Chereads / MOONSTAR18 / Chapter 32 - Calon Ketua Osis

Chapter 32 - Calon Ketua Osis

Semua siswa-siswi kelas XI A berlari duduk rapih di kursi masing-masing setelah mendengar langkah kaki seseorang memasuki kelas. Ternyata itu hanya ketua kelas, Azar berjalan gontai memasuki kelas dengan membawa sebuah poster besar dan menempelkan poster itu di papan tulis kelas.

Semua siswa-siswi langsung mengerubungi papan tulis putih itu dan membaca isi dari poster itu. Bintang, Furqon, dan Wulan yang penasaran ikut membaca poster itu. Dimana Bulan ? iya kalian pasti tau dia sedang bocan (bobok cantik).

" Pemilihan anggota serta ketua OSIS baru tahun 2018/2019. Jika berminat bisa meminta formulir di ketua kelas masing-masing. Khusus kelas X dan XI. " baca Bintang pada bagian terakhir isi poster itu.

Setelah puas mengetahui isi poster itu, mereka bertiga kembali ke tempat duduk Bulan. Bintang menggoyangkan tubuh Bulan agar gadisnya segera terbangun.

" Bulan bangun, " panggil Bintang.

" Bulan cantik bangun yuk, "

Bulan tidak mempedulikan. Kepalanya tetap tenggelam didalam temukan tangannya yang menyilang.

" Bulan kebakaran !" bisik Furqon jahil.

Mata Bulan terbuka lebar dan langsung menggendong tasnya hendak bergegas menuju luar kelas. Tangan Bulan di dekap oleh Bintang yang menahannya.

" Mau kemana lan ? masih jam kegiatan belajar mengajar lho, " tanya Bintang.

" Mau pulang lah, kan kebakaran. " jawab Bulan polos.

Furqon tertawa bahagia melihat ekspresi Bulan yang panik.

" Kamu di bohongin Furqon lan, " kekeh Wulan menertawakan saudari kembarnya.

" Panik ya, udah kayak kebakaran jenggot !" ledek Furqon.

" Kamu acara percaya sama si Faqir misquen ini, " ucap Bintang.

Bulan melempar tasnya yang berisi lima buku paket kearah kepala Furqon, membuat korban tas Bulan meringis kesakitan memegangi kepalanya.

" Aduh, jahat banget sama gue lu lan, "

" Lu yang jahat, gue lagi asik tidur cantik malah di bangunin. Tau gak tadi gue lagi mimpi ketemu pangeran masa kecil gue. Gara-gara lu gue jadi kebangun, gila lu !" semprot Bulan.

" Hampurasun Kanjeng mami Bulan, " ucap Furqon menyatukan tangannya.

Bulan membuang mukanya kearah jendela dan mengacuhkan permohonan maaf Furqon yang unfaedah.

" Lan, " lirih Bintang.

Bulan menengok. " Hm ?"

" Kamu mau ikut pemilihan OSIS gak ?" tanya Bintang sungguh-sungguh.

Bulan menggelengkan kepalanya, tidak mau.

" Maaf aku gak bisa. " jawab Bulan.

" Kenapa ?"

" Aku gak mau jadi babu sekolahan. Disuruh ini itu. Dikit-dikit ngumpul susun ratusan acara. Hidup aku tuh udah rumit jadi aku gak mau nambah rumit, " jelas Bulan.

" Kamu mau ikut OSIS emangnya ?" lanjut Bulan menanyai pacarannya.

" Iya aku mau lumayan buat nambah pengalaman menjadi pemimpin. " ungkap Bintang jujur.

" Oke silahkan aja. Aku setuju kalau kamu emang mau. "

Furqon menengok kearah Wulan dan menatapnya dengan tersenyum.

" Wulan, kamu ikut jadi OSIS ya ?" bujuk Furqon.

" Gak ! Wulan gak boleh jadi OSIS sama keluarga. Fisik dia lemah banget, " balas Bulan tidak setuju.

" Iya Fur maaf ya, Apih, Amih, Kak ABCD, dan Bulan gak setuju. Aku gampang banget sakit kalau kecapaian. Dulu aku harus di infus karena tifus cuma gara-gara ikut ekstrakulikuler, " cerita Wulan menceritakan pengalamannya waktu SMP.

" Yah. Oke deh gak papa. "

" Emang kamu mau ikut ? yaudah ikut aja bareng Bintang, "

" Kamu setuju ?"

" Setuju aja, "

Furqon tersenyum lebar lalu mencium tangan gadisnya.

" Asik makasih Wulan cantik banget. " puji Furqon.

" Alesan lu ikut OSIS apa fur ?" heran Bulan.

" Pingin terkenal. "

Bintang, Bulan, dan Wulan tertawa geli mendengar alasan Furqon mengikuti pemilihan OSIS cuma hanya karena ingin terkenal.

" Tanpa lu ikut OSIS aja lu udah terkenal seantero sekolah karena sombong, " ujar Bulan.

" Dan ganteng, " sambung Wulan.

Furqon terharu mendengar ucapan Wulan yang memuji dirinya tampan. Furqon mencubit gemas pipi tembam milik pacarnya.

" Makasih sayang, "

" Jadi mau pacaran atau ambil formulir pendaftaran anggota OSIS nih ?" tanya Bintang menyadarkan Furqon kedunia nyata kembali.

" Ayo kita ambil formulir pendaftaran orang terkenal !"

***

Selama tiga hari lebih Bintang dan Bulan, Furqon dan Wulan losecontac karena pacar mereka harus mengikuti LDKS atau Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa.

