Chereads / painfull love / Chapter 9 - FLASHBACK

Chapter 9 - FLASHBACK

Setahun yang lalu sebelum terjadi kecelakan yang mengakibatkan kedua orang tua Zeline meninggal. Zeline hidup dengan bahagia bersama ayah dan ibunya. Ayahnya bernama Azri Mahesa dan ibunya Elina Khansa. Zeline anak tunggal dan anak kesanyangan mereka berdua.

Azri Mahesa memiliki sebuah perusahan yang cukup maju dan berkembang dikotanya. Perusahan itu bernama PT.Z MAHESA, kelak perusahan itu akan menjadi milik putri semata wayangnya. Sementara Elina Khansa hanya sebagai ibu rumah tangga. Karena gaji suaminya dapat memenuhi semua kebutuhan istrinya sehinga dia tidak memperbolehkan istrinya bekerja. Kalau Azri ada perjalanan tugas keluar kota, elina selalu menemani suami tercintanya.

Yang mengakibatkan kedua orang tuanya meninggal adalah Gilang abang dari ayah Zeline. Dia sengaja menyuruh orang untuk memutuskan rem mobil Azri adiknya. Sehingga kecelakaan itu terjadi akibat rem blong saat Azri pergi tugas keluar kota bersama istrinya. Namun sangat disayagkan Gilang, mengapa putrinya tidak ikut mereka. Kalau tidakkan mereka sekeluarga sudah tidak ada. Begitulah pikirnya.

Gilang yang mendengar kabar kecelakaan dan berita kematian adiknya sangat senang. Karena setelah itu dia akan menjadi pemilik perusahan PT.Z Mahesa. Dia sudah bekerja sama dengan orang kepercayaan Azri diprusahan itu. sehingga mudah baginya untuk mengambil alih perusahaan tersebut. Dan dia memberitahu keponakannya itu, bahwasannya perusahaan ayahnya bangkrut.

Seminggu sudah belalu kejadian itu. untuk sekarang Zeline hanya tinggal sendiri dirumah besar nan mewah. Pembantu yang bekerja dirumahnya tidak tinggal disitu saat malam tiba pembantu tersebut pulang kerumahnya. Malam ini gilang beserta orang suruhannya mendatangi rumah Zeline.

Ting…tong… (bunyi bel)

Zeline langsung turun kelantai bawah untuk membukakan pintu.

"eh om gilang. Ada apa om kemari?"

"aku minta sekarang juga kau mengosongkan rumah ini"

"memangnya kenapa om?"

"rumah ini sekarang sudah menjadi milikku. Karena perusahaan ayah mu bangkrut!"

"apa! Tidak mungkin om. Selama ini perusahaan papa baik-baik saja"

"sudahla kau anak kecil tau apa. Cepat kosongkan rumah ini!"

"Zeline ga mau om" bantah Zeline

Namun gilang langsung menginstruksikan kepada orang suruhannya untuk menyeret gadis itu dan buang kejalan.

"lepasin aku, om tolong. Zeline tidak punya siapa-siapa lagi" ucap Zeline memohon sambil merintihkan air matanya.

Gilang tak perduli, rasa ibanya terhadap perempuan itu pun tidak ada. Zeline dibawa anak buahnya dan dibuang dipinggir jalan begitu saja.

Dia sempat mengantungi ponselnya saat membuka pintu tadi. Zeline langsung menelfon kekasihnya Raka Mahendara

"hallo"

"iya, ada apa sayang?"

"aku ingin bertemu dengan mu sekarang"

"maaf kan aku sayang, kalau ingin bertemu denganku sekarang tidak bisa. Malam ini aku sangat sibuk"

"ayola sebentar saja kumohon. Aku sangat membutuhkan bantuan mu"

"tidak bisa!" jawab Raka dengan tegas dan langsung mematikan ponselnya.

Zeline binggung harus bermalam dimana. Dia tak ingin menelfon Sekar. Uang sepeser pun tak punya. Sampai akhirnya di merebahkan tubunya didepan toko yang ada kursinya dengan cahaya yang terang. Dia pun langsung memejamkan matanya. Saat pagi tiba dia pergi meninggalkan tempat itu, karena dia tau kalau sang pemilik toko itu sampai melihatnya pasti akan dimarahi.

Keluarga raka pagi ini sudah mendengar berita yang terjadi pada kekasih anaknya. Sehingga kedua orang tua raka meminta putranya untuk memutuskan hungannya dengan Zeline. Raka juga sempat terkejut dengan yang Zeline alami. Namun dia tidak ingin membuat kedua orang tuanya kecewa, apalagi sampai ayahnya tidak memberikan perusahaan Itu, jadi terpaksa dia mengikuti kemauan orang tuanya.

Pagi ini raka mencoba menghubungi Zeline.

"hallo, kamu dimana?" Tanya raka

"aku ada ditaman biasa"

"kamu tunggu disitu jangan kemana-mana aku akan segera kesana"

"iya"

Raka langsung melajukan mobilnya kearah taman tersebut. Setelah sampai dia langsung menemui wanitanya, yang terlihat sedang melamun.

"hei" sapa raka langsung memeluknya dan dibalas Zeline.

"hikss..hikss. aku benar-benar sendiri. Aku tidak punya siapa-siapa lagi selain kamu" ucap Zeline yang masih memeluk Raka.

Raka yang mendengar katanya sedikit sedih. Pasalnya dia ingin menemui Zeline hari ini karena ingin mengakhiri hubungan meraka. raka melepaskan pelukannya.

"Zel"

"iya"

"ada yang pengen aku omongi sama kamu?"

"ada apa?"

"aku ingin kita mengkahiri hubungan ini?"

"apa? Kamu bercandakan raka"

"engga Zel, aku serius?"

"tapi kenapa, apa salah aku sama kamu?"

"kamu ga salah apa-apa. Disini aku yang salah. Papa dan mama menyuruhku untuk mengakhiri hubungan kita aku juga tidak tau alasannya" jawab Raka tak sepenunya berbohong

"aku mohon jangan tinggali aku. Aku sayang banget sama kamu Raka" ucap Zeline dengan air mata yang terus mengalir.

"maaf Zel tapi aku gabisa."

Raka bangkit dari samping Zeline dan meninggalkannya sendiri. Zeline langsung membuang mukanya saat Raka bangkit. Sungguh sesak sekali dadanya mendengar pernyataan raka. Saat Raka ingin meninggalkan Zeline, langkah kakinya Terhenti dan ia mengeluarkan dompetnya. Mengambil sedikit uang untuk diberikan kepada Zeline yang diletakan disamping duduknya.

"ini ada sedikit uang untuk mu gunakanla untuk keperluan mu. Sekali lagi Maafkan aku" ucap raka sebelum benar-benar pergi dari hadapannya.

Sudah tidak terlihat lagi mantan kekasihnya itu, Zeline melihat kesamping duduknya dan melihat beberapa lembar uang yang diberikan Raka padanya. Karena tak ada pilihan lain dia pun mengambil uang tersebut dan digunakan untuk menyewa sebuah kos-kosan dan membeli makanan serta pakain.

Untuk membiayai kebutuhannya sehari-hari Zeline bekerja disebuah minimarket yang terikat kontrak selama setahun. Selama setahun itu pula dia bekerja dengan rajin. Setelah kontrak itu selesai dia pun mencari pekerjaan lain. Hingga akirnya dia diterima menjadi office girl di perusahaan Adhitama Group.