Anjas tampak kecewa mendengar ketidak percayaan Reka padanya, meskipun dia berkata yang sejujurnya. Tapi dia tak bisa menyesali ketidak percayaan Reka, jadi dia bermaksud akan menjelaskannya.
" Aku tidak bohong, apa kau ingin mengetahui kenapa aku melakukan hal itu? " Tanya Anjas.
"Tidak, aku tak ingin mengigat hal itu lagi, lebih baik kita jalan sekarang " Jawab Reka.
"Aku gak mau, kau harus mendengarkan ceritaku dulu. " Kata Anjas kesal.
"Baiklah.. " Jawab Reka terpaksa agar Anjas mau jalan lagi.
" Aku mencintai seorang wanita... sangat mencintainya, bahkan aku mengabaikan semua wanita lain yang mencoba mendekati ku. Tapi aku malah melihat dia berkhianat dengan sahabatku sendiri. Mungkin karena aku tak pernah mau menyentuhnya, jadi dia mencari kepuasan dengan pria lain. Aku hanya ingin menyentuhnya setelah kami menikah, tapi sepertinya dia tak bisa menahannya sampai hari itu tiba. Akhirnya... aku kabur ke kota itu, untuk melepaskan sakit hatiku padanya, aku. memesan WTS, sebelum kamu datang, dan begitu kamu datang, ku pikir kau pesananku" Sesaat Anjas terdiam karena melihat Reka yang melotot kesal padanya.
"Jadi saat itu kau pikir aku WTS? "
"Ya.. " Jawabnya menyeringai malu. Seandainya Anjela tak tidur di pangkuannya saat ini, mungkin Reka akan menghajar Anjas habis-habisan.
"Apa tampangku seperti wanita penggoda? " Kata Reka marah.
"Tapi jujur, aku sangat tergoda saat itu, entah kenapa aku juga tak tau. Dan ketika kau memukulku, ku pikir kau pura-pura suci, makanya aku membalasmu, tapi kau malah pingsan. Karena aku tak bisa lagi menahan diriku, akhirnya aku melakukan itu,, aku kaget ketika tau kau masih perawan, tapi apa boleh buat, nanggung, lagi pula aku sudah tak bisa menahan diriku lagi" ceritanya tapa dosa.
"NANGGUNG KATAMU? Dasar mesum.. cabul.. gak punya otak, bodoh.. semua ada padamu.. " Kata Reka amat kesal.
"Hey.. kau sedang menghina ayah dari anakmu" Kata Anjas dengan ekspresi sedih.
"Aku gak mau tau. aku udah dengar ceritamu. sekarang jalan" Kata Reka masih dengan nada kesal.
"Aku belum selesai. Waktu aku membayarmu, dan kau tak mengambil uang itu dan malah menamparku, aku baru sadar kamu bukan perempuan yang aku tunggu, tak lama setelah itu, perempuan itu datang, dan aku sangat kaget. Aku langsung mencarimu, tapi kau sudah pulang, aku ingin ke rumahmu, Tapi aku punya urusan mendadak, jadi aku kembali ke Jakarta. Tiga minggu kemudian, aku datang lagi mencarimu sampai ke desamu, tapi aku. mendengar kabar kamu hanyut ke sungai. Satu minggu lebih aku berada di desa itu. tapi tak ada kabar. Orang-orang desa juga sangat menyesal menghakimimu, bahkan orang yang menghasut untuk mengusirmu juga mendapat hukuman. Semenjak hari itu, aku tak pernah lagi mendekati wanita, orang tua ku juga tau cerita ini, mereka amat marah padaku. Tapi karena aku sudah terlalu tua dan masih belum mau menikah, akhirnya mereka memaksaku untuk dekat dengan seorang wanita sudah satu bulan ini, tapi aku tak bisa menyukainya. Dua minggu yang lalu ketika aku mendengar suaramu, aku rasa kau gadis itu, tapi aku ragu karena penampilan mu jauh berbeda. dan setelah melihat gadis kecil ini aku benar-benar yakin kalau kamu gadis itu.
Reka tiba-tiba menangis, Anjas menjadi kaget.
"Kamu sedih lagi... maafkan aku, aku benar-benar minta maaf.. ku mohon menikahlah dengan ku. Aku akan memperbaiki semuanya. lagi pula jika aku menikah denganmu, Ibuku tak akan memaksaku mendekati wanita iti lagi. " Terang Anjas.
" Aku hanya teringat keluarga ku, entah bagaimana nasib mereka sekarang " Jawab Reka terisak.
"Mereka baik-baik saja. aku menemui mereka hampir setiap bulan" Kata Anjas. Reka memandangnya tak percaya.
"Tiap bulan? " Tanya Reka lagi.
" Ya... aku ingin membantu keluargamu, tapi ayahmu tak mau menerima bantuan cuma-cuma, jadi aku bilang saja kalau aku berinfestasi dan beliau menjalankan usahanya, ternyata beliau pebisnis yang hebat, usahanya berkembang dengan cepat. Beliau akan membagi hasil, tapi aku menyuruhnya untuk menjadikan lagi sebagai modal usahanya, dan menambah lagi modal dari uangku. Tapi beliau tak mau menerimanya, beliau berkata akan mengembangkan usahanya dengan uang yang telah ada. Tapi.... aku masih belum berani mengakui akulah yang menghamilimu, jika aku mengatakan itu, beliau pasti tak akan mau menerima bantuan ku" Kata Anjas sedih.
" Terima kasih " Kata Reka menatap Anjas tulus.
"Terima kasih? " Tanya Anjas tak paham.
"Ya... karena kamu menjaga mereka" Jawab Reka lagi.
" Kau memaafkanku? " Tanya Anjas tersenyum penuh harap.
"Aku mengucapkan terima kasih karena kau menjaga orang tua ku. Bukan memaafkanmu" Jawab Reka tiba-tiba kesal.
"Ow... " Kata Anjas kecewa.