Chapter 16 - 16

Semoga berkesan

๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ

Lagu yang dinyanyikan Gior untuk Kianna sukses mengocok perut seisi ruangan dan lingkungan. Mereka semua terpukau dan terkaget-kaget jika Gior, kakak kelasnya yang terkenal paling tampan di sekolah, salah satu pemain basket unggulan, murid XII IPA 1 sekolahnya yang merupakan kelas unggulan bisa bertingkah konyol bin absurd. Sungguh, di luar bayangan para seisi sekolah apalagi Kianna.

Gior terlihat begitu berniat dan mempersiapkan semuanya dengan matang. Bagaimana tidak, ia bahkan membagikan secara gratis kaos pink ala kampanye untukย  dipakai orang-orang yang dipilihnya demi kelancaran dan kesuksesan acara penembakannya. Begitu juga dengan bendera yang sengaja ia sablon.

Hal-hal diluar nalar manusia pada umumnya, nyatanya diaplikasikan oleh Gior. Pemilihan lagu yang antimainstream pun tak luput dari hasil pemikiran konyolnya meskipun berkali-kali ditentang oleh teman-teman satu bandnya.

Yah, pada dasarnya Gior menyukai sesuatu yang berbeda dari yang lain untuk sesuatu hal yang sangat spesial ini. Terkhusus untuk Kianna.

Sorak sorai gemuruh di dalam ruang musik ketika Gior selesai menyanyikan lagu yang Ah syudahlah itu. Nada menarik Kianna agar berdiri di tengah-tengah dan dikelilingi oleh para pemakai baju pink yang sungguh alay upay iyuh.

Gior meletakan micnya dan mengambil sesuatu dibalik tempat penyimpanan alat musik. Cowok itu kembali dengan sebuah benda yang cukup besar dan berdiri dihadapan Kianna dengan senyum sumringah.

"Bagus gak suara gue tadi? Lo suka sama lagunya?" Kianna mengangguk kemudian menggeleng pelan.

"Padahal kan gue milih lagu sesuai dengan isi hati gue, Ki," ucap Gior santai sedang Kianna hanya menunduk memandang ujung sepatunya.

Banyak yang berdesas desus dengan suara yang lumayan toa, membandingkan Kianna dan Nada bagai langit dan bumi. Kianna begitu terlihat gugup, cemas, malu dan semua rasa bercampur satu persis es teler.

'Ini kak Gior lagi ikutan variety show atau gimana sih? Kalo iya, pasti ada kamera tersembunyi, hostnya juga pasti lagi di ruangan lain. Ya ampun, masa sih seniat itu kak Gior mau nembak Kia? Kan so sweet, ya Allah,' batin Kianna.

"Ini buat lo," Gior menyerahkan benda yang sejak tadi ia pegang untuk Kianna yang disambut tepuk tangan gemuruh seisi ruangan.

Kianna mendongakkan wajah perlahan dan takut-takut menatap barang apa yang diberikan oleh Gior untuknya.

Sorakan cie cie dan gemuruh huh huh huh silih berganti masuk ke telinga Kianna. Kianna kaget dan sama sekali tidak akan menyangka jika Gior akan memberinya buket buku pada saat penembakan ini. Lagi-lagi, isi otak Gior tidak bisa ditebak oleh Kianna.

Kianna tersenyum simpul dan ingin memekik senang melihat apa yang diberikan Gior. Sesuatu yang benar-benar menjadi kesenangannya.

"Ki, lo tau gak? Kalo nembak lo kayak gini tuh sama kayak diare," ucap Gior membuat semua yang mendengar tertawa terbahak sedangkan Kianna melongo menatap Gior.

"Gila lo, Gi! Masa iya disamain sama diare," teriak Paiman dari arah pintu masuk menghalau serbuan fans Gior yang ingin menonton adegan tembak menembak hari ini.

"Ya suka-suka gue lah. Emang kayak diare kok, susah ditahan," kata Gior dan tepuk tangan bergemuruh lagi.

Eaaaaaaaakkkk.... sorak sorai para penonton acara tembak menembak ala Gior.

'Ini mau nembak aku atau lagi acara stand up sih?' batin Kianna lagi.

"Kata orang kesempatan itu gak datang berkali-kali, tapi kalo elo selalu datang berkali-kali dalam pikiran gue, Ki," gombal Gior membuat Kianna menggigit bibir dalamnya kuat.

"Beribu-ribu ular di sawah hanya satu yang berbisa. Beribu-ribu cewek di sekolah, hanya kianna yang aku suka," Kianna merona merah.

"Woiiii ... azeeeekkk ... eaaakkk!!" teriak yang mendengar gombalan maut Gior.

"Ki, lo sadar gak sih, lo itu kayak antrian tiket? Kalo gue gak sabar, gue gak akan bisa dapetin lo," lanjut Gior.

"Terus nih yah, suara lo tu kayak bel sekolah ini Ki, bikin seneng hati gue,"

"Anjaaaayyy ... Gaskeun terooss, Gi," teriak Bambang heboh.

"Jadi, lo mau gak jadi pacar Giorgio Fernandes yang gantengnya di atas rata-rata ini? Kalo lo nolak gue, kebangetan Ki, cowok ganteng macem gue ini langka perlu lo peliharan dan jaga sebaik-baiknya. Kalo lo nerima gue, ya otomatis lo akan bahagia dunia, akhiratnya nanti aja tunggu kita mati barengan," Gior menanyakan kesediaan Kianna jadi pacarnya.

"Terima... terima... terimaaaaa... terimaaaa... terimaaa," dukungan serta tepuk tangan dari semua yang hadir di sana membuat Kianna gugup dan salah tingkah.

Kianna mencubit punggung tangannya sendiri sambil menunduk menatap buket buku ditangannya.

'Ini gak mimpi atau lamunan lagi kan? Gak prank juga? Ah, Kianna mau jawab apa ini, ya Allah,' Kianna berucap pada dirinya sendiri.

"Ki, lo ga pingsan sambil berdiri dan melek kan?" tanya Gior.

Kianna menggeleng pelan.

"Ya terus jawaban lo apa? Jangan biarin gue jadi jomlo kesepian ga laku, masa gue kalah sama si Joko sama Paijo. Gue gak rela, Ki," ucap Gior.

Para pendukung kampanye pernyataan cinta Gior ke Kianna semakin menggaungkan suaranya lebih keras. Kianna kalut, jika menerima Gior maka hatinya bahagia, tapi fans Gior akan menggila. Jika menolak Gior sama saja dia sudah gila dan membuat bahagia fans Gior.

"Ya Tuhan, Ki. Lo ga bisu mendadakkan?" bisik Gior.

Gior mengambil mic yang sedang dipegang oleh Doyok, Vokalis bandnya yang juga masih adik kelas Gior sama seperti Kia.

"Kianna, lo mau gak jadi pacar gue?" teriak Gior memakai mic.

Suasana di sana mendadak hening persis kalo lagi lewat kuburan tengah malem. Orang bernapas pun terdengar jelas. Gior dan Kianna menoleh kanan kiri ikut bingung.

"Ki, buruan jawab kek. Lemot banget sih!" desis Nada yang berada tak jauh dari Kianna.

Kianna melirik Nada sedikit kesal karena dikatakan lemot. Kianna akan membuka mulutnya namun, ternyata ada iklan lewat.

"Ada apa ini rame-rame di sini? Ini kalian pake kaos apaan coba? Dapet dari mana?" tiba-tiba guru olahraga yang juga pelatih sepakbola sekolah mereka menyelinap masuk ke dalam ruang musik.

Paiman di depan pintu hanya mengatupkan kedua telapak tangannya ke arah Gior.

"Lagi mau nembak cewek, Pak. Itu kaos laskar cinta Gior Kianna Forever. Bapak mau juga kaos itu?" kata Gior santai.

Pak Heru menoleh ke arah Gior dan mengangguk cepat.

"Ya maulah kalo dikasih gratis," jawab pak Heru.

"Tapi gak ada deh kayaknya yang ukurannya buat bapak. Besok aja ya, Pak, saya kasih bapak edisi spesial kaosnya," ucap Gior.

"Beneran yah kamu, Gi. Saya tagih terus pokoknya," kata pak Heru menunjuk Gior.

"Iya pak, tenang aja, saya kasih selusin asal Kianna mau nerima saya, Pak," kata Gior dan Kianna melotot kaget mendengarnya.

"Loh belom dijawab kamu?" tanya Pak Heru.

"Gimana mau jawab, pas mau ngomong eh bapak masuk, ya ketunda deh jawabannya," kata Gior pura-pura kecewa.

Kianna tak habis pikir, bagaimana mungkin Gior begitu terlihat santai dan akrab pada guru olahraganya itu yang terkenal cukup galak meskipun masih bujang ting ting.

"Oh, ya maaf. Saya gak tahu. Kalo begitu, Kianna kamu harus nerima Gior yah. Saya mau kaos macem anak-anak itu soalnya," Kianna mengangguk pelan mendengar petuah dari gurunya yang tiba-tiba pergi dari sana. Persis jelangkung, datang tak dijemput pulang tak diantar.

"Gregetan gue lama banget ini jawaban Kianna," bisik Santi.

"Asli! Udah gatel nih tangan gue mau posting ke story IG," balas Nada.

"Lo kudu dikasih bunga dulu yah baru jawab pertanyaan gue tadi. Ya--- ampuuuuun Ki. Kalo gue ngasih lo bunga, berasa lo itu kuburan tau gak, ogah ah! serem..." kata Gior.

Nada berjalan mendekati Kianna dan menyodorkan kepala mic pada bibir Kianna.

"Jadi jawaban lo apa, Ki?" tanya Nada dengan todongan mic di depan bibirnya.

Kianna melirik ragu pada Nada yang sudah menanti jawabannya.

"I--iya, Kak!" jawab Kianna akhirnya.

"Eaaaaaakkkkk... PJ ... woi ... PJ!" teriak semua yang ada di dalam ruangan.

Gior melompat dan bersujud serta mengadakan telapak tangannya.

"Ya Allah, terima kasih atas nikmatmu hari ini. Akhirnya Giorgio Fernandes yang gantengnya di atas rata-rata ini resmi jadi pacarnya si kutu buku muka datar Kianna Augustephie," ucap Gior.

Kianna yang mendengarnya tersenyum simpul malu-malu.

Andara berjalan mendekat Kianna dan menyenggol lengan Kianna.

"Ciye, officially nih jadi pacarnya Gior ganteng di atas rata-rata. Jangan lupa PJnya Ki," goda Andara.

"Makasih ya sudah mau jadi pacar gue," kata Gior.

"Cinta gue ke elo itu mirip utang di rentenir. Awalnya dikit, kecil eh didiemin tau-tau tambah gede," lanjut Gior.

Kianna tersenyum malu-malu dan berdiri salah tingkah.

'Kalo diginiin mulu bisa lemah jantung, dedek, Kak!' batin Kianna.

๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒธ

Shin mau pamitan dulu..

Gak bisa update rajin lagi selama 2 minggu kedepan!

because, Shin lagi revisi naskah Perfect Partner yang mau terbit, udah dikejer sm penerbit mulu.

Mana bayik mo nya nempel terus di ketek emaknya ini

๐Ÿ˜†๐Ÿ˜†๐Ÿ˜†

Tapi tetep jangan tinggalin Gior,

karena Gior bisa aja hadir tiba-tiba macem pak Heru...

๐Ÿ’ƒ๐Ÿป๐Ÿ’ƒ๐Ÿป๐Ÿ’ƒ๐Ÿป