, kakak dan juga para menantu di keluarga Nicky.

Mereka memiliki hati yang sangat baik kepada setiap orang namun tidak mudah diperdaya, mereka saling menyayangi sehingga keluarga mereka saling menguatkan.

Jangan pernah meremehkan mereka, meeka saling menyatukan segala sesuatu sudah pada posisinya masing masing.

Jadi tidak akan ada yang saling mempeebutkan hal hal yang tidak seharusnya.

Freya sudah dengan mantap akan menjalankan rencananya sehingga dia membayar beberapa orang untuk mencelakakan Cisa.

"Kalian tunggu peintah dariku, ingat jangan sampai gagal" Freya memberikan perintah dan ancaman.

"Baik nona kami tunggu perintahmu, tapi uang ini hanya sebagai uang muka selesai tugas kamu haus membeikan lagi kami uang yang sesuai" pemimpin dari gerombolan gengster itu berbicara dengan matanya yang menakutkan dan berwajah gelap.

Disisi lain pengawal yang diutus oleh Raizel selalu mengikuti Freya kemanapun tanpa ketahuan sedikitpun.

Dia melaporkan setiap geak geik Freya pada Raizel agar dia bisa memikirkan jalan keluar untuk melindungi orang yang paling berharga baginya.

"Tetap kamu awasi dia kemanapun dan dimanapun, jangan sampai lengah jika kamu lengah aku akan menghukummu.

" Baik yang mulia, hamba akan laksanakan perintah yang mulia" jawab pengawal tersebut tanpa bantahan.

"Hmm... Jadi dia akan mencelakan Cisa my young sister, yang baru aku ketahui Dan sudah 20 tahun tidak bertemu" dengan matanya yang tajam menyiratkan suatu kemarahan.

"Jika sehelai rambut Cisa saja berkurang kau akan merasakan akibatnya dan aku akan menuntut balas atas namanya" Raizel bergumam pada dirinya sendiri.

Mata Raizel berwarna coklat kemerahan sedangkan Cisa memiliki mata berwarna coklat dan dari keluarga Cisa berwarna hitam.

Namu semua sudah dibuktikan oleh Raizel melalui tes DNA yang hasilnya positif bahwa 100% mereka memiliki hubungan.

Beberapa hari yang lalu Raizel menemui kedua orang tua Cisa dan mencari kebenaran tentang Cisa.

Dan semuanya sudah menjadi jelas kenapa Raizel memiliki perasaan yang kuat terhadap Cisa.

Mama Cisa memang tidak melahirkan Cisa tapi mereka mendapatkan Cisa setelah mereka kehilangan putri mereka.

Seorang wanita yang cantik bermata Coklat seperti Cisa memohon untuk merawatnya sebelum dia meregang nyawa.

Dan cerita itu tidak pernah diungkapkan pada Cisa, makanya kulitnya yang putih bak susu sedikit berbeda dari orang tuanya yang memiliki warna putih tapi sedikit gelap dari kulit Cisa.

Setelah Cisa dibesarkan barulah Sitha lahir selisih usianya 2 tahun, jika sekarang Cisa 21 tahun maka Sitha 19 tahun.

Namun Cisa memiliki wajah yang bukan orang inggris seperti halnya Raizel kulitnya juga putih bersih dan berseri.

Raizel ditunjukan makam Mamanya yang telah tiada, dan dimakamkan tanpa nama di batu nisannya karena tidak ada yang tahu siapa namanya.

Akhirnya Raizel menuliskan Nama pada batu nisan tersebut dengan mengukirnya "CAROLINE ".

"Mam.... aku telah mememukan saudariku, dia tumbuh sepertimu sangat cantik kenapa kau begitu jauh menempatkan adik kecilku dariku. Mam... aku akan menjaganya mengantikan Ayah Dan juga Mama"Raizel berbicara di depan makam Mamanya.

Raizel sudah mempersiapkan Semua keperluan Cisa, bilamana Cisa akan dibawa ke Inggris bersamanya.

"Aku akan membawamu kembali Cisa kau adalah kegutunan terakhir dari istri duke semua yang ada di sana adalah milikmu" Raizel segera berharap bisa membawanya pergi menjauh dari orang orang itu.