Chereads / painfull love / Chapter 13 - BAGIAN 11

Chapter 13 - BAGIAN 11

Siang ini Friska datang lagi kekantor Alvero. Dia ingin mengajak alvero untuk makan siang bersama sebelum ia kembali ke kota X. Saat Friska masuk kedalam ruangan dia terkejut melihat Alvero sedang memeluk seorang gadis. Gadis itu tak lain adalah Sekretarisnya. Itu semua terjadi saat Zeline hedak memberikan dokumen untuk ditanda tanganni Alvero. Namun tiba-tiba saja dia terpeleset dengan segara Alvero memegangnya dan tak segeja memeluknya agar tak terjatuh.

Saat Alvero sadar kedatangan Friska, dia langsung melepaskan pelukannya pada Zeline. Friska langsung menghampri Alvero dengan Zeline segera permisi keluar. Saat ia berjalan keluar, tiba-tiba Friska menyuruhnya berhenti dan Zeline pun berhenti dan berbalik badan. Sehingga mereka berdua saling bertatapan. Tapi Zeline hanya menunduk.

"Kau hanya sekretaris, jadi jangan berharap bisa mendekati bosmu. Dasar wanita jalang!!" ucap Friska dengan nada tinggi.

Zeline yang mendengar itu tak memberi jawaban dan langsung meninggalkan mereka berdua. Alvero juga terkejut mendengar ucapan kekasihnya.

"apa yang kamu ucapkan"

"aku berkata benar, kenapa kamu marah? Oh jangan-jangan kamu mau belain dia" balas Friska

"bukan begitu, kamu salah paham" ucap alvero cepat.

langsung saja ia menjelaskan semua kejadian tadi. Friska yang mendengar hanya diam saja tak ingin memberi tanggapan dan merasa tidak bersalah dengan perkataannya.

Zeline pergi kekamar mandi. Sampai disana dia langsung menangis. Karena merasa sedih dengan perkataan Friska tadi yang menyebutkannya 'wanita jalang'. Dia terus menagis sampai dia tidak menyadari kalau sekar ada distu dan sedang memperhatikannya. Sekar mendekatinya dan memberikan tisu pada sahabatnya. Karena merasa penasaran dia langsung bertanya mengapa ia menagis. Dan Zeline menceritakan semua kejadiannya.

"kamu yang sabar ya Zel. Pacar pak bos emang galak, aku kemaren juga di bentaknya. Memang dasar perumpuan gila" kata sekar sembari menenangkan Zeline.

Kemudian Zeline dan Sekar kembali lagi bekerja.

Damian hari ini datang kekantor untuk menemui Alvero. Sebelum Damian masuk ke dalam Zeline menegurnya.

"siang pak"

"siang, kamu kenapa disini? bukannya kamu Og?" Tanya Damian.

Karena Aalvero dan Kenzo belum memberitahunya kalau serang Zeline menjadi sekretaris Alvero.

"iya pak, tapi sekarang saya suda menjadi sekretaris Bapak Alvero."

"oo begitu, baikla saya ingin menemui Al. Apakah dia ada didalam?"

"bapak Al sedang keluar makan siang pak dan belum kembali"

"yasudah kalu begitu saya menunggu saja disini"

"Bapak bisa menunggu diruangan bapak Al saja"

"Tidak usah, saya disini saja. Sekalian mengobrol denganmu."

"baikla pak"

"ah ya, panggil aku Damian saja" zeline hanya mengangguk.

Lama mereka mengobrol dan tertawa bersama. Kemudian datang Alvero yang sudah selesai makan siang dan mengantar Friska ke bandara. Alvero yang melihat Damian dan Zeline tertawa bersama dan memperlihatkan senyum indah milik Zeline sedikit cemburu dan kesal. Karena saat Zeline bersamanya, ia tak pernah tertawa begitu bahagia. Langsung saja Alvero berdehem, membuat kedua manusia itu menoleh ke asal suara. Zeline yang melihat Alvero membungkukkan badannya. Alvero langsung masuk kedalam ruangannya yang disusul Damian.

