Chereads / memory of the past / Chapter 23 - Bab 23

Chapter 23 - Bab 23

"Selamat datang Tuan , Nyonya, selamat datang kembali " sambil membungkuk hormat.

Kepala pelayan Fabian menyambut dan mengantar mereka masuk kedalam Mansion.

Asisten kepala pelayan Imelda khusus mengurus bagian dapur bersama beberapa pelayan lainnya untuk mengurus kebersihan dan kelengkapan rumah.

Fabian mengurus segala sesuatu yang di perlukan oleh anggota keluarga.

"Apa Daniel pernah datang untuk urusan kantor selama aku tidak ada dirumah?" Nicky menayakan pada Fabian.

" Tidak Tuan, tuan Daniel tidak pernah kemari untuk urusan pekerjaan" Fabian menjawab pertanyaan Nicky.

" Sepertinya tidak ada masalah dengan perusahaan selama aku tinggal, ya sudah kembali bekerja. Oh ya apa ada kiriman yang datang dari Denmark? "Nicky menayakan paket oleh oleh yang dikirim melalui jasa pengiriman karena terlalu banya untuk dibawa kebandara sendiri. "Ada Tuan, 2 kardus ukuran besar sudah datang kemaren karena kiriman kilat.

Dan masih belum dibuka karena atas nama Nyonya." jawab Fabian.

Sedangkan Imelda mengantarkan Cisa menuju kamarnya dan membawakan koper memasuki kamar.

" Apa Nyonya membutuhkan yang lain? kalau ada saya akan siapkan." Imelda bertanya.

" Tidak perlu Bi, saya mau mandi saja untuk menghilangkan capek karena lama dalam pesawat" Cisa menjawab dan memanggil Imelda Bibi karena usianya sudah paruh baya 45 tahun, begitu juga Fabian usianya 50 tahun.

" Akan saya siapkan air hangat untuk nyonya berendam." sambil melangkah menuju kamar mandi untuk mengisi bathub dengan air hangat.

Setelah air terisi penuh Imelda kembali ke luar memberitahukan pada Cisa kalau airnya sudah siap.

" Airnya sudah siap Nyonya ". Imelda memberitahukan.

"Baik Bi saya akan segera masuk kedalam " sambil meregangkan tubuh kemudian mulai masuk kedalam kamar mandi dan melepaska pakaianya dan masuk kedalam bathub untuk berendam beberapa waktu.

" Nyonya, Bibi bantu menggosok tubuh nyonya ya biar nyonya bisa rilex." kemudian mulai menggosok tubuh Cisa dengan pelan dan juga dengan sedikit pijatan untuk melemaskan otot otot yang kaku.

Tak lama Nicky keluar dari ruang kerja menuju kamarnya bersama Cisa, saat tidak melihat Cisa didalam kamar dia menebak kalau Cisa ada di kamar mandi.

Nicky menuju kamar mandi dan membuka pintunya dia melihat Imelda menggosok punggung Cisa dan dia masuk dengan sedikit gerakan kepala dia menyuruh Imelda untuk keluar.

Nicky melepaskan pakaianya dan mulai memijit pundak Cisa, sentuhan Nicky membuat Cisa berdebar tak karuan.

Nicky tidak hanya memicitnya tapi juga mencium tengkuk Cisa yang membuat Cisa mendesah.

Desahan Cisa membuat Nicky menjadi semaiin bergairah kemudian dia juga memasuki bathub dan terjadilah pergumulan suami istri itu memuaskan hasrat keduanya Ciuman, lumatan dan cumbuan yang sarat akan cita keduanya yang terluap.

Dan setelah klimaks mereka membersihkan diri dan memakai batroobe, dan menuju keluar dan ketempat tidur dengan membopong Cisa ala bridal style.

Tubuh Cisa direbahkan di atas tempat tidur dan Nicky pun membaringkan tubuhnya disebelah Cisa dan keduanya memejamkan mata sampai terlelap.

Pukul 🕓 sore mereka kembali membersihkan diri untuk sholat asar.

Setelah ambil air wudlu, mengganti pakaian bersih dan menunaikan sholat asardan mengaji.

Baru mereka turun untuk bersantai di ruang keluarga menonton televisi, dan acaranya tidak ada yang menarik.

Kemudian Nicky menuju kerak tempat dia menyimpan beberapa koleksi lagu lagu klasik, dia mengambil salah satu dan meletakkanya di pemutar gramofon.