Bulan menyenderkan kepalanya di sofa ruang keluarga. Mengetuk-ngetuk pelan handphone di lengannya. Menatap layar televisi yang masih nyala.

Bosan, itu kata yang muncul dikepalanya.

Teganya geng ABCD dan Wulan pergi ke salon hewan membawa Catty dan Cuty tanpa mengajak ia. Alasannya selalu takut Bulan kecapekan atau mengganggu jam tidur Bulan.

Bulan menyalakan handphonenya dan memeriksa notifikasi dengan harapan ada kabar dari sang pacar.

Ia mencoba menghubungi Bintang. Bulan sangat merindukan pacarnya, ditambah ia butuh hiburan untuk menghilangkan rasa bosannya.

Panggilan terhubung.

" Halo, Bintang ?"

" Halo lan, "

" Apa kabar ? aku baik kok gak usah nanya aku jawab duluan. "

" Baik banget lan. Kenapa kamu nelpon tumben banget ?"

" Gak papa. Kamu sibuk ya ?"

" Nggak kok. Hari ini terakhir LDKS. Aku baru saja sampai rumah. "

Bukannya menjawab, Bulan memutuskan panggil secara sepihak.

Bulan menghela nafasnya, dari cara bicara Bintang menunjukkan ia sangat lelah dan butuh istirahat. Betapa egoisnya jika Bulan meminta Bintang untuk menemaninya.

Pawang Makhluk Hidup, 082911******

Bintang : Aku kerumah kamu sekarang (10.23)

Bulan : Gak usah, kamu tidur aja, istirahat, jangan lupa makan. (10.23)

Bintang : Mau di bawain makanan apa ? yaudah apa aja ya. Aku otw. (10.24)

Bulan berguling-guling diatas sofa. Bahkan ia menggigit bantal khusus sofa dan melempar handphonenya entah kemana.

" Gila ! Bintang so sweet banget. Baru kali ini ada orang yang begitu perhatian ke gue setelah kak Awan dan Wulan. Gemes, jadi pingin nendang. Kenapa gak dari dulu aja gue ketemu si pawang makhluk hidup itu !"

***

Suara motor Bintang terdengar diluar rumah keluarga Gunawarman. Bulan yang sudah hafal suara itu langsung berlari keluar menuju lokasi sang pacar.

" Bulan !" panggil Bintang dengan wajah semringwah.

Bulan mengatur nafasnya untuk tetap terlihat cool dan biasa aja.

" Ayo masuk dulu, kita ngobrol didalam. "

" Iya sayang. "

Mendengar kata 'sayang' membuat jantung Bulan berdebar-debar lebih cepat. Ditambah Bintang merangkul pundak Bulan.

***

Bulan mengambil piring untuk tempat somai batagor yang dibawa Bintang tadi. Menaruh piring itu didepan meja tv.

" Ini kok rumah berantakan lan ? Handphone kamu juga pecah, " tanya Bintang heran melihat keadaan rumah Bulan berserakan makanan dimana-mana.

" Oh tadi Cuty mungkin. " les Bulan.

Bintang manggut-manggutkan kepalanya.

" Aku kangen banget sama kamu, " ujar Bintang.

" Aku kangen banget juga sama kamu Bintang, ingin rasanya aku ajak tanding. " ujar balik Bulan sedikit lebay.

" Ih kamu serem juga ya kalau lagi kangen hehehe. " Bintang mengacak-acak pucuk kepala Bulan.

Bintang menyuapi Bulan siomay yang dia bawa tadi seperti anak kecil. Dengan senang hati Bulan membuka mulutnya dan memakan makanan itu sampai habis.

" Kamu katanya baru pulang, kamu gak capek apa ? aku kan suruh kamu makan terus tidur. "

" Aku gak butuh makan dan tidur. Cukup kamu sebagai obat energi melenyapkan rasa lelahku . "

Wajah Bulan kali ini benar-benar merah merona. Ia sangat gemas dan menendang kaki Bintang keras. Membuat sang empu meringis kesakitan.

" Kamu tau gak ?"

" Nggak, kamu belum juga ngomong. "

" Aku sama Furqon lulus LDKS, dan aku juga kepilih jadi calon ketua OSIS. Besok pemilihannya, kamu pilih aku ya !" pinta Bintang.

" Selamat. " ucap Bulan datar.

" Kok kamu kayak gak senang ? apa aku mengundurkan diri aja ?"

" E..eh jangan. Sia-sia kamu ikut LDKS terus ngundurin diri. Aku seneng kok cuma lagi badmood aja. "

" BINTANG ! GUE TUH GAK SUKA LU JADI OSIS KARENA LU BAKAL SIBUK GAK ADA WAKTU BUAT GUE DAN LUPAIN GUE. APALAGI ANGGOTA OSIS ITU BANYAK CEWEK, NANTI LU SELINGKUH ? GUE JOMBLO LAGI. OH NO !!!" umpat Bulan dalam hati sebenarnya.

" Badmood kenapa si sayang ?"

" Gak papa. Mungkin karena aku lagi pms. "

Bintang mengerti. Ia tahu jika cewek sedang pms perut, pinggang, bahkan seluruh tubuhnya terasa nyeri. Persis seperti bundanya dulu.

" Kamu kenapa gak bilang kalau kamu lagi pms ?"

" Gak papa. "

" Yaudah yuk kita ilangin badmoodnya !" ajak Bintang.

Bulan mengerutkan keningnya, pikirannya mulai traveling.

" Ngapain ? jangan macam-macam lho rumah lagi sepi pada lagi keluar. "

" Aku gak macam-macam kok. Cuma satu macam aja, "

" Apa ?" tanya Bulan makin bingung.

" Keliling kota berdua sama kamu. "