Chereads / MOONSTAR18 / Chapter 30 - Belajar Bersama

Chapter 30 - Belajar Bersama

" Adu kepintaran, "

Wulan mengangguk tanpa ragu sedikitpun. Wulan membalas tatapan menantang dari mata Bintang dengan senyuman penuh kemenangan. Kali ini Wulan sangat amat setuju tantangan Bintang.

" Kenapa lu ajak gue ikut mini games ini ? " tanya Wulan basa-basi.

" Gue gak percaya aja sama lu yang selalu berhasil ngalahin gue di kelas. Lu selalu dapat ranking satu. Jangan-jangan lu punya ilmu menerawang masa depan atau titisan dukun gunung merapi ya ?" tuduh Bintang dengan tatapan tak percaya.

Tawa Wulan pecah mendengar ucapan Bintang yang tidak masuk akal. Sedangkan Furqon dan Bulan menatap takjub dengan kejadian yang ia lihat sekarang. Mereka memanfaatkan kesempatan ini untuk bertaruhan.

" Lu megang siapa nih ? " bisik Furqon pada Bulan.

" Jelas gue pilih saudari gue lah yang otaknya jauh lebih pinter dari pacar gue. "

" Oke gue milih si Bintang sahabat gue. Taruhannya satu juta, satu juta, gimana ?"

" Deal !"

Sejak saat pembagian raport pertama kali di Galaxy Internasional High School, Wulan selalu mendapatkan peringkat pertama di kelas yang membuat Bintang jengkel ingin melengserkannya. Tetapi selalu gagal. Bahkan, selisih nilai rata-rata mereka hanya 0,01 sampai 0,05 skor saja.

" Pemenangnya dapat apa ?" tanya Wulan.

" Satu permintaan yang menang bakal dikabulkan, " jawab Bintang dengan matanya yang mulai sorotan percikan bendera peperangan.

" Oke gue setuju, "

Wulan mengambil buku kumpulan contoh soal dan kunci jawaban olimpiade nasional matematika, bahasa Inggris, fisika, biologi, dan pelajaran lainnya pada Furqon dan Bulan untuk menulis atau membacakan soalnya.

" MULAI !"

Bulan membuka buku paket itu asal dan terbuka sebuah soal matematika. Baik Bintang maupun Wulan membaca soal itu dengan seksama.

Soal pertama : Jika penyelesaian 5/4(x-1) + 2 = 3/5(2x-1) + 1 adalah k, nilai 3k+10 adalah...

Wulan menatap intens soal itu tanpa berkedip dengan jari-jari tangannya yang mengetuk-ngetuk selembar kertas. Sedangkan Bintang sibuk mencoret-coret selembar kertas kosong dihadapannya.

" negatif sebelas dengan nilai k sama dengan x yaitu negatif tujuh. " jawab Wulan dengan cepat dan tepat.

Furqon membuka buku kunci jawaban dan melihat jawaban dari soal itu.

" Wulan benar !"

Bulan melirik kasihan ke kertas coretan Bintang yang sudah menemukan nilai x tinggal dimasukan ke rumus saja.

" Lu hapalin kunci jawabannya ya ?" tuduh Bintang tidak terima.

" Gak mungkin lah di buku itu ada ribuan jawaban. Gue hapal rumusnya ditambah sering latihan soal, " tepis Wulan atas tuduhan yang merindingnya.

" next question !" ujar Bintang semakin tertantang.

Soal kedua : Diketahui koordinat titik A(-2,6) dan B(3,1). Persamaan garis g yang melalui (5,-2) dan sejajar ruas garis AB adalah...

Bintang memulai mencoret-coret kertas itu lagi dengan tenaga ekstra cepat. Dan gadis itu, Wulan hanya memandangi kertas itu.

" Jawabannya x+y = 3, " ucap Wulan dalam hitungan detik.

" Benar lagi !" ujar Furqon kegirangan.

" Juara olimpiade nasional matematika tingkat SMP dilawan ya pasti kalah lah !" sindir Bulan.

Bintang melontarkan pandangan kesal kepada Bulan yang membela saudarinya dari pada dia, pacarnya sendiri.

" Apa mau marah ? Sorry perihal uang saya tidak memihak siapapun. Tidak pro maupun kontra. Saya tim netral !" ucap Bulan setelah menyadari tatapan sinis Bintang.

" Oke selanjutnya soal Biologi aja, gue jago nih !" sombong Bintang.

Bulan memanggut-manggutkan kepalanya dan membuka acak soal Biologi.

" Mekanisme pernafasan pada saat bayi bernafas yang terlihat perutnya mengembang disebut ?" tanya Bulan.

" Mekanisme inspirasi pernafasan perut terjadi ketika otot diafragma berkontraksi yang mengakibatkan diagframa mendatar. Akibatnya, volume rongga dada membesar dan tekanan udara didalamnya mengecil sehingga udara masuk ke paru-paru. " jawab Wulan langsung tanpa berfikir lama.

" Good job honey !" seru Furqon.

" Juara olimpiade nasional ilmu pengetahuan tingkat SMA dilawan !" sindir Bulan lagi.

Bintang hanya menghela nafas dan ia sudah kalah telak dari Wulan.

" tiga poin untuk Wulan dan nol buat Bintang, " beritahu Bulan.

" Sekarang biar adil gue buat soal terakhir gimana ? tentang bahasa Inggris ?" tanya Furqon.

Meskipun otak Furqon lemah dalam bidang pelajaran pokok. Tetapi siapa sangka ia sangat jago dalam bidang olahraga dan bahasa Inggris. Bahkan saat nonton film barat ia tidak perlu membaca subtitle bahasa Indonesia.

" SETUJU !" seru Bintang dan Wulan.

" Listen me oke, Dear my friend. This is the time when we need to endure the most. Stay in bed and get plenty of rest. Send you get well wishes from me and the hope for a Speedy recovery. Why does me send the short message ? " tanya Furqon menggunakan bahasa Inggris.

" because you wants to show your friend sympathy. You probably feel when writing to sad. " ucap Wulan menjawab pertanyaan Furqon.

" All right !" seru Furqon.

" Gak sia-sia lu Wul, sekolah esde di negri Paman Sam !" bangga Bