Chereads / Kebencian Yang Penuh Cinta / Chapter 22 - Malam yang Suram

Chapter 22 - Malam yang Suram

"Kalian ngobrol lah, ibu mau melihat Raka" ucap ibu Kirana yang datang membawa secangkir teh untuk Farhan, "terima kasih bu" ucap Farhan sopan. Sepeninggal Ibu Kirana suasana kembali hening, Kirana duduk di sofa dengan angkuh dan pandangan nya sama sekali tak ingin melihat Farhan, dan Farhan duduk di sofa samping Kirana dia menatap Kirana hangat dan semakin kagum dengan penampilan Kirana yang kini berhijab, tatapan nya kembali sendu kala mengingat kebodohannya 5 tahun yang lalu. "bagaimana kabar mu?" ucap Farhan akhirnya memulai obrolan, "seperti yang kamu lihat, sangat baik" jawab Kirana dingin. "kau tak menempati rumah kita" tanya Farhan ,, "tidak" jawab Kirana dengan nada yang sama, "aku mencoba terus menghubungi mu namun kau mengganti nomor mu, dan kau tak pernah mau menerima telpon ku jika tau itu aku" ucap Farhan lagi. "kita sudah selesai, aku tak suka kembali ke masa lalu" ucap Kirana dingin, "paling tidak aku juga harus mengetahui keadaan anak-ku kan" ucap Farhan lagi, "anak-ku" ucap Kirana sinis bermaksud mengulang kata kata Farhan tadi,,,

"dia anak-ku darah daging ku, kau maupun siapa pun tak berhak atas nya" ucap Kirana lebih sinis. Farhan menarik nafas panjang, jika terus disini itu hanya akan memperburuk hubungan nya dengan Kirana. "aku sudah melihat Raka, maka sekarang aku pamit kalau begitu," ucap Farhan,, "kau tahu malam ini malam yang suram untuk ku" ucap Kirana. Seolah tak ingin menggubris omongan Kirana, Farhan hanya melangkah keluar rumah Kirana "Assalamualaikum" ucap Farhan.

"Farhan sudah pulang Kii" tanya ibu Kirana tiba tiba saat Kirana masuk keruang tengah, "sudah" jawab Kirana masih sedikit kesal, "Kii, kamu nggak boleh seperti itu, dia ayah dari anak kamu, paling tidak izinkan Raka mengetahui dan mengenal papa nya" ucap ibu nya. 'degggggggghhh' 'papa Raka' , tentu ucapan ibu nya membuat hati nya seolah ditimpa batu besar,. membuat nya sesak dan ingin mati rasanya. "Kirana, mau kekamar Bu mau istirahat" jawab Kirana dan meninggalkan ibu nya.

Didalam kamar nya, Kirana berjalan menuju lemari besar membuka laci paling bawah yang selama ini dia kunci rapat dan tak pernah membuka nya sama sekali, ntah kenapa malam ini setelah 5 tahun dia ingin membuka kotak itu. Dari dalam laci dia mengambil sebuah kotak berukuran besar , dia membawa kotak itu ke tempat tidur nya, dia membuka nya perlahan di dalam nya masih ada 2 kotak berukuran sedang dan berukuran kecil , dia hanya mengambil satu kotak dan membuka kotak berukuran sedang saja, didalam kotak berukuran sedang itu ada 2 lembar foto dan sebuah kotak cincin , iyaa itu foto Farhan dan diri nya satu saat pernikahan mereka disitu jelas terlihat senyum hangat Farhan dan ekspresi datar Kirana saat pernikahan mereka. dan foto ke dua adalah foto dimana Farhan mencium perut Kirana ketika kehamilan Raka yang memasuki usia 5 bulan baik Farhan dan Kirana menampilkan senyum termanis mereka, dan kotak itu adalah kotak cincin kawin Kirana. yaa Kirana menyimpan cincin kawinnya. Kirana menangis sejadi jadi nya melihat foto dan cincin itu. "kenapa , kenapa , kenapa takdir mempermainkan ku seperti ini" ucap Kirana lirih dalam tangis nya. 'Hatinya terluka, ketika dia meanggap ketulusan dan cinta datang dia mencoba membuka hatinya, namun seakan takdir mempermainkan nya, menghempas kannya begitu kejam, sakit nya meruntuhkan dunia nya'.