Kirana sangat terkejut melihat siapa yang ada di depan pintu rumahnya, dia diam membatu dan tak bisa berkata apapun mulut nya terasa terkunci.
Sang tamu pun tak kalah terkejutnya melihat penampilan wanita yang ada di hadapannya nya, dari ekspresi pria tersebut terlihat jelas tatapan penuh kehangatan, rasa kagum, terpesona dan kemudian seolah tersadar akan sesuatu pria tersebut menunduk kan mata nya. "assalamualaikum" ucap pria itu seraya selangkah maju kedepan dan kini berada tepat di batas pintu rumah Kirana. "waa,,aaa waalaikum salam" balas Kirana gagap. "Kkakk, kakk Farhannn" lanjut nya tak percaya. "iyaa ini aku, apa aku datang di waktu yang salah?" tanya Farhan, "masuk , aku akan memanggil ayah dan ibu" ucap Kirana akhirnya namun dengan nada yang dingin. Farhan hanya meangguk dan akan mengikuti arahan Kirana.
Namun belum sempat Kirana masuk ayah dan ibunya sudah keluar terlebih dahulu, mereka sudah mengetahui tamu nya siapa dari Yusuf. "tidak perlu,, kami disini" ucap ayah Kirana dengan nada yang sama dengan Kirana.
"assalamualaikum ibu, ayah" ucap Farhan Sopan.
"waalaikum Salaam" balas ibu Kirana lembut.
Suasana hening untuk beberapa saat
"nenek, kakek, ini siapa?" tanya Raka memecah keheningan, Farhan yang tak menyadari kehadiran Raka dan masih posisi berdiri sontak menunduk kan penglihatan nya dan melihat ke arah suara anak kecil tersebut, seketika mata Farhan langsung berbinar melihat anak itu "apa dia Raka-Ku" ucap Farhan dan Kirana dapat melihat ketulusan Dimata Farhan ketika dia mengatakan 'Raka-Ku'. "ibu akan buat minum , kalian duduk lah dulu" sahut ibu Kirana yang melihat suasana nya terlihat sangat dingin dan canggung. "ayah akan bawa masuk Raka, kalian mengobrol saja" ucap ayah Kirana, Dia sebenar nya berat menerima Farhan untuk bertamu, makanya dia ingin segera masuk. "ayah, boleh aku memeluknya sebentar" ucap Farhan memohon. Sejujurnya ayah Kirana sangat berat dan dia menoleh ke arah Kirana seolah ingin mengetahui pendapat Kirana, Kirana pun mengagguk ke ayah nya. Farhan pun maju dan memeluk erat Raka, dan air mata mengalir begitu saja dari pelupuk mata Farhan.
Farhan sangat menyayangi Raka, baginya Raka adalah anak kandung nya, meski dia tahu kenyataan nya, dan dia tetap menyesali kebodohannya dulu kesalahan fatal hingga membuatnya kehilangan Raka dan Kirana. "om ini siapa?" tanya Raka saat Farhan memeluk nya. Sontak Kirana , Farhan, dan ayahnya saling berpandangan , seolah saling berbicara 'siapa yang akan menjawab' ,"sayang , sudah malam, Raka bobo yaa , besok kan sekolah" ucap Kirana lembut ke anak nya itu. "maa, apa ini papa,?" tanya Raka polos, sontak saja ucapan Raka membuat Kirana kaget, dia tak menyangka Raka akan berkata seperti itu. Dan disaat bersamaan Kirana merasakan hatinya seperti tertusuk tusuk kembali, sakit sekali. "Raka ayoo masuk sama kakek" ucap ayah Kirana tegas ke cucu nya itu dan Raka pun menuruti ucapan kakek nya tanpa menerima sebuah jawaban.