"memang siapa yang jadian?" ucap seorang dari belakang.
shiffa sontak membalikkan badannya dan menemukan Jihan- musuh bebuyutannya- bersama gengnya.
"Ooo elo yg jadian sama rayyan? Ckckck palingan lo cuman buat pelampiasan rasa bosan dia aja." ejek jihan pada shiffa yang sudah berdiri di depannya.
shiffa mengepalkan kedua tangannya. "HEH! LO NGOMONG SEMBARANGAN YA! SIAPA JUGA YANG JADIAN SAMA SI RAYYAN!" bentaknya penuh emosi.
Ranti segera membawa sahabatnya menjauh dari jihan agar tidak terjadi masalah lagi.
"Ayok shiff. ga usah peduli sama tuh cabe" ajak ranti sambil menatap tajam jihan.
jihan berdecih, "DASAR MURAHAN!" teriaknya. Rayyan yang mendengar keributan di luar kelas, segera keluar dan melihat jihan sedang berteriak kepada shiffa.
"Paling masalah gosip tentang lo sama shiffa." kata titan tiba-tiba.
rayyan menghela napas kasar. "Bisa bisa shiffa makin benci gue" ucapnya lesu.
"Lo sih gila cinta. Baru masuk sekolah udah nyatain perasaan lo sama dia"
rayyan tidak menanggapi ucapan titan dan kembali ke mejanya."Gue hari ini ijin ga latihan basket".
titan berdecak kesal melihat perilaku sahabatnya yang lesu seperti sekarang. Beda dengan dulu, rayyan sudah bisa di bilang preman kota ini.
"ga seru lo! nanti gue bantuin deh buat dapatin si shiffa"
rayyan tersenyum kecil. "Awas aja kalo lo bohong. lo bakal tau akibatnya."
titan menelan ludah susah payah, dia lupa jika berurusan dengan rayyan. jika sekali aaja tidak menepati janjinya, maka habis sudah riwayatnya.
*****
"coba tebak siapa orang yang gue temui tadi?". Pertanyaan ranti membuat dahi shiffa sedikit berkerut.
"siapa?" tanyanya penasaran.
"Shandy". jawab ranti sambil tersenyum lebar. "Kayanya dia sekolah di sini deh shif"
shandy. Nama itu yang shiffa rindukan selama ini, nama yang dia puja-puja dengan ungkapan "cakep". Shandy sahabat shiffa dari ia kecil, dia pernah berjanji akan menemui shiffa suatu saat nanti. dan sekarang cowok itu ada di sekitarnya.
"Lo serius ran?" tanya shiffa bersemangat.
"Serius shif. Lo liat aja di kelas IPA 2"
shiffa segera berlari ke kelas shandy secepat mungkin agar dapat melihat sahabat lamanya itu. sesampainya, mata shiffa terpaku pada ketampanan shandy yang sedang membaca novel di mejanya.
"shiffa!" panggil seorang dari belakang. shiffa membalikkan badannya dan menemukan rayyan yang sedang tersenyum lebar.
"ngapain lo di sini!?" tanya shiffa ketus sambil menatap rayyan tajam.
"gue pengen bicara sama lo."
shiffa berdecak kesal. "apa? gue ga punya banyak waktu."
"gue minta maaf masalah kemaren. gara gara gue lo jadi kena bully, nih surat buat lo. di baca ya!" setelah menyerahkan suratnya rayyan berbalik dan berlalu.
"Ck, belom gue maafin udah pergi aja dia."
shiffa kembali melihat kelas IPA 2 dan ia kecewa tidak menemukan shandy di dalam.
"shiffa!" sapa seorang sambil menepuk pelan bahunya.
shiffa menoleh. ia langsung tersenyum lebar, "SHANDY!" .teriak shiffa dan langsung memeluknya.
shandy mambalas pelukan dari shiffa. ia sangat merindukan pelukan ini, pelukan hangat dari sahabat tercintanya.
"shan, gue rindu banget sama lo!" ucap shiffa sambil melepas pelukannnya.
shandy tersenyum. "gue juga rindu sama lo. makin cantik aja lo shiff". pujian shandy membuat pipi shiffa sedikit memerah.
"Nanti gue pengen mampir ke rumah lo. mau ketemu calon mertua". shiffa langsung membelakkan matanya.
"bercanda shif." ucap shandy sambil terkekeh.
mereka berdua duduk bersama di kantin sambil bercanda ringan.
Di sisi lainnya, rayyan mengepalkan kedua tangannya melihat sosok cewek yang ia cintai sangat dekat dengan murid baru di sekolah ini.
"lo hanya punya gue shiff! punya gue."
__________
TBC!!
maaf ceritanya singkat, besok besok gw janji bakal lebih panjang ceritanya.. hehehe.
jangan lupa klick tanda "☆" ya! makasihh :)