Sudah seminggu berlalu sejak acara pernikahan Kirana, rumah nya mulai sepi karena satu persatu sanak saudara nya sudah kembali kerumahnya masing masing ,, dan juga aad yang telah kembali ke kota tempat mereka tinggal. Hari ini Farhan akan mengajak Kirana keluar. Mereka sudah bersiap dan sudah berada di dalam mobil Farhan. "kita mau kemana kak?" tanya Kirana seraya memasang seatbelt nya. "nanti juga kamu akan tahu sayang" ucap Farhan lembut. Selama perjalanan Kirana hanya diam begitu pun Farhan yang sibuk dengan handphone nya , dia menerima banyak telpon ntah ucapan selamat atau bahkan urusan pekerjaan. "Maaf yaa sayang, aku jadi nyuekin kamu" ucap Farhan melihat Kirana, "hmmm gpp kok kak, tenang aja" ucap Kirana yang sebenarnya. Inilah Kirana cuek dan memang tak suka sesuatu yang berlebihan. Tak lama mereka pun sampai disebuah perumahan , dan memasuki sebuah parkir an halaman rumah, rumah yang memiliki tipe 45 ini terlihat sangat elegan dari luar, halaman nya tak begitu luas namun terlihat hijau dan tertata rapi. "ini rumah siapa kak?" tanya Kirana saat keluar dari dalam mobil. tak langsung menjawabnya Farhan meraih tangan Kirana dan menuntut nya memasuki rumah itu. Rumah nya masih tercium bau cat yang masih menusuk dan ruangan nya masih terlihat kosong seluruh nya. "ini rumah kita sayang" ucap Farhan dan memeluk Kirana dari belakang. Kirana hanya bisa diam dan tersenyum. "Kita cuman punya waktu seminggu buat rapiin rumah ini dan harus segera pindah karena masa cuti ku akan segera berakhir, dan aku mau kamu yang milih semua furniture sayang" lanjut nya lagi. Kirana hanya meangguk dan tersenyum.
Sejujurnya hati Kirana begitu resah, dia tak bisa terus seperti ini, dia tak boleh sejahat ini memulai pernikahannya nya dengan sebuah kebohongan, di tambah lagi Farhan yang begitu menyayangi nya, dia tak bisa melukai Farhan seperti ini. Kirana hanya diam dalam perjalanan pulang, Farhan masih sibuk dengan handphone nya. "sayang aku harus bertemu dengan beberapa teman teman ku , apa kau mau ikut?" tanya Farhan "hmmm, sejujurnya aku belum siap kak, boleh kah lain kali saja" , balas Kirana lembut "heeehee, iyaa sayang gpp" ,iya udah aku antar kamu pulang dulu aja yaa" ucap Farhan lagi. "Hmm , boleh nggak kak aku makan siang sama resty, nanti kalau kakak uda selesai kakak jemput aku lagi" ucap Kirana "Hmm, boleh donk sayang, ya uda kamu mau aku antar kemana?" tanya Farhan. "ke kafe XXX aja kak," jawab Kirana. "okeee sayang".
Tak lama mobil Farhan tiba di halaman kafe, dan Kirana pun bergegas untuk turun. "hati hati yaa kak nyetirnya" ucap Kirana dan mencium tangan suaminya itu. "iyaa sayang, ohhh iyaa lupa, bentar" ucap Farhan menahan Kirana dan mengambil dompet nya. "ini atm, mulai sekarang istriku yang pegang, kamu boleh belanja apa pun yaa" ucap Farhan seraya memberikan nya ke Kirana, "hmmm, nggak usah sekarang lah kak nanti aja," tolak Kirana. "hhmmmm, nggak boleh sayang, kamu sekarang tanggung jawab ku dan kamu harus ambil ini , ini hak kamu dan kewajiban ku" ucap Farhan bijak. Kirana pun mencium bibir suami nya. "Makasih" ucap nya lembut. "jangan mulai kalau tamu mu belum pergi" ucap Farhan menggoda Kirana. "iyaa uda kakak hati2 yaa" ucap Kirana dan turun dari mobil.