Semua orang yang ikut makan di meja makan sedikit tercengang mendengar Nicky memimpin do'a sebelum makan membuat makanan yang terhidang di atas meja terberkahi dan terasa lebih nikmat.
" Wah ...kenapa baru sekarang kamu memimpin do'a nggak dari kemarin kemarin?." Daddy bertanya.
" Lihatlah makan makan kami sangat nikmat ".
" Maaf Daddy Cisa lupa memberitahukan pada Suamiku untuk belajar do'a sebelum dan sesudah makan, aku telah lupa untuk mengingatkan kalau melakukan segala sesuatu harus diawali dengan do'a, walaupun itu hanya sekedar mengucapkan basmalah. " Cisa meminta maaf.
" Tidak apa apa Cisa manusia tidak luput dari salah dan dosa. Andai kalian tinggal lebih lama lagi disini!?" Mommy menyayangkan kedua putra dan menantunya yang akan pergi dati Copenhagen.
" No Mom dont' cry, kapan kapan kami akan kembali kesini. Karena kami memiliki kewajiban yang harus kami laksanakan, jadi tunggulah kami pasti akan datang bersama Cucu Mommy and adaddy do'akan saja." Nicky berucap sambil menyentuh dan mengelusnya.
Setelah selesai Kembali Nicky melantunkan do'a setelah makan " Alhamdulilla hilladhi ad amana wasakona waj alana minal muslimin " Nicky menutupnya dengan do'a dari bisikan Cisa.
" Amin..." Cisa menambahkan.
Setelah itu mereka menuju ruang keluarga untuk melanjutkan obrolan mereka yang terputus karena makan.
" Cisa Mommy harap kamu bisa segera hamil, agar rumah ini bisa ramai dengan tawa anak anak." sambil mengusap usap perut rata Cisa, dan ďiliat oleh semua orang yang ada di ruangan tersebut.
Cisa duduk dikursi panjang bersama dan di apit oleh suami dan Ibu mertuanya.
Daddy ďuduk di kursi singgle, paman dan bibi duduk di kursi doble Julia, Michael, dan Peter duduk dikursi panjang yang berhadapan dengan Mommy, Cisa dan Nicky.
Mereka berbicara santai bersama hingga waktu tak terasa sudah larut sehingga kami semua satu persatu meninggalkan ruang keluarga menuju kamar masing masing untuk mengistirahatkan tubuh mereka.
Sekarang tinggal Cisa dan Nicky yang masih duduk dikursi, setelah suasana menjadi sunyi Nicky mengambil remot untuk mematikan lampu sehingga ruangan tersebu menjadi remang remang.
kemudiaan Nicky berbisik "ayo kita make child seperti permintaan Mommy".
Membuat suasana semakin romantis, Pipi Cisa memerah bagai tomat yang masak tersipu malu, dia hanya menganggukkàn kepala.
Melihat anggukan tersebut tanpa berpikir apa pun Nicky mencium bibir Istrinya dengan penuh hasrat.
Ciuman yang dibrikan Nicky membuat desahan desahan halus serta eranga.
Saat Nicky hendak melucuti pakaian Cisa mwnghentikannya " Sayang...ahh.. jangan disni kita kekamar aku malu kalau naked disini, gimana kalau ada yang lewat."
Nicky tidak menghentikan kegiatannya tapi dia langsung mengendong Cisa didepan tubuhnya menuju kamar mereka.
" mmmh ... " desahan keluar dan dengan mengalungkan tanganya di leher Nicky.
Mereka memasuki kamar dan menutup serta mengunci pintu dan memulai pertempuran dan setelah beberapa kali memasuki tubuh Cisa.
Nicky beranjak dari atas ranjang menuju kamar mandi dan menyalakan kran untuk mengisi bathub untuk membersihkan diri.
Kemudian dia keluar untuk membawa Cisa mandi bersama untuk bisa lebih menghemat waktu.
Setelah itu mengambil air wudlu dan menunaikan sholat Isya' dan mengaji bersama seperti biasa.
Mereka mengakhiri rutinitas dengan merebahkan tubuhnya di atas ranjang saling memeluk satu sama lain dan tidur lelap.
Menjelang subuh Cisa membuka mata dan menatap wajah tampan suaminya dengan intens.
Tangannya terulur mengusap pipi suaminya yang tampak sempurna di mata Cisa.