Sebuah lagu yang tidak lekang oleh waktu mengalun indah dan musik itu begitu romantis untuk didengar.

Nicky mengulurkan tangannya untuk mengajak Cisa berdansa dan Cisa menyambutnya. " Mau berdansa denganku Cantik?".

" Mmm tapi aku tidak bisa berdansa". Cisa memberitahukan bahwa dia tidak bisa.

" jangan kahwatir aku akan mengajarimu, kamu hanya ikuti saja gerakanku."Nicky memeluk pinggang Cisa dengan mesra dan mulai bergerak menyesuaikan alunan musik.

Di akhir akhir musik mengalun Nicky mencium mesra Cisa dengan lembut dan cukup lama sampai keduanya lupa untuk mengambil nafas sehingga mereka menjadi terengah engah karenanya.

Waktu bergulir dengan cepat tak terasa terdengar suara Adhan maghrib mengumandang.

" Apa disini dekat masjid, kalau ia ayo kita jamaah bersama dimasjid." Cisa mengajak suaminya.

" Ayo kita ambil peralatan sholat kita, ya nggak dekat dekat amat kira kira 500 meter dari sini." setelah itu mereka keluar melajukan kendaraan menuju masjid.

Dan sampailah mereka berdua di masjid tersebut dan memasuki area masjid "Aku akan ambil air wudlu dan langsung ke tempat jamaah untuk wanita, nanti setelah selesai solat kita bertemu disini." Cisa menginstruksikan.

" Ok sweet heart" sambil mengelus kepala Cisa meeeka berdua mengambil air wudlu ditempat yang sudah tersedia.

Terdengar suara ikomah tanda sholat hendak dimulai. Ibadah dilaksanakan dengan khusuk dan hikmad setelah itu zikir dan berdo'a.

Cisa keluar menuju tempat mereka masuk kemasjid semula dan mendapati Nicky sudah menunggunya.

Keduanya tersenyum sambil megulurkan tangannya Cisa mencium tangan suaminya.

Mereka menuju mobil dan bergegas kembali pulang kemansion.

" Bagaimana kalau kita kerumah Ayah dan Mama memberikan oleh oleh juga kerumah Abah ustad untuk meminta bantuan untuk mengajari kita mengaji gimana menurutmu Sayang?" Cisa mengusulkan.

"Baiklah Cantik as you whis " Nicky menganggukan kepalanya tanda setuju.

Sampai dirumah Cisa langsung menyiapkan apa saja yang perlu di bawah kerumah orang tuanya, dan juga membawa beberapa oleh oleh untuk diberikan ke Abah Ustad dan juga ummi.

Setelah siap semua Cisa meminta bantuan emma untuk menaruh barang barang tersebut di dalam bagasi mobil.

Akhirnya Nicky mulai melajukan mobil mereka menuju rumah kedua Orang tua Cisa.

Didalam mobil Cisa memandang Nicky dengan mata yang berbinar indah bak kerlip bintang dilanhit malam yang memancarkan cahaya.

zditengah tengah prrjalanan mereka mampir untuk membeli beberapa macam buah untuk dibrrikan kepada Ayah dan Mama.

Sebagian lagi untuk Abah Ustad dan Ummi.

Tak lama mereka sudah sampai di depan halaman rumah orang tua Cisa " Assalamualaikum... Ayah, Mama Cisa datsng."

Teriak Cisa dengan suaara yang membuat semua orang yang berada didalam rumah keluar.

" Cisa Mama kangen deh " Mama memeluk Cisa dengan erat.

Se,ain Nicky membuat beberapa minuman yang mengandung banyak vitamin dan energi.

Sudah cukup lama Cisa berdiam diri sambil mengawasi Sitha dan terekejuti

mendapati bahwa adiknya itu sudah selesai menghadapi ujian.

" Mam apa Abah ustad Zakky ada dirumah hari ini, kami mau minta bantuan kepada beliau" Cisa mengonfirmasi keberaan. " Ada kamu langsung kesana saja, agar tidak terlalu malam untuk bertamu.

" Mamma berbicara untuk memberikan penjelasan panjang lebar. " Baik Mam, Cisa kalau begitu mengajak Nicky kesana dulu baru akan kesini lagi.

Mereka berdu mengambil bebeapa yang akan mereka berikan untuk Abah Ustad. Cisa tidak menghalangi tapi dia mau membicarakan hal yang penting.