(PROV ZELINE)
Sudah seminggu aku melalukan tugas ku sebagai sekretaris dengan menghadapi bos ku yang cuek dan dingin. Ya walaupun begitu aku tetap menuruti semua perintahnya karena terkadang dia baik juga pada ku. pagi pun berlalu begitu saja cepat. Aku melihat jam ditangan ku sudah menjukan pukul 5 sore. Seluruh karyawan telah bersiap-siap untuk pulang. Berbeda dengan aku hari ini aku lembur karena ada beberapa tugas lagi yang harus aku selesaikan.
Aku masih mengerjakan beberapa dokumen, namun ku lihat jam sudah menunjukan pukul 9 malam. Hingga ku putuskan setelah sampai dirumah aku akan melanjutkannya kembali. Aku langsung saja berjalan ke lantai utama dengan menggunakan lift. Saat aku memencet tombol lift aku melihat kesamping ada bos ku. aku sedikit terkejut.
Kami pun memasuki lift yang sama dan langsung aku menekan lantai utama. Saat lift hendak turun kebawah, tiba-tiba lift tersebut out of service dan lampu di lift itu mati. Betapa terkejutnya aku , spontan saja aku teriak memeluk bos ku yang ada disamping. Aku sangat takut gelap dan tidak suka gelap.
"aakhhhhhhhhhhh…." Teriak ku sambil menangis ketakutan
"Tenang la" kata Al dengan membalas pelukanku
"hiks..hikss..aku sangat takut gelap"
"Tidak perlu takut ada aku disini. Aku akan menelfon satpam dulu" ucap al menenagkanku.
Kemudian dia langsung menelfon satpam. Setelah itu semua kembali normal.
"maaf kan saya pak telah memeluk anda" kataku sambil melepaskan pelukan dan menunduk malu.
Kenapa aku harus memeluknya, akh aku sangat malu. Batin zeline
"tak apa" jawabnya singkat
Pintu lift pun terbuka, aku dan bosku langung keluar. dia langsung berjalan ke bastman untuk mengambil mobilnya. Kebetulan hari ini dia membawa mobil sendiri tidak ditemani supir.
Aku pun langsung berjalan keluar gedung karena sebentar lagi akan kunci satpam. Aku bingung malam ini harus naik apa. Karena biasanya aku selalu nebeng dengan sekar. Yasudah malam ini aku jalan saja, ya hitung-hitung olahraga malam walapun sebetulnya aku sedikit takut. Jarak rumhaku juga tidak terlalu jauh dengan kantor ya sekitar 25 menit.
(PROV ALVERO)
Aku sedikit terkejut atas kejadian di dalam lift, ketika wanita itu memelukku. Dan aku juga bingung kenapa aku tidak marah ketika dia memelukku malah dengan santainya aku membalas pelukkannya.Yasudahla, anggap saja keberuntungan dimalam hari pikirku. aku langsung meninggalkannya dan berjalan ke arah bawah parkir mobil. Saat aku melajukan mobilku, aku tak sengaja melihat seorang wanita sedang berjalan dan sepertinya aku mengenalinya. Aku menghampari dengan keecepatan pelan pada mobilku. Dan benar saja aku melihat sekretaris ku. langsung saja aku membuka kaca mobil disamping ku dan menegurnya.
"hei, apa yang kamu lakukan malam-malam begini?"
"ya saya sedang berjalan pulang pak, emang bapak ga liat?"
"kamu jalan?dimana rumah mu?"
"iya, dekat kok pak tidak jauh sekitar 25 menitan juga sampai pak."
Aku sedikit terkejut yang benar saja dia berjalan sampai 25 menitan kerumahnya. Itu kan waktu yang lumayan lama dan pastinya lelah kalau berjalan. Aku menawarkan nya untuk pulang bersama ku
"yasudah kalau begitu masukla ke mobil saya"
"eh, mau kemana memangnya pak?"
"biar saya antar kamu pulang" saat aku mengatakan ituu kulihat dia sedikit berpikir.
"hm tidak usah pak, saya jalan saja dan tidak ingin merepotkan bapak"
"tidak apa-apa, toh kamu sendiri yang bilang kalau rumah mu dekat. Ya sekalian searah dengan saya" jawab ku sedikit berbohong
"hm, benarkah? kalau begitu baikla pak. Dan terimakasih sebelumnya" jawabnya dengan senyuman terbaiknya.
Dia langsung masuk dan duduk di kursi belakang. Spontan saja aku tak melajukan mobilkku. Dan tetap diam, mungkin dia sedikit heran denganku
"maaf pak kenapa bapak tidak menjalankan mobilnya?" tanyanya begitu polos
"kamu ini bagaimana sih?"
"bagaimana apanya pak"
Dasar perempuan tidak peka. Batinku
"kenapa kamu tidak duduk disamping saya, kenapa harus dibelakang? Kamu kira saya supir mu?" kataku dengan nada datar.
Perempuan itu hanya tertawa mendengar omelanku. Dan langsung saja dia turun pindah kedepan disamping kursi pengemudi
"hehehe, maaf pak"
Aku hanya diam melihatnya dan melajukan mobilku untuk mengantarkannya pulang. Saat ditengah jalan hanya ada keheningan . Aku melirik kesamping dan kulihat dia sedang mengarahkan padangannya keluar jendela. Tak lama dia mengarahkan jalan menuju rumahnya, namun aku arahkan ketempat lain. Mungkin dia terkejut dan langsung berkata
"pak kenapa kearah sini? Rumah sajalan belok kesana. " katanya dengan nada sedikit takut
"saya lapar, kita makan dulu?" ajakku
"hmm, saya tidak lapar pak. Kalau begitu saja turun disini saja."
Saat itu juga mobilku berhenti dan kudengar suara perutnya yang berbunyi. Langsung saja mukanya memerah akibat malu denganku. Tapi aku tak mengacuhkannya. Ku lajukan mobilku ke restoran.
"pokoknya kamu harus temani saya makan dulu tidak ada penolakan."
"baikla pak"
"oke setelah itu baru saya antar kamu pulang" kataku dan dia hanya mengangguk
Sampailah kami disalah satu kafe, aku dan sekretarisku langsung memilih tempat yang akan diduduki dan datanglah seorang pelayan. Tidak membuang waktu lama kami langsung memesan makan masing-masing. Saat menunggu makanan kami datang aku memulai percakapan terlebih dahulu untuk memecahkan kehingan ini.
"kamu disini tinggal sendiri?' Tanyaku sedikit penasaran
"iya pak" jawabnya singkat
"kalau kita sedang berada berdua atau di luar kantor kamu panggil nama saya atau al saja , tidak usah bapak bapak segala." Jelasku
"tidak bisa pak"
"memangnya kenapa tidak bisa?"
"bapakkan atasannya saya ya tepatnya bos saya tidak sopan kalau saya panggil nama bapak" jawabnya sedikit ragu
"nah itu kamu tau, yang nyuruh kamu panggil nama saya, kan saya sendiri bos kamu" kata ku dan sedikit penekan dikata bos kamu
"iya baikla pak" ucap zeline yang spontan menutup mulutnya dan meralat ucapannya barusan "eh maksud saya al" dengan sedikit kegugupan
"bagus" jawab al yang singkat
Makanan kami berdua pun datang dan langsung memakannya. Setelah itu kami kembali kemobil dan aku langsung menghantarkan zeline pulang kerumah. Tak lama kemudian samapilah di kos-kosan yang kecil. Aku pun sedikit ragu untuk bertanya
"beneran ini kosan kamu?"
"iya al" jawab zeline yang langsung keluar dari mobil. Dia pun menawarkan pada alvero untuk mampir "tidak mau masuk dulu al?"
"tidak zel, lain waktu saja."
"kenapa? Karena terlalu kecil ya"
"bukan begitu, aku ada urusan mendadak dan harus cepat kembali kerumah" ucapku berbohong.
"oh, baikla dan terimakasih sudah mentraktir makan dan mengantarkan ku pulang"
"iya. Aku pamit dulu"
"hati-hati" kulihat zeline langsung masuk kosannya dan aku pun langsung melajukan mobil untuk pulang apartemen.