" Aku bahagia bisa menjadi pendampingmu, aku beruntung engkau memilihku, Allah sungguh sayang padaku karena menjodohkanmu dengan ku."
kemudian dia mengecup bibir yang menjadi candunya sekarang ini.
karena meresa bibirnya tersentuh benda yang lembut dan kenyal Nicky membuka matanya dan tersenyum.
" Assalamualaikum... sweet heart" membalas ciuman Cisa dengan lumatan sehingga Cisa kehabisan nafas, karena Nicky yang melumatnya tanpa persiapan.
Melihat Istrinya kehabisan nafas Nicky melepaskan lumatannya.
" Waalaikumsalam... sayang..hhh ...hhh" Cisa menjawab salam dari suaminya dengan terengah engah.
" Sayang ayo kita tunaikan sholat subuh yuk!?" Cisa mengajak suaminya.
" mmm... honney one ronde please..., look my junior" sambil membuka selimut untuk menunjukannya pada Cisa.
Sehingga Cisa memelototkan matanya dan menjadi tersipu malu " sayangku sangat mesum, ya.... oke hanya satu ronde, jika tidak kita kehilangan waktu untuk sholat."
Tanpa menunggu lama setelah istrinya mengiyakan Nicky langsung saja menerjang Cisa dengan melumatnya dan menindihnya.
Desahan dan erengan terdengar di seluruh ruangan sampai saat tiba klimaksnya keduanya berteriak bersama dan meluruh setelahnya.
Untuk menormalkan nafas mereka yang memburu untuk beberapa saat, kemudian mereka menuju kamar mandi membersihkan diri dan mengambil air wudlu dan menganti pakaian yang bersih.
Tak lama kemudian mereka sholat berjama'ah dan mengaji sebentar, kemudian turun kebawah untuk menyapa anggota keluarga.
Setelah sarapan Cisa dan Nicky bersiap untuk berangkat ke bandara Copenhagen untuk kembali ke Surabaya.
Mommy dan Daddy ikut mengantar kebandara, " Mommy akan merindukan kalian jangan lupa beri kabar pada Mommy atau Daddy setelah sampai Surabaya."
Sambil melepaskan pelukannya pada Cisa, dan berganti memeluk Nicky .
"Baik Mommy, Daddy kami akan selalu bemberikaba nanti " Cisa menjawab dengan rasa berat untuk berpisah dari keluarga.
Mereka menaiki pesawat dan segera mencari tempat duduk mereka dan menempatinya.
Keduanya begitu mesra sehingga disekeliling mereka banyak berbisik bisik karena keserasiannya.
" Sayang apa kamu baik baik saja?! wajahmu tampak terlihat pucat? apa perlu kumintakan obat untuk kau minum?" Nicky sedikit kahwatir pada Istrinya.
" Tidak perlu aku hanya sedikit merasa mual dan aku baik baik saja jangan terlalu kahwatir mungkin dengan sedikit akau memejamkan mata rasa itu akan hilang." Cisa menjelaskan keadaannya.
Selama dua puluh jam diatas pesawat mereka menggunakannya sebagai waktu untuk beristirahat.
Nicky menyandarkan kepala Cisa di bahunya agar dia nyaman.
Saat melihat wajah Istrinya yang tak kunjung cerah Nicky sedikit kahwati Istrinya kenapa napa.
Dilihatnya dikening Cisa ada butiran keringat yang mengucur padahal pesawat tersebut ber AC dan dingain.
Dia mengusapnya dengan perlahan dan mengecupnya.
Tak lama setelah pesawat tiba di bandara Nicky membawa zcisa duduk diruang tunggu untu beristirahat.
Nicky membeli air mineral untuk minum Cisa, dan cisa menerimanya dengan senang hati dan meminumnya.
" Bismillahirrahkmanirrahim" Cisa meneguknya sampai tenggorokanya hingga basah.
" Terima kasih sayang untuk minumnya".
" emmm.... Masa hanya terima kasih tambah yang lain dong?" Nicky mencoba menggodanya.
" Emangnya suamiku minta apa?" sedikit cemberut.
Nicky menunjuk bibirnya sebagai jawaban untuk istrinya, sontak saja Cisa kaget suaminya itu kalau minta cium tidak peduli tempat.
Sewaktu rasa lelah. mereka pun beranjak pergi kemobil untuk segera menuju mansiom .
Dan mereka pun sampai ke mansion, para pelayan memberikan sambutan kepada tuan mereka.