Saat diadalam ruangan, Alvero diam saja tidak bersuara sedikit pun. Damian sedikit aneh melihat Alvero yang mendiaminya. Untuk memecahkan keheningan ini Damian memulai obrolannya.

"Abis dari mana lo Al?" Tanya Damian

"Makan siang terus ngantar Friska kebandara"

"oh, jadi pacar lo datang?"

"hm"

Jadi yang kemarin malam gue liat emang bener Friska, Batin Raka.

"kenapa lo bengong?" Tanya alvero

"gapapa bro"jawab Damian

"oiya al, kemarin malam lo club bareng Friska ya?" Tanya Damian

"engga, kemarin malam gue sibuk ngerjain tugas-tugas perusahaan"

"Begitu rupanya"

"kenapa emangnya? Lo liat Friska sama cowok lain?"

"engga, gue salah liat. Gue kira elo tadi malam keluar" jawab Damian berbohong

Memang benar tadi malam Damian melihat Friska dengan pria lain. Tapi damian tak mengenal Pria itu. Karena ia tak mau membuat Alvero marah, terpaksa Damian pura-pura berbohong. Damian sebetulnya tidak suka dengan Friska. Namun Damian harus baik kepada Friska karena menghormati Alvero sebagai sahabatnya

"oiya ada apa lo kesini?"

"ga ada, kebetulan tadi gue baru siap meeting terus mampir kesini. Oiya itu og kok bisa jadi sekretaris lo?"

"kenapa emangnya?"

"ya gapapa sih. Tau aja lo cari Sekretaris yang cantik. Kalo lo udah bosan gue siap nampung tu sekretaris"

"ga bisa! Ingat Dam, sebentar lagi lo mau nikah"

"ahahaha, santai bro. Ga usah serem amat tu muka".

Sudah cukup lama mereka mengobrol, dan Damian pun pamit untuk kembali lagi kekantornya. Namun Damian berbohong pada Alero. Sebenarnya dia masih penasaran terhadap Zeline. Jadi dia menghampiri Zeline lagi sebelum Damian benar-benar meninggalkan kantor Alvero. Damian melanjutkan obrolannya dengan Zeline yang tadi sempat terputus

"oiya Zel kapan kamu mulai bekerja sebagai sekretaris al?"

"baru seminggu ini dam?"

"oo, bagaimana menurutmu sikap al?"

"pak Al.." jawab Zeline namun seketika dia diam karena bosnya itu sedang berada tepat dibelakang Damian. Alvero meganggukkan kepalanya, memberikan isyarat bahwa jawab saja pertanyaan yang berikan Damian itu.

"iya, al itu gimana orangnya menurut lo?"

"hm, menurut aku sebentar lagi dia akan marah sama kamu dam?"

"hah? Tinggal jawab dia itu suka marah, terus cuek aja lo susah amat"

"tapi kelihatannya dia memang sedang marah dam"

"makin ga ngerti gue Zel, maksud lo apa" jawab Damian.

Kemudian Zeline menggerakan matanya kearah belakang damian. Damian yang bingung langsung berbalik badan dan terkejut.

"yatuhan, lo ngagetin gue aja al?"

"ngapain lo masih disini? bukannya tadi lo bilang mau balik kekantor karena ada urusan?"

"hehe iya ini gue mau balik"

"udah sana balik, atau mau gue bilang ni ke calon bini lo, kallo elo godain sekretaris gue" kata Alvero.

"jangan dong al. emangnya siapa yang godain sekretaris lo? Tanya aja tu kalau ga percaya. Yaudah deh gue cabut dulu. Bye!" ucap Damian dan meninggalkan mereka berdua.

Zeline yang mendengar kata alvero dan melihat muka Damian sedikit ketakutan terlihat sangat lucu. Sehingga membuatnya senyum-senyum sendiri. Sedangkan Al masih dengan wajah datarnya.