Gerakan tangan shiffa yang sedang menyuap sesendok mie ayam terhenti saat melihat sosok cowok yang ia benci berada di depannya.
"Kok lo makan mie ayam terus dari kemarin? gue beliin nasi ya?" tawar rayyan.
shiffa langsung berdecak jengkel, "Ga usah. gue udah kenyang."
rayyan seakan budek dan tetap memesan nasi untuk gadis yang ada di depannya. dia justru mengambil posisi duduk tepat di depan cewek itu, Sama sekali tidak menghiraukan tatapan menyeramkan yang di berikan shiffa padanya.
"Nih makan atau ga gue teriak kalau lo pacar gue" acam rayyan santai sambil menyodorkan nasi yang sudah ia pesan.
"Lo ngancam gue?" tanya shiffa dengan nada sedikit tinggi.
"iya, lo makan tau gue teriak sekarang" jawab rayyan dan mulai mem uka mulutnya.
dengan sangat terpaksa shiffa mengambil makanan yang di berikan rayyan dan melahapnya dengan cepat.
"Pelan pelan aja nanti lo-"
Uhuk Uhuk
"kesedak" tambahnya.
Rayyan bangkit dan membeli minuman, lalu dia membantu shiffa meminum air yang ia beli.
rayyan berdecak kecil dan membantu mengelus punggung shiffa. "gue bilang apa, jangan cepat cepat makannya."
shiffa berdehem pelan. "tangan lo dan menjauh 3 meter dari gue sekarang"
"Ops sorry", rayyan langsung mundur beberapa langkah dari shiffa.
"makasih makanannya, Lo tau? gue pengen muntah liat muka lo tial hari! Jadi jangan deketin gue lagi." jawabnya ketus dan bangkit berjalan ke kelasnya.
seandainya rayhan tidak benar benar memiliki perasaan pada shiffa, mungkin sudah di tamparnya pipi mulus cewek bermulut pedas ini. namun mah bagaimana lagi? mungkin benar perkataan yang bilang bahwa cinta bisa membuat orang terlihat gila ataupun bodoh.
_________________
Rayyan memasuki aula tempat latihan paskibraka dengan tergesa gesa. untung ia belum pulang, jadi saat berpapasan dengan Fahri, ia langsung menyusul ke sini.
"masih murid baru masuk, udah dateng telat."
perkataan pak ihsan, si pelatih paskibra, membuat rayyan sedikit menyeringai tanpa dosa. "Ga ada yang kasi tau saya pak."
Pak ihsan mencibir. "Lari 10 putaran. habis itu langsung buat barisan baru di samping anak lainnya. Nggak bareng yang lain."
Rayyan langsung melongo. Tujuan ia mengikuti eskul paskibra agar bisa lebih ekat dengan shiffa tetapi malah sebalikknya.
"Ah pak, masa saya pisah sama anak yang lain?" keluh ragyan tidak terima.
"khusus hari ini aja. sekarang lari 10putaran cepat!"
rayyan tersenyum kecil dan mulai berlari mengelilingi lapangan.
******
"Salah"
"kurang lurus lututnya"
"push up 50 kali"
"Badannya kurang tegap!"
"Pak saya capek. tadi abis latihan basket udah bapak suruh kek ginian" cibir rayyan sambil memegang kakinya yang mati rasa dan terduduk di lantai.
pak ihsan mencebikkan bibir. "Lemah banget jadi cowok kamu. Mana ada yang mau sama. cowo lemah kayak kamu. iya ga shiff?" cowok itu menoleh ke arah shiffa yang sudah bergabung dengan barisan lainnya.
"eh i-iya pak" jawab shiffa gugup.
sialan!
rayyan langsung bangkit. "Pak saya masi kuat. demi shiffa saya rela lakuin apapun"
semua anak di aula langsung terdiam dan mulai bersorak "cie cie" kepada shiffa dan rayyan.
pak ihsan menggelengkan kepalanya sedangkan shiffa mengumpat dalam hati dan ingin mencakar muka tampan cowok itu.
"kelas bubar. besok kita latihan di lapangan sekolah untuk acara agustusan" ucap pak ihsan sebelum keluar ruangan.
"mau gue anterin?" tawar rayyan pada shiffa yang sedang meresleting tasnya.
"gue pulang sendiri!" jawabnya ketus dan berjalan cepat ke luar ruangan.
rayyan tersenyum kecil dan terus berusaha mendapatkan shiffa kembali. walaupun banyak rintangannya.
_________________________
TBC!
Terima kasih yang udah membaca!
Jangan lupa vote dan comment ya!🤗