🏵 Paris
Mata tajam seorang wanita yang masih setia menatap dari tadi targetnya layaknya seorang singa yang sedang mengintai mangsanya.
Angelica Julius Georgiana aka Angelica Kristal Monica
Sama-sama memiliki nama depan Angelica tapi berbeda nama belakang tapi nyatanya walau ada dua nama berbeda tapi itu masih satu tubuh.
Angel adalah panggilan dari semua orang untuknya saat menjadi dokter Angelica Julius Georgiana yang terkenal begitu baik dan ramah dimata semua pasien dan dokter.
Tapi jika dihadapkan di dunia malam dimana Angel harus berubah profesi menjadi spy atau mata-mata maka beda namanya.
Angelica Kristal Monica aka Kristal si mata-mata yang mempunyai kecepatan dan kepintaran saat di lapangan serta kesadisan saat sesi interogasi para tersangka untuk buka mulut.
Kristal sekarang sedang melakoni profesi yang sangat disukainya, yaitu mengintai mangsanya lalu melakukan aksi penggrebekan bersama anggotanya yang tergabung dalam tim Lion.
Kristal masih setia menatap keadaan sekitar lalu memberi isyarat untuk timnya bergerak.
Mereka mengikuti arahan Kristal dan segera mengikuti Kristal dari samping dan belakangnya. Kristal segera mendobrak pintu gudang dan mengarahkan senjata yang ia bawa.
Terlihat sedikit orang yang memang menyambut kedatangan Krostal dan timnya. Segera aksi baku tembak berlangsung, Kristal yang memang di depan langsung menerjang orang-orang yang menghalanginya.
Ada tim Kristal yang setia melindungi Kristal dari arah samping maupun belakang.
Kristal memukuli lawanya dengan membabi buta dan Teo yang memang memiliki ilmu bela diri paling bagus diantara lainnya pun keluar dari persembunyiannya dan membidikkan pistolnya ke arah lawan sambil mendekati Kristal.
Teo membantu Kristal menghabisi beberapa Orang yang mulai berdatangan untuk mengepung Kristal.
"Teo! Lo habisin dua di depan itu. Gue habisin bosnya. Silver! Lindungin gue!."
Silvee yang dipanggilpun langsung mendekat dan membantu Kristal menghabisi lawan di samping Kristal begitupun dengan Teo yang asik menghabisi lawannya.
Semua lawan sudah tumbang tinggal bos geng yang tertinggal sendiri. Kristal mendekat ke arah bos geng itu.
"Akhirnya kita bertemu lagi, Jo."
Kristal tersenyum manis ke arah Jo si bos geng yang dibantai tim Kristal.
"Cih. Ternyata lo yang disuruh nangkep gue. Cewek kayak lo mana bisa nangkep gue."
Kristal menatap dingin laki-laki itu. Tanpa aba-aba Kristal memukul perut Jo.
Jo langsung jatuh ke belakang dan mulutnya langsung keluar darah.
"Jangan kira gue gak tau kalau lo mau mati cuma gara-gara luka tusukan dari gue minggu lalu. Gue datang buat nyabut nyawa lo. Sesuai permintaan terakhir lo minggu lalu."
Kristal berjongkok menatap Jo yang sudah terbatuk darah dan memegang perutnya yang mengeluarkan darah.
"Tapi sayang, gue harus bawa lo hidup-hidup."
Kristal mengarahkan pistolnya ke kaki Jo.
"Katanya mau dibawa hidup-hidup tapi ini pistol kenapa mengarah ke kaki gue?."
Asalkan kalian tau saja jika Jo atau nama aslinya Jonathan Alexandrew adalah teman masa kecil Kristal yang sudah lama menghilang dan bertemu kembali sebagai musuh minggu lalu.
"Ck.. serah gue. Biar lo gak minggat-minggat lagi. Lo fikir enak ngejar-ngejar lo sampe Paris gini. Capek bego."
Kristal menari kembali pistolnya dan menyimpannya di pinggangnya.
"Salah siapa lo ngejar gue."
"Salah lo lah."
"Ya jelas salah lo."
"Lo lah."
"Lo."
"Lo."
Teo yang udah gak tahan dengan ocehan merekapun akhirnya menengahi.
"Bangs*t kalian. Kristal udah dong bacotnya. Ringkus aja sih dia gak usah pakek acara syukuran ketemuan segala."
Teo memang laki-laki bermulut tajam yang tak bisa di rem. Kristal mendelik ke arah Teo dan hanya ditanggapi Teo dengan tatapan datarnya.
"Sil, lo obatin nih bocah bangs*t . Teo dan Rai, bawa nih kecoa habis diobatin Silver."
Kristal langsung bangkit pergi dan menyerahkan sisa tugasnya ke timnya tanpa mau repot-repot mengotori tangannya dengan darah si Jo.
Kristal kembali ke mobil yang tadi membawanya ke sini dan melihat ponselnya bergetar. Segera Kristal mengangkat telpon dari mancanegara ini.
"Halo ayah."
"Halo sayang, tugas mu udah selesai?."
"Udah yah. Kenapa?."
Kristal mulai curiga dengan ayahnya yang tak pernah menanyakan tugasnya sudah selesai atau belom.
"Besok bisa pulang?."
"Pulanh?."
"Iya pulang. Ada tugas baru dan mendesak untuk mu. Tugas ini hanya bisa kau sendiri kerjakan sebagai seorang dokter psikolog."
Kristal memijit pelipisnya karena mendadak kepalanya pusing karena tugas baru yang menunggunya.
"Malam ini Angel usahakan pulang."
"Ayah tunggu besok dirimu di kantor. Jangan lupa istirahat."
Istirahat? Kristal lupa artinya itu. Telepon dari ayahnya sudah terputus. Kristal mengucek mata kirinya yang mendadak mengantuk.
"Kenapa lo?."
Kristal tak sadar jika Teo ada di sampingnya.
"Bokap nyuruh balik malam ini."
"Ya udah balik aja lah. Si Jo biar gue sama anak-anak yang urus."
"Gue serahin si Jo sama kalian. Gue balek dulu. Mau prepare buat persiapan balik. Kalian pulanglah besok."
Teo mengangguk dan segera menyingkir dari jendela mobil Kristal.
Kristal bertanya-tanya. Tugas apa yang hanya bisa ia laksanakan seorang diri tanpa timnya dan menggunakan keahluannya saja.
Kristal sangat penasaran akan hal itu.
🏵
Hai semuanya
ini author dari You Lie To Me
come back dengan cerita baru
sebenarnya YLTM udah tamat
tinggal nunggu waktunya aja 😂
Semoga kalian senang dengan cerita ini
🌼 salam cinta
Author