Maya melihat kecemasan di mata nenek saat dia memutuskan untuk mengikuti suaminya tinggal di pinggiran kota tempat suaminya tinggal, menerima tawaran untuk mengelola sebuah kelompok bermain di sana. Nenek menolak saat suami Maya mengajaknya untuk mengikuti mereka tinggal di sana. Maya pernah mendengar kalau nenek berasal dari kota itu tapi nenek selalu bungkam saat dia menanyakan hal itu, seperti ada sesuatu atau seseorang yang dihindarinya. Nenek melepas Maya dengan berat hati dan memintanya agar sering-sering menengoknya. Maya mencium tangan keriput nenek sebelum dengan sedih naik ke atas motor dibelakang suaminya.

Sebenarnya Maya agak ragu meninggalkan nenek sendirian di sana, sejak kecil dia selalu berada di samping nenek, dia juga tak pernah tahu kerabatnya yang lain selain nenek. Kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan saat Maya masih kecil. Maya tak pernah tahu wajah orang tuanya kecuali dari foto hitam putih yang sudah buram di liontin kalung yang dipakainya.

Sebulan yang lalu Maya menikah dengan Erwin setelah melalui proses taaruf. Tak butuh waktu lama bagi keduanya untuk menyatukan hati mereka dalam sebuah pernikahan sederhana. Keduanya merasa bahagia meski baru saling mengenal. Erwin adalah seorang sarjana pertanian, ia membantu mengolah sawah milik orang tuanya sedang Maya seorang sarjana pendidikan usia dini yang baru saja menyelesaikan kuliahnya.

Satu-satunya hal yang mengganjal hati keduanya adalah nenek tidak suka pada tempat Erwin berasal tapi nenek tetap merestui pernikahan mereka. Nenek berharap keduanya tetap tinggal bersamanyabersamanya karena nenek tidak ingin Maya berada di tempat yang telah membuatnya trauma.

Tapi beberapa hari yang lalu Maya ditawari untuk mengelola kelompok bermain Cahaya Hati menggantikan istri sahabat Erwin yang hampir melahirkan. Kelompok Bermain itu belum lama berdiri dan muridnya baru sekitar 20 anak untuk dua kelas. Maya merasa tertarik dan tertantang untuk mengembangkan Kelompok bermain itu, ia berharap suatu saat kelompok bermain Cahaya Hati bisa menjadi pilihan pertama para orang tua dalam mendidik anaknya di usia dini.

Awalnya nenek tak setuju ketika Maya memutuskan menerima tawaran itu, butuh waktu seminggu bagi Maya untuk membujuk nenek agar ia boleh tinggal di kota kecil tempat suaminya tinggal. Ada sesuatu yang disembunyikan oleh nenek yang membuatnya cemas tapi nenek tak pernah mengungkapnya pada Maya, dia hanya berusaha agar Maya tidak datang ke kota kecil itu.

Jarak rumah nenek dan rumah orang tua Erwin sekitar dua jam perjalanan menggunakan motor. Maya berjanji akan sering menengok nenek dan menjaga diri selama berada di kota kecil itu. Nenek akhirnya menyetujui mereka tinggal di kota kecil tempat Erwin tinggal dengan segudang nasihat untuk mereka dan meminta Erwin untuk melindungi Maya.