Chereads / You Think / Chapter 2 - Tugas Baru

Chapter 2 - Tugas Baru

🌓 Indonesia

Angel menatap sang atasan yang sedang menunggu jawaban Angel atas tugas yang baru saja diberikan kepadanya.

"Tunggu dulu, maksud bos saya harus menangani kasus psikopat ini?."

"Ya. Keluarganya menyerahkan kasus ini ke tim kalian."

"Tugas ini diberikan kepada ku apa ada hubungannya dengan bos mengenal keluarga mereka?."

Bos Angel pun hanya bisa menghela nafas karena ternyata dia tak bisa menyembunyikan apapun dari anaknya.

"Marcus adalah teman ayah waktu kuliah dulu. Dia tau jika anak ayah yang paling cantik tapi penuh tipu daya bekerja di sini dan yang terpenting mempunyai lisensi dokter psikolog. Mereka ingin kau menangani anaknya."

Angel yang mulai tersulut emosi pun menggebrak meja.

"AYAH GILA! Ayah tega mengumpankan diriku pada psikopat itu? Aku gak mau ayah. Aku masih sayang nyawa dan masih ingin menikah."

"Ayah tau kau tak akan bersedia mengambil tugas ini."

"Kalau ayah tau kenapa masih mengirimku ke neraka itu?."

"Ayah tak bisa menolak permintaan Marcus apalagi sudah banyak korbannya. Ayah juga sudah menerima laporan ini bulan lalu dan tadinya ayah ingin memberikan tugas ini ke tim Alpha. Taoi sekarang mereka sedang ada tugas dan hanya tim mu yang menganggur."

Angel menghela nafas kasar.

"Angel tetap menolak."

"Angel kau harus mau menerima tugas ini."

"Dia psikopata yah. Bagaimana kalau anak gadis ayah mati di tangan psikopat itu?."

"Ayah tau kau tak akan pernah mudah terbunuh. Apalagi hanya karena seorang psikopat."

Angel sedang memutar otak untuk menolak tugas ini.

Tok Tok Tok

"Masuk."

Terlihat seorang laki-laki tampan masuk dan tersenyum ramah ke arah Angel. Tapi Angel hanya menatap dingin laki-laki itu.

"Tuan Julius memanggil saya?."

"Duduklah Kris."

Laki-laki itu duduk di dekat Angel.

"Ayah tau kau akan menolak tugas ini, Jika kau masih menolak untuk tugas ini maka ayah tak punya jalan lain selain membuatmu mau menerima tugas ini. Tim Kris akan mengambil alih semua tugas yang diberikan untuk tim Lion selama 1 tahun penuh dan tim Lion akan mendapatkan cuti selama 1 tahun penuh."

"AYAH!?."

Angel meninggikan suaranya dan langsung berdiri dari duduknya.

"Jangan kurang ajar kamu sama ayah Angel. Ayah masih atasan kamu disini. DUDUK!."

Dengan terpaksa Angel duduk kembali dengan kemarahan yang sudah diujung kepala.

"Kristal, sebagai ketua tim Lion. Mau menerima tugas ini atau tidak?."

Ayah Angel menatap Angel dengan tatapan tajam. Melalui tatapan tajam itu, Ayah Angel seakan mengatakan kembali ancamannya.

"Kristal terima."

Kris menatap Angel dengan senyum miring.

"Maaf jika Kris menyela. Saya sudah tau tugas itu dan mengusulkan sesuatu untuk mempermudah tugas ini."

Angel menatap Kris untuk tidak berbuat macam-macam.

"Katakan Kris."

Kris memandang Angel dan memamerkan senyum mengejek ke arah Angel. Sedangkan Angel menatap tajam Kris.

Perasaan Angel mendadak tak enak dengan apa yang akan Kris katakan.

"Angel harus bisa mendekati target dan itu tidaklah mudah dilakukan. Apalagi ada catatan jika semua dokter psikologi yang dikirim oleh keluarga target, semuanya berakhir antara diusir baik-baik atau melompat dari lantai dua rumah target. Karena itulah saya mengusulkan jika untuk langkah awal Angel seharusnya mendekatinya sebagai dokter. Tapi.."

Angel menatap tajam Kris.

"Tapi apa?."

"Jika langkah awal gagal, Angel harus melakukan rencana lain."

"Kris, tak usah berputar-putar. Katakan intinya."

"Sayang ku Angel, jangan terlalu terburu-buru."

Kris terkekeh melihat ekspresi imut Angel sekarang menurut Kris.

"Kris.."

"Ck dasar gak asik."

"Kris jangan buat gue matahain leher lo lagi."

Kris angkat tangan tapi senyum mengejek tak luput dari bibirnya.

"Langkah lain yang harus Angel lakukan yaitu harus bisa menjadi orang terdekat untuk sang target."

"Orang terdekat?."

Kini giliran ayah Angel yang penasaran dengan rencana Kris untuk mempermudah tugas ini.

"Iya pak. Jadi saya menyarankan jika langkah awal pendekatan ke target gagal maka Angel harus bisa menjadi orang terdekat untuk target."

"Tunggu, dari semua penjelasan mu itu. Sepertinya saya mengerti dengan arah pembicaraan mu."

Kris tersenyum sedangkan Angel menatap penasaran kedua orang di depannya ini.

"Saya dengar jika si target masih single."

Oke sekarang Angel mengerti kemana arah pembicaraan Kris dari tadi.

"Bentar deh Kris. Lo gak nyaranin gue buat jadi.. itu kan."

"Itu apa?."

Kris mengeryitkan dahinya tanda tidak mengerti dengan arah pembicaraan Angel.

"Itu..  ya..  jadi pacar nya."

Kris dan ayah Angel terdiam seketika. Seketika mereka tertawa setelah mencerna perkataan Angel.

"Angel ku sayang, yang paling manis diantara semua wanita yang pernah ku kenal. Dengar ini baik-baik, pacar belum termasuk orang terdekat."

"lalu apa?."

Kris memegang bahu Angel.

"Apa pernah kau berfikir jika laki-laki yang dalam usia 32 tahun mencari kekasih? Tidak kan. Jadi Orang terdekat yang ku bicarakan adalah menjadi istrinya."

1 menit

2 menit

3 menit

4 menit

5 menit

"WHAT! LO GILA YA NYURUH GUE JADI ISTRI DIA!."

🏵