Chereads / MOONSTAR18 / Chapter 27 - Simulasi calon suami

Chapter 27 - Simulasi calon suami

" Untung aja tadi guru BK belum keliling, " ucap Awan setelah menenggak segelas minuman.

" Itu guru demen bener keliling-keliling, kayaknya dulu dia cita-citanya jadi sekuriti deh ! tapi gak kesampaian akhirnya jadi guru BK, " tutur Caesar dengan notasi sedih.

Awan berdecak sebal, " Adek Cae bikin darting deh jadi pingin dibanting !" cibir Awan.

" Maaf doro agung Awan. Adek Cae suka khilaf. "

" Si kulkas sama kerupuk kemana ?"

Mata Awan dan Caesar menengok kearah sumber suara. Dua laki-laki berdiri di belakang mereka memamerkan senyum Pepsodent-nya.

Furqon menyeruput minuman yang berada di depan tubuhnya. " Aghh segar, " desah Furqon setelah membasahi kerongkongannya yang kering.

" Minum gue orang sombong !" teriak Caesar.

Furqon tidak memperdulikan ocehan Caesar langsung menuju koperasi.

" Bintang, duduk sini, " ajak Awan tersenyum sembari menunjuk kursi kosong disebelahnya.

Bintang berjalan dan menuruti ajakan Awan dengan senang hati.

" Ah iya kak makasih. "

" Gue mau lanjut pembicaraan tadi pagi, " ucap Awan.

" Anggap aja simulasi calon suami tang, " cibir Caesar.

Bintang terkekeh kecil. " Iya kak saya siap menjawab semua pertanyaan dari kakak meskipun itu seribu satu soal matematika atau fisika, "

" Virussombong temannya ketularan tuh, namanya siapa si lupa ? faqor ? fiqor ? fuqor ? feqor ? foqor ?" tanya Caesar mengingat-ingat nama temannya Bintang.

" Furqon kak Cae, "

" Agh iya itu. "

" GUE MAU NGOMONG CAE JANGAN GANGGU !" bentak Awan yang terpancing emosi.

Jakun Caesar bergerak bersamaan dengan deru nafas dalam. Dengan susah payah ia menelan salivanya.

" Maafkan dede Cae wahai Abang Awan,"

" Bintang, lu harus banyak ngalah sama Bulan. Dia perempuan yang dingin, bodoamat, dan keras kepala. Dia memegang erat prinsip hidupnya, " saran Awan kepada kekasih adiknya.

" Iya kak, Bintang usahain selalu ada dan buat dia bahagia. " ucap Bintang. " Kalau boleh tau prinsip hidup Bulan apa kak ?" lanjutnya bertanya.

" Prinsip hidup dia banyak banget. Tetapi dalam kisah cinta ia memakai satu prinsip kuat, "

" Apa itu kak ?"

" Sebesar apapun kesalahan pasangannya akan ia maafkan, kecuali perselingkuhan. " beritahu Awan serius.

" Ah iya kak, saya janji, dan ingat tidak akan pernah lakukan hal itu, " janji Bintang sungguh-sungguh.

" Gue pegang janji lu, ingat cowok sejati itu dia yang bisa memegang janjinya, bukan mengumbar janji. Dan bisa mewujudkan janjinya bukan sekedar ucapan belaka. " ujar Awan dengan menekan setiap katanya.

" Iya kak siap. Saya tau, harga diri laki-laki itu terletak pada ucapannya. Kalau saya tidak bisa membuktikan ucapan itu sama saja bahwa saya pecundang. Gak lebih dari kata sampah. "

" Oh iya satu lagi, "

" Apa kak ?" tanya Bintang penasaran

" Bulan itu seperti bunga mawar elegant, ia menarik tetapi tidak semua orang bisa memilikinya. Kamu beruntung bisa memilikinya. Tetapi kamu harus ingat bunga mawar itu punya duri dan harus dirawat dengan hati-hati, "

" Iya kak, beruntung sekali saya bisa mendapatkan Bulan yang seperti es krim itu. "

" Kok es krim ?" tanya Caesar bingung.

" Manis tapi dingin. "

Gerai tawa menggema diantara mereka berdua. Awan tersenyum lebar dan ia sekarang sangat yakin bahwa Bintang adalah pasangan yang terbaik diantara yang baik untung Bulan.

" Selamat kamu lulus simulasi, " ujar Caesar menjabat tangan Bintang.

Caesar mengambil gelas minumannya, ia sangat haus setelah lelah mendengarkan dua laki-laki ini berbicara serius.

" Ah si Furqon malah habisin minum gue, emang gak ada akhlak tuh anak, " ujar Caesar kesal. " Untung dia anak orang kaya dan pemilik sekolah. Coba kalau nggak. Huft ! udah sombong, gak ada akhlak, hidup lagi !" umpat Caesar.

" Tapi kak dia manusia paling baik didunia ini, " ucap Bintang memberi tahu Caesar.

" Baik dari mananya ? minum gue dihabiskan. "

" Serius sumpah dia baik kak !" Bintang menunjuk kearah suatu tempat dan Caesar mengikuti arah yang ditunjuk Bintang.

Caesar coba memfokuskan matanya membelah kantin yang padat melirik kearah koprasi. Ia dapat melihat Furqon yang tersenyum lebar membawa dua kantong plastik putih yang ia genggam berisi minuman dan makanan. Caesar berdiri lalu berhamburan berlari mendekati Furqon.

" Calon adik ipar ku yang baik hati dan tidak sombong !"