"Cantik juga ya dia."
Titan mencibir mendengar kalimat yang selalu di ucapkan Rayyan ketika pertukaran pelajaran beberapa hari lalu. Dan sekarang tatapan mata sahabatnya itu hanya fokus kepada satu cewe yang berada di kantin bersama temannya.
"Lo kenapa sih ngincar dia? padahal banyak cewek yang lebih cantik dari dia yang mau sama elo yan."
rayyan tersenyum kecil menanggapi ucapan sahabatnya itu. "dia unik tan. kali ini gue ga ngasal bicara, gue harus dapatin dia walaupun sebut orang gila atau apalah. "
Tawa Titan meledak seketika melihat Rayyan yang tak perduli namanya cinta tapi sekarang berubah 180 derajat.
"hahaha gila lu yan!". Rayyan terus memperhatikan shiffa yang bercanda pada temannya itu.
"menurut gue lo ga cocok buat shiffa, lebih cocok gue sama dia"
Mata rayyan menajam dan langsung memukul belakang kepala Titan. "Ngomong seenak jidat lo!"
Bukannya kesakitan, titan malah tertawa lebih keras dari sebelumnya.
.....
"Mana janji lo ran?" tanya shiffa kepada ranti yang duduk di depannya.
Ranti yang sedang membaca novel terganggu langsung berdecak kesal "Ck tinggal pesan makanan yang lo mau, nanti yang gue bayar"
shiffa tersenyum puas dan langsung berjalan menuju stan makanan.
"Buk.. Baksonya dua, jus jeruk satu sama pudding pisang satu ya."
buk warni- pemilik stan makanan itu menoleh ke arah shiffa. "Iya bentar ya. nanti ibuk antar aja ke meja-"
"ga usah buk, biar saya yang antar nanti" potong rayyan cepat. ia menoleh ke arah shiffa yang sedang memandangnya dengan muka masam.
shiffa membuang napas kasar, "Ga perlu! mending lo pergi deh. gue muak liat muka lo terus." ucapnya ketus
"don't like that babe.." kelvin tersenyum kecil saat melihat shiffa yang seedang berakting muntah di depannya.
"buk, saya ga jadi pesen deh.. udah ga selera makan lagi." shiffa langsung pergi meninggalkan rayyan.
Sementara itu rayyan hanya tersenyum kecil, "aku ga akan nyerah shiff untuk ngejar elo."
shiffa berjalan sambil menghentakkan kakinya, "Dasar pria gila! gue ga kenal dia udah sok sokan ngantar makanan segala. jijik!"
Ranti mengerutkan dahinya saat melihat shiffa kembali tanpa membawa makanan. "lo kenapa shiff, mana makanannya?" tanya ranti bingung.
"gue ga selera makan lagi liat muka si gila tuh. udah ah! kuy balek kelas." ajak shiffa berjalan meninggalkan ranti.
Ranti bangkit dan berjalan lebar agar menyamai langkahnya dengan shiffa. "si gila? ooo si rayyan. lo bilang dia gila ntar jadi my crazy boyfriend gimana? hahahaha" ejek ranti.
shiffa berhenti melangkah dan menatap ranti tajam. "lo kira gue mau sama dia? tampan tampan tapi playboy, gila lagi. ga sudi!" balas shiffa ketus.
ranti mengusap tengkuk kepalanya dan menggeleng pelan. "m-maaf bunda ratu." . Ranti sedikit takut dengan kemarahan shiffa karena jika sahabatnya ini marah dunia bisa hancur karna ulahnya.
__________________
TBC!
Makasih yang udah baca :)