Chereads / You Are My Eyes / Chapter 4 - Bertemu 1 [CHAPTER 4]

Chapter 4 - Bertemu 1 [CHAPTER 4]

ADHI POV

Sore hari, Taman XX

-----=-----

"Bagaimana direktur, bukankah lokasi ini sangat cocok untuk pembangunan apartment kita selanjutnya?"

"Lumayan." Jawabku kepada sekretarisku sambil melihat sekeliling lokasi saat ini. Terdapat tanah kosong di hadapan ku saat ini dan di samping tanah kosong tersebut terdapat rumah penduduk yang kecil.

"Kapan penggusuran wilayah itu dilaksanakan?" Tanyaku sambil menunjuk lokasi rumah penduduk itu.

"Mungkin secepatnya?!" Jawab bawahanku sekaligus sahabatku di samping ku saat ini dengan manatap tajam ke arahnya.

"Maksudnya mungkin?"

"Butuh proses yang panjang pak pada warga disana."

"Kau kira aku bodoh, cepat urus minta tanda tangan mereka aja kalian susah sekali!" Males ladenin, aku pergi duluan meninggal Arwan di belakang lalu menuju ke mobil. Setelah masuk mobil, Arwan juga ikut masuk dan menyalakan mobil.

"Ketempat penduduk itu!" Perintahku lalu menutup mataku. Hari ini adalah hari yang melelahkan. Tadi pagi sebelum berangkat mama mengomel panjang lebar dirumah kapan pacar datang kerumah, kapan menikah, lalu papa datang ke kantor ku menanyakan soal saham perusahaan tidak lama kemudian menayakan kapan aku menikah, pusing.

"Hahh… apakah di dunia ini manusia butuh nikah?" Ucapku pelan tetap menutupkan mata dan tidak menyangka Arwan mendengar ucapanku.

"Butuhlah… menikah itu indah, pasangan kita itu bisa buat kita bersemangat di dunia ini."

"Aku ngak butuh pendapatmu!"

"Situ yang nanya pada ku tadi!"

"Aku tanya pada otakku bukan kamu, fokus nyetir aja!!" Perintahku sambil memijit-mijit kepalaku.

-----=-----

"Sekarang kita kemana?" Tanya Arwan padaku setelah berkeliling lingkungan warga yang akan di gusur.

"Ku dengar disini ada toko menjual jamu yang terkenal, mampir kesana dulu!"

"Jamu? Untuk? Jamu kuatkah?"

"Hentikan pikiran kotormu itu! Untuk mama, dia suka minum jamu." Jawabku dengan kesal pada temanku ini.

"Jangan marah pak, nanti cepat nikah lho hehe.." Jawabnya dengan nada ejekan. Aku hanya diam, males untuk melawan dan menjawab perkataannya. Aku saat ini hanya ingin menyelesaikan semuanya hari ini dan kembali ke rumah dan istirahat.

Setelah sampai di toko jamu itu, Arwan turun dari mobil dan pergi ketoko itu untuk mengambil pesananku. Setelah melihat sekeliling wilayah di depanku saat ini.

Disamping kanan kaca mobil terdapat taman bermain untuk anak-anak.

Teringat masa kecilnya yang tidak bisa bersenang-senang seperti temannya pada saat itu bermain dengan orang tuanya. Walaupun aku dimanja dan disayangi oleh kedua orang tuaku.

Tapi mereka melarang keras untuk aku bermain di depan umum atau publik karena insiden mengerikan itu.

Ayahku saat aku masih kecil sudah berjaya dalam usahanya yaitu perusahaan Aaron yang awalnya hanya di bidang infrastruktur sekarang mengambil ahli ahli semua jenis yang bisa dijadikan bisnis. Sehingga Aaron terkenal di dalam negeri baik diluar negeri.

Setelah melamun dari bayangan masa kecil, aku kembali menatap taman bermain kecil itu sehingga melihat seekor doggi yang duduk tetap diam diposisi namun aku hiraukan mungkin hanya doggi liar.

