Mereka berdua sangat menikmati suasana saat menelusuri jalan ibukota yang padat dan ramai. Menunggangi motor ninja hijau milik Bintang. Cowok itu mengajaknya berkeliling kota mulai dari balai kota sampai senayan.
" Gimana kamu suka ?" tanya Bintang dengan suara lantang.
" Suka, " jawan Bulan singkat.
" Suka apanya nih, suka diajak jalan-jalan atau suka sama yang ngajak jalan-jalan ?" tanya Bintang lagi sedikit menggoda.
Bulan tersenyum mengeratkan pelukannya.
" Suka diajak jalan-jalan lah, " jawab Bulan.
Bintang meng-oh riyakan, jujur ia sedikit kecewa dengan jawaban Bulan.
" Kenapa patah hati ya ? jawaban aku gak sesuai ekspektasi kamu. Maaf jika benar, " ucap Bulan membaca situasi yang berubah dingin.
" Tidak seharusnya aku yang minta maaf, ekspetasiku mungkin yang terlalu besar. "
Bulan tertawa mendengar ucapan itu.
" Jadi apa ekspetasi mu ?"
" Iya gitu, "
" Gitu apanya ?" pancing Bulan.
" Kamu bilang kalau kamu suka aku. " jujur Bintang.
" Kalau aku suka kamu emang boleh ?"
Bintang terkejut. Apakah ia tidak salah mendengar pertanyaan Bulan. Sepertinya ia harus segera pergi periksa ke dokter spesialis THT untuk memeriksa telinganya.
" Hah apa aku gak denger ?" seru Bintang mencoba membuat Bulan mengulangi ucapannya.
" Tidak ada siaran ulang. "
" Yah, ayolah !"
" KALAU AKU SUKA KAMU EMANG BOLEH ? SOALNYA AKU UDAH MULAI SUKA SAMA KAMU BINTANG !!" teriak Bulan lantang yang membuat beberapa pengendara lain menengok.
Bintang terkekeh, ada dua kemungkinan telinganya bermasalah atau ini mimpi. Jika mimpi ia harap tidak akan pernah terbangun.
" Telinga aku kayaknya bermasalah deh lan, " ucap Bintang.
" Aku suka kamu. " ucap Bulan lirih.
Bintang melototkan kedua bola matanya, kaget mendengar suara Bulan yang samar.
" Bilang apa tadi ?" tanya Bintang cepat.
" Apa ?" ucap Bulan seperti orang bodoh.
" Tadi bilang apa ? coba ulang, "
" Gak ada siaran ulang. "
Bintang mendengus kecil. Bintang mengalah ia yakin gadisnya itu tidak mau mengulangi perkatannya meski dipaksa sekalipun.
" Sejak kapan kamu suka aku dan kenapa ?" tanya Bintang penasaran.
" Harus ya dijawab ?" tanya balik Bulan.
Bintang memanggut singkat.
" Iya lah masa iya dong, "
" Aku gak tau sejak kapan, tapi aku nyaman sama kamu. Dan perihal kenapa, aku juga gak tau karena cinta gak butuh alasan. "
Bintang tersenyum dibalik helm yang membungkus kepalanya. Ia bahagia mendengar jawaban pacarnya. ia juga setuju jika cinta tidak perlu alasan. Jawaban Bulan yang persis sama dengan jawabannya pada Furqon waktu itu.
" Aku gak nyangka kamu sekarang kamu akhirnya bilang suka sama aku. "
" Kita kemana sekarang ?" tanya Bulan.
" Maunya kemana ?"
" Kemana aja yang penting sama kamu. " ucap Bulan lembut.
***
Bintang dan Bulan sampai di restoran Asby milik keluarganya. Bau berbagai aroma berbagai masakan menyambut penciuman Bulan, membuat Bulan semakin kelaparan.
Bulan duduk di dekat jendela. Letak paling disukai Bulan.
" Kamu mau makan apa ?" tanya Bintang menunjuk menu makanan.
Bulan menatap singkat daftar menu itu. Toh, ia sudah hapal betul menu bahkan harga makanan disini, karena ia pegawai di restoran ini.
" Seterah. " jawab Bulan singkat.
Bintang mendengus sabar.
" Oke aku ganti pertanyaannya. Kamu tebak aku mau mesan makanan apa ?" tanya Bintang lagi.
" Seterah. "
Bintang berusaha tersenyum dan segera memanggil seorang pramusaji.
" Eh ada den Bintang sama pacarnya, bukannya kamu Bulan salah satu pekerja yang jadwal kerja libur minggu ini ya ?" tanya pramusaji itu.
" Iya mba Sri saya lagi mau makan aja disini sama dia, " jawab Bulan akrab dengan
pramusaji itu.
" Yasudah, monggo mau mesan makanan apa ?" tanya pramusaji itu dengan ramah.
" Mba ini gak ada makanan yang namanya seterah ya ?"
Pramusaji itu bingung dengan pertanyaan Bintang. Ia menunjukkan beberapa makanan terlaris dan favorit pengunjung resto. Bintang setuju dan memesan beberapa list makanan.
" Udah mba itu aja pesanannya, " ucap Bintang sembari menutup buku daftar menu.
Pramusaji itu mencatat dan menyebutkan ulang menu pesanan Bintang. Kemudian beranjak pamit pergi.
***
Bintang dan Bulan menyelesaikan makannya dengan cepat. Mereka tidak bicara satu katapun. Bintang tahu dari Wulan bahwa Bulan tidak suka banyak bicara saat makan.
" Lan, ada sesuatu menempel di dekat bibir kamu, " beritahu Bintang menunjuk sudut kiri bibir Bulan.
Bulan mengambil tisu dan coba mengelapnya.
" Udah ?"
Bintang menggeleng.
" Belum, sedikit ke atas, "
" Udah ?"
Bintang tersenyum dan berdiri mengambil tisu lalu mengelapkan tisu itu ke bibir Bulan.
" Kamu udah gede kayak anak kecil makan aja belepotan, " ucap Bintang terkekeh kecil menertawakan pacarnya
Degh !
Bulan membeku dengan sikap Bintang yang perhatian dan manis. Jantungnya berdegup kencang membuatnya berkeringat.
" Udah bersih ?" tanya Bulan setelah Bintang kembali duduk dikursinya.
" Udah kok. Udah cantik. " sahut Bintang.
Bintang sudah mengangkat handphonenya. Ia juga sudah membuka aplikasi camera untuk memotret. Mengarahkannya kearah Bulan.
" Mau ngapain ?" tanya Bulan kikuk.
" Udah. Kamu, aku foto sebentar terus aku masukin ke akun sosmed aku. "
" Jangan nanti kamu malu punya aku yang jelek ini. "
" Cantik. Ayo bergaya, " ucap Bintang pelan.
" Tang, tapi- "
" Satu..."
" Tapi- "
" Dua..."
" Tiga..."
CEKREK !
Terpaksa Bulan memapah dagunya dihiasi senyuman kecil yang manis. Segera Bintang menguploadnya di akun Instagram pribadinya dengan caption 'My Trip My Adventure My Future. My Love, @Bulan11' tidak lupa menambahkan emoticon love merah diujungnya.
Handphone Bulan yang awalnya damai sentosa mendadak ramai. Banyak notifikasi masuk. Padahal baru beberapa menit Bintang memasukan fotonya di sosmed.
" Ini handphone atau pasar malam si ramai banget !" desis Bulan kesal.
Bulan mematikan notifikasi handphonenya.
" Kamu gak usah kaget. Fans aku banyak banget dan mereka sekarang tau kamu pacar aku. Followers kamu bakalan naik, percaya deh !" ujar Bintang bangga pada dirinya sendiri.
" Iya aku percaya, pacar aku yang most wanted di sekolah beda sama aku yang cuma butiran pasir. "
" Nggak gitu sayang, "
Bintang pindah duduk tepat disebelah Bulan dan menyalakan handphonenya. Bintang dan Bulan sekarang membaca satu persatu komentar dalam postingan.
@bintang.ha29 ( 183k like's, 177 coment's)
Post your comment.
@Zee.Caesar Cantiknya mantan calon pacarku 😍
@Holkay.Furqon Sobat goblok ku sudah dewasa, dasar buchenes !
@Wulan11 Kembaran ku yang cantik jelita kayak bidadari, kenapa gak ajak si ? 🥺
@Theresa Itu pacar kakak ya ? cantik banget. Selamat ya, semoga langgeng :)
@user123456789 Cie udah gak jomblo lagi, ditunggu makan-makannya
.....
Bulan fokus membaca satu persatu komentarnya. Tidak ada satupun yang menghinanya. Malah penduduk sosmed memuji kecantikannya dan meminta pj kepada sang pacar.
Laki-laki itu meraih kembali handphonenya dari tangan Bulan. Kali ini ia membuka akun Bulan memulai tag yang ia cantumkan pada caption.
" Followers kamu naik drastis nih. Berapa followers kamu sebelumnya ?" tanya Bintang pada Bulan.
" Sekitar seratus lebih lah, itu juga keluarga dekat doang. "
" Sekarang udah 25k followers loh !"
Bulan terkejut dan langsung melihat akun Instagram di handphone miliknya.
" Oke thanks, " ucap Bulan datar.
" Kamu gak senang gitu ?"
" Nggak. Unfaedah cuma jadi penonton story', "
" Why ? biasanya cewek suka dan senang banget kalau followersnya nambah, " ucap Bintang.
" Because i'm different. "
" Iya. Itu sebabnya aku milih kamu jadi pacar aku, karena kamu berbeda. "
***
Bintang menghentikan motornya tepat didepan rumah Bulan. Sepanjang perjalanan Bulan tersenyum lebar sembari memandangi fotonya di akun Instagram Bintang.
Sudah bertahun-tahun Bulan tidak merasakan bahagia sebesar ini.
Bintang menyodorkan dua buah gelang kepada Bulan. Bintang memakaikannya yang satu ke pergelangan lengan Bulan dan satu lagi ke lengannya. Bulan menerima gelang itu dengan senang hati. Bulan langsung bertanya maksud dan tujuan gelang itu.
" Buat apa ini ?" tanya Bulan penasaran.
" Hadiah untuk hari jadian kita ke satu bulan, biar couple juga. " jawab Bintang.
" Makasih. "
Bintang melihat pipi Bulan yang merah merona walaupun sikapnya yang masih terlihat biasa saja. Bulan mengalihkan pandangannya, tidak berani menatap Bintang.
" Besok aku jemput ya, "
" Gak usah kalau kamu sibuk biar aku bareng kak ABCD aja, "
" Aku gak pernah sibuk kalau buat kamu lan. "
" Iya, seterah kamu aja. "
" Masuk sana sayang jangan lupa mimpiin aku, " suruh Bintang.
" Makasih ya kamu udah buat aku seneng banget hari ini, "ucap Bulan masih dengan senyum yang terpatri.
" Makasih kembali. Aku lebih seneng kalau kamu seneng, "
" Kamu sampai dirumah kabarin. Jangan lupa langsung tidur gak usah acara belajar. "
" Iya sayang selamat malam. "
" Too. "
Bulan melambaikan tangannya kemudian masuk kedalam rumah. Baru motor Bintang beranjak dari rumah Bulan.