Hari ini hari minggu, setiap hari libur seperti ini, Kirana, Raka dan Yusuf akan pergi jogging dan mampir bermain ditaman kompleks, jam sudah menunjukan pukul 7 pagi, matahari mulai tinggi, "Raka, udah mainnya?" tanya Kirana ke anaknya itu. "iyaa maa,, udah, Raka cape maa" ucap Raka seraya berjalan ke arah mama nya. "yaa Uda ayooo kita pulang, Raka di gendong om Yusuf yaa" ucap Kirana lembut. Dan Yusuf pun menggendong Raka.
Ketika sampai di rumah Kirana sudah melihat mobil Farhan terparkir di depan rumah nya. Raka yang melihat itu langsung turun dari gendongan Yusuf dan berlari masuk kedalam rumah untuk menemui Farhan.
"kau tak punya pekerjaan yaa pagi pagi sudah di rumah orang" ucap Kirana sinis ketika tiba diruang tamu nya. Farhan sama sekali tak berniat membalas ucapan Kirana. "aku ingin mengajak Raka jalan seharian , apa boleh?" ucap Farhan dengan nada yang hangat. Kirana yang tadinya ingin berlalu begitu saja menghentikan langkahnya mendengar ucapan Farhan, "aku akan pergi besok karena harus mengurus beberapa hal untuk pekerjaan ku, jadi aku ingin menghabiskan waktu bersama Raka,,,,," Farhan menjeda omongannya. "daann jika kau bersedia, bisa kah kau ikut?" ucap Farhan pelan dan hati-hati. Kirana diam untuk beberapa saat.
"kau boleh pergi bersama Raka" ucap Kirana datar tak dingin dan tak kasar namun tetap membelakangi Farhan. Kirana pun berlalu begitu saja langsung masuk ke dalam kamar nya. Dia mengurung dirinya di dalam kamar hingga Farhan dan Raka bersiap untuk segera pergi , Kirana melihat Raka dan Farhan yang berada di halaman depan saat ini bersiap untuk segera masuk kedalam mobil , dari balik jendela kamar , Kirana dapat melihat senyum bahagia Raka, dan sikap hangat Farhan ke anaknya itu. Kirana hanyut dalam momen hangat itu dia tak menyadari bahwa Farhan tak sengaja melihat dan kini menatap nya ntah kenapa melihat Farhan, Kirana tak bisa membendung air matanya.
"Kiii, ayoo sarapan dulu" suara ibu nya menyadarkan Kirana, "iyaa Bu" jawabnya dan beralih ke ruang makan seraya menyeka air matanya dan tak menyadari tatapan Farhan.
Farhan pun masuk kedalam mobil. Dia sempat melamun untuk sesaat mengingat tatapan Kirana tadi , wajah yang bersinar, mata yang indah begitu sempurna dengan tatapan hangatnya. "kenapa kau menghilangkan itu Kirana" ucap Farhan Lirih, "paaa" ucap Raka dan menyadarkan Farhan dari lamunannya, dia pun tersenyum dan menepuk lembut kepala Raka,, dan bergegas menjalankan mobilnya.
Kirana berada di meja makan, dia bersiap untuk sarapan, "kok sepi Bu, ayah sama Yusuf mana?" tanya Kirana ke ibu nya. "ada di depan lagi nyuci mobil" sahut ibu nya, "ohhhh" jawab Kirana singkat. "Kii,, tadi Farhan datang pagi-pagi buat ijin sama ayah dan ibu mau ngajak kalian keluar, tapiii Kenapa hanya Raka yang pergi ?" tanya ibu nya. Kirana diam untuk beberapa saat , memilih menghabiskan sarapannya sejujurnya dia nggan menjawab pertanyaan ibunya. Melihat Kirana yang akan pergi begitu saja dia kembali memanggil Kirana "Kiii,,,," ucap ibu nya lembut, "cukup yaa Buu, jangan pernah berpikir untuk ibu kembali membuka jalan bagi dia masuk kedalam kehidupan Kirana lagi" jawab Kirana dingin, "diantara kalian ada Raka nakk, Raka butuh kasih sayang seorang ayah" ucap ibu nya mencoba meluluhkan Kirana, "5 tahun ini Raka tumbuh dengan sangat baik kan Bu, Raka nggak butuh seorang ayah, baik itu Farhan maupun orang lain, dan Kirana sanggup menjadi ibu dan ayah bagi Raka" ucap Kirana lebih dingin.