Setelah beberapa menit Arwan kembali dengan membawa bungkusan jamu lalu masuk ke mobil dan menghidupkan mesin mobil. Tidak sengaja aku melihat ke kanan lagi ke arah taman itu dan doggi itu masih di posisi yang sama.

Aku ingin mengabaikan saja tapi aku merasa ada yang aneh, pikiranku kacau dan aku tidak tahan lagi. Aku buka pintu mobil dan berjalan ketaman itu mendekati doggi itu. Setelah aku berada dekat doggi itu, doggi itu berdiri dan menggonggong kepadaku, mungkin aku dianggap musuh.

GUK!! GUK!! GUK!! GUK!! GUK!!

"Tenang manis… tenang… aku bukan orang jahat atau yang bakalan menyakitimu!" ucapku sambil mendekati doggi itu dan berhasil mengelus kepalanya. Lembut itu yang dipikiran ku saat ini. Setelah mengelus bulunya beberapa menit, aku melihat dia agak berubah tidak seagresif tadi.

Aku mendekati doggi tersebut lalu memeluk doggi itu sambil mengelus badannya. Sudah ngak dianggap musuh lagi kan? Aku melihat tanda kalung dengan tali terurai jatuh dari kalung doggi itu sampai ke tanah.

Peliharaan kah? Bili? Aku melihat sekeliling sekitar ku, tidak ada orang lain selain aku.

"Tenang yaa… aku bukan orang jahat. Sampai majikanmu ditemukan, kamu akan bersamaku dulu!"

"Dhi, kenapa anda turun dari mobil? Dan ini doggi siapa?" Tiba-tiba suara Arwan terdengar, aku mendongak kepadanya.

"Cari siapa majikannya, mungkin doggi ini tersesat dan mungkin juga majikannya sedang mencarinya saat ini!" ucapku perintah lalu membawa doggi itu ikut denganku sampai majikannya ditemukan.

-----=-----

"Sudah ditemukan siapa pemilik doggi ini??" Tanyaku pada Arwan yang dihadapannya saat ini sambil mengelus bulu hewan doggi yang berada di samping nya sedang tengkurap di sofa rumahnya.

"Sedang dicari Dhi, sabar kenapa… semuanya itu penuh dengan kesabaran!"

"Dikamusku tidak ada kata kesabaran, cepat cari lagi! apa kamu ngak kasihan melihat doggi ini, lesu begini mencari majikannya!" Bentak ku dengan kesal.

"Yahhh… mau gimana lagi, petunjuknya cuman dilokasi penemuan yaitu di taman xx dan Bili nama di kalung leher doggi tersebut!" Jawab Arwan dengan nada kesal juga.

Aku mengabaikan Arwan dan memandang doggi disebelahnku sambil mengelus-ngelus bulu doggi itu dengan lembut dan kasih sayang.

Aku mengharapkan dari dulu memelihara dan merawat hewan apalagi doggi tetapi kakakku alergi dengan hewan doggi walaupun kakakku senang dengan hewan tersebut, jadinya aku memutuskan tidak jadi memelihara hewan tersebut karena kakakku entah kenapa sering datang kerumahku.

"Jika namamu Bili.. aku akan menemukan majikanmu, jadi jangan sedih ya…!" Tutur ke ke doggi tersebut dengan lembut sambil mengelus bulu doggi tersebut.

--Continued-

Mohon maaf sebelumya, aku masih newmem dalam penulisan novel. Dan ini merupakan novel penulisan aku yang pertama hehe…ohhh iyaa chapter ini terispirasi sedikit dengan kesetian doggi yaitu Hachiko terhadap majikannya.

Mohon maaf jika ada penulisan kata, penulisan tidak bagus dan alur ceritanya juga aneh hehe…

Mohon bantuan saran dan kritikya kepada teman-teman untuk membantu aku dalam memperbaiki novelku ini.

Terima kasih..

Happy Reading 😁