Chereads / painfull love / Chapter 2 - BAGIAN 1

Chapter 2 - BAGIAN 1

(PROV ZELINE)

Pagi ini aku memulai aktivitas ku yang baru dan ya aku mulai bekerja di perusahaan terkenal disalah satu kota ini ADHITAMA GROUP. Dan aku bekerja sebagai OG (office Girl) disana. Tak apalah yang penting aku digaji dan bisa memenuhi kebutuhan hidupku sehari-hari.

Kenapa aku tak mencari pekerjaan yang lain?, banyak yang menanyakan hal itu pada ku. Dan aku hanya menjawab karena semua perusahaan sedang tidak membutuhkan karyawan baru di bagian apapun. Bahkan banyak dari mereka yang menyuruhku bekerja sebagai model dan ku pastikan aku tidak mau. Karena aku tak suka, apalagi dengan tubuhku yang bagus seperti ini pasti banyak pria mesum yang ingin mengoda bahkan meniduri ku. makanya aku putuskan aku akan bekerja tetap sebagai OG.

Aku sudah sampai dikantor dan sekar langsung memberiku seragam office girl. Dan aku merimanya serta langsung bergegas kekamar mandi untuk menggantikan pakaianku. sebelum aku melangkahkan kaki ku, sekar menahan tangannya ku dan memberitahu ku bahwasannya sebentar lagi akan ada kedatangan Ceo baru jadi diharapkan semua pegawai di bagaian apapun harus berkempul di depan. Ceo ini baru saja pindah dari kota X ke kota A dan dia adalah Alvaro Zidan Adhitama. Sekar juga sempat memberitahu ku bahwa Ceo perusahaan ini masih muda, tampan, tegas, bijaksan namun sikapnya terlalu dingin. Aku semakin penasaran. Setelah selesai menganti pakaian, aku langsung berlari dan berdiri dibarisan bagian Og yang lainnya. Dan ya aku berdiri paling depan.

Tak butuh waktu lama CEO baru itu langusng turun dan keluar dari mobil mewah yang ia naiki. Semua karyawan pada menatapinya apalagi wanita-wanita yang ada dikantor. Seoalah-oalah mata mereka ingin keluar melihat CEO mereka yang tampan. Aku malah lebih fokus pada mata wanita-wanita yng menatap CEO baru itu. sampai akhirnya aku menatap nya juga dan dia juga menatap ku. sungguh tampah pria ini batin ku. Ets.. tunggu dulu barusan aku berkata apa? TAMPAN? Ohmaigat, seorang zeline memuji pria lain selain kekasih yang dulu sebelum putus. Hm tapi kenyataan sih gitu, pria itu memang tampan. Tapi kelihatannya dia sombong, cuek bahkan dingin seperti es dikutub utara sana.

(PROV ALVARO)

Hari ini papa menyuruh ku untuk pindah dan menangani perusahannya yang ada di salah satu kota A. Sebenarnya aku tidak ingin bekerja di perusahaan itu, tapi gimana lagi kalau sudah papa yang menyuruhku mau tidak mau aku hanya menurut saja. Aku tidak ingin pindah kesana salah satu alas an ku juga aku tak ingin meninggalkan kekasih ku yang ada disini. Namanya adalah Friska Kirani, dia gadis cantik serta bodynya yang aduhai. Sehingga aku tertirik dengannya dan menjalin hubungan cukup lama ya sekitar setahun tahun belakangan ini. Saat aku memberi tahunya bahwasaanya aku akan pidah, dan kelihatannya dia tak keberatan sama sekali . Katanya kalau dia ada waktu dia akan kekota A untuk mengunjungiku. Karena pekerjaanya yang sibuk dan padat sebagai model yang terkenal.

Pagi ini aku sudah sampai di kota A dan langsung menuju ke salah satu perusaan papa yaitu ADHITAMA GROUP. saat aku sampai aku disambut banyak oleh karyawan-karyawan perusahaan itu. Dan aku melihat disekeliling, banyak sekali wanita-wanita yang melihaku kagum karena ketampananku. Ya ku akui memang aku tampan bahkan tebilang sangat tampan. Aku yakin semua wanita pasti tergila-gila pada ku dan pada kekayaan ku. tapi aku tak ambil pusing melihat seluruh wanita itu, karena aku sudah mempunyai pacar yang sebentar lagi akan menjadi tunangan ku. aku yakin dia wanita yang setia begitu pun aku.

Aku sempat terkejut melihat semua wanita ini, aku pun memandangi seluruh karyawan yang ada disini termasuk karyawan pria juga. Hingga akhirnya aku melihat seorang gasis yang mengunakan pakaian Og. Dengan rambut yang dikucir dan memperlihatkan leher jenjanganya. Sungguh cantik nan indah gadis itu batin ku. bibirnya seksi serta berwarna pink ingin sekali aku menciumnya, tapi tidak mungkin. Aku langsung membuang muka dan berjalan ke arah ruangan ku yang diikuti Damian dan Kenzo.

Demian adalah sahabat sekaligus rekan kerja ku. sedangkan Kenzo adalah bawahanku yang selalu setia, setiap apapun yang aku perintahkan. Aku berjalan melewati gadis cantik itu dan dia hanya menunduk.

***

Saat Alvero sampai didalam ruangannya, ia langsung duduk dikursi CEO . Damian dan kenzo duduk di sofa yang ada diruangan. Untuk sekarang Alvero masih malas melakukan apapun yang berhubungan dengan berkas-berkas perusahan. Dia lebih senang bersandaran dan memejamkan matanya. Damian pun haus dan segera menelpon bawahan alvero untuk mengantarkan minum kepada ketiga laki-laki itu. saat alvero mulai memejam kan matanya suara ketukan pintu terdengan

Tok… tok... tok…

Alvero langsung membuka matanya dan berteriak "Masuk" dengan setikit nada dinginnya.

Lantas perempuan itu pun masuk dan meletakan minuman yang di minta damian tadi di atas meja dan tak lupa juga dia meletakan di atas menja CEO yang berwajah datar itu. saat ia berjalan menuju meja alvero tiba-tiba kepalanya pusing dan wajahnya pucat. Belum lagi ia meletakan minuman itu, minuman itu pun tumpah dan tersiram ke baju yang di kenakan alvero. Sontak membuat alvero terkejut dan yang lainnya juga.

"ah, maaf pak saya tidak sengaja" kata zeline dengan gugup

Alvero yang memegang pergelangan tangan zeline yang kuat sehingga zeline kesakitan dan alvero tak memperdulikan itu dia langsung membentaknya.

" kalau kamu tidak bisa bekerja, berhenti saja jangan membuat kekacauan disini" dengan nada marahnya.

Zeline yan hamper menangis hanya mengucapkan

"maaf pak, jangan pecat saya, saya masih membutuhkan pekerjaan ini. Dan saya janji akan bekerja dengan baik pak. Mohon beri saya kesempatan sekali lagi" zeline terus memohon

"sudahla al, dia kan juga gak sengaja.lo ga usah berlebihan gitu al kasihan ni cewek" kata damian sedikit kasihan.

Al pun menjawab dengan nada dingin dan cueknya " oke saya kasih kesempatan sekali lagi, dan sekarang juga kamu keluar" kata Alvero dengan nada tinggi.

Zeline pun keluar dengan ketakutan dan Alvero sadar bahwa dia sangat ketakutan dan menangis. Alvero sempat melihat wanita itu memangis saat dia hendak keluar. Namun alvero hanya diam dan langsung membersihkan pakaian nya basah dan kotar akibat wanita tadi.