Chereads / Kebencian Yang Penuh Cinta / Chapter 4 - Positif

Chapter 4 - Positif

"ayooo masuk" ucap nya ketika kami di depan kamar hotel nya. dengan ragu aku melangkah masuk kedalam kamar. Setelah masuk dan Raihan menutup pintu tiba tiba saja aku merasa aneh, perasaan ku merasa canggung berada di kamar berdua bersama seorang laki-laki membuat ku sedikit takut dan jantung ku berdebar tak karuan. "duduk lah disini, aku ambil hadiah nya dulu" ucap Raihan santai dan menarik ku duduk di pinggir tempat tidur . Aku pun duduk dan melihat Raihan membuka kopernya dan mengambil sebuah kotak kecil. "nahh, ini dia" ucap Raihan dan menuju ke arah ku. Raihan berjongkok didepan ku dan membuka kotak itu untuk ku. Isinya sebuah kalung dan cincin. "apa ini kak?" tanya ku kaget "kalung ini aku desain mengikuti drama favorit mu

'_boys before Flower_', "memilki makna yang sama aku adalah bulan dan kamu bintang yang tak akan bisa pergi dariku" ucap nya dan memakai kan nya untuk ku. "maaf yaa aku tak bisa seperti yang lain menunjukkan perhatian ku kepada mu di depan dunia, tapi yang aku tahu, kamu adalah dunia ku" ucap nya lagi. Aku hanya meangguk tersenyum bahagia "apa kali ini aku boleh mencium mu" ucap nya lagi , aku tak tahu harus bilang apa, ini ciuman pertama ku dan ciuman pertama kami. Aku diam dan menunduk , "tidak apa2 jika tak boleh," ucap nya tulus tersenyum dan berdiri mengusap kepala ku. Aku pun berdiri dan mencium bibir nya terlebih dahulu. tak sampai 3 detik aku melepas nya dan membalikkan badan ku membelakangi nya. "aku malu ini ciuman pertama ku" ucap ku sambil menutup wajah ku. Raihan memelukku dari belakang dan membuat ku tambah kaget, "ini ciuman pertama kita, dan sekarang kita sudah dewasa," ucap nya lembut seraya memutar badan ku menghadap nya. Kami pun berhadapan dan dia memagang wajah ku lembut, mendarat kan bibirnya ke bibir ku, awalnya aku kaget tapi perlahan aku menutup mata ku dan menikmati nya, dia membuka mulut ku dan memasukkan lidahnya kedalam mulut ku, dia bermain dengan sangat lembut memegang belakang leher ku, aku merasakan sesuatu yang aneh dan mengikuti gerakannya menikmati nya, dia menuntunku ke tempat tidur nya, kami berciuman dengan nafsu birahi yang kuat, dia mulai menuju kebawah leher ku, dan tangannya perlahan masuk kedalam baju ku, aku menahan nya dan menggeleng kan kepala ku. "I love u sayang, aku akan bertanggung jawab, aku janji" ucap nya lembut, dan membuat ku tak bisa melawannya lagi. Kami masuk kedalam selimut , Raihan dengan lembut melepas pakaian ku, aku hanya menutup mata malu bercampur nafsu yang membuat ku hanya bisa pasrah, "aku akan pelan-pelan" ucap nya lembut, dia menjilati seluruh bagian kulit ku, membuat ku sangat bergairah aku pun melingkarkan kaki ku ke tubuhnya yang berada diatas ku. Awalnya terasa sakit, karena ini peratama kali nya bagi ku,, tapi dia menggoyangkan nya dengan sangat lembut perlahan aku mulai menikmati setiap gerakannya, hampir satu jam kami bergumul di tempat tidur nya. Setelah selesai, dia memeluk ku dengan lembut aku masih berbaring mengumpulkan tenaga karena rasanya seperti habis berolahraga berat. "Apa kau menyesal"? tanya Raihan, aku menggeleng sejujurnya aku tidak merasa menyesal, hanya takut , takut jika orang tua ku mengetahui nya. "aku akan bertanggung jawab, ini bentuk bahwa aku telah mengikat mu, dan kamu harus menunggu ku" ucap nya lagi. "lalu kakak, bagaimana bisa aku yakin kakak nggak akan tergoda wanita lain di Jakarta, Disana kan banyak cewek cantik, dan kakak tampan pasti banyak yang akan mengejar kakak" ucap ku manja, "kamu punya mami, mami cuman mau kamu yang jadi menantunya dan cincin ini dari mami" ucap nya dan memasang Kan cincin itu di jari tengah ku. dan mencium kening ku."

------------_------------

Aku menangis mengingat kejadian itu, menangis bukan karena menyesal melakukan nya, namun aku menangis kenapa hubungan kami berakhir seperti ini dan bagaimana jika aku beneran hamil. Aku menghapus air mata ku dan berpakaian rapi. "Bu , aku mau keluar bentar yaa, mau cari cemilan" ijin ke ku pada ibu ku yang sedang sibuk menyusun undangan. "iyaa hati hati" sahut ibu ku.

Aku bergegas menuju ke apotik yang jauh dari rumah ku dengan mengendarai motor , aku tetap menggunakan helm dan masker masuk kedalam dan membeli tespek sebanyak 3 buah dengan merek berbeda. Aku menuju ke sebuah supermarket berniat membeli cemilan sekalian untuk meminjam kamar mandi. Aku memasuki kamar mandi dan melakukan tes, aku berdiam hampir 15 menit didalam, dan mengetes ke-3 alat itu dan ternyata hasil nya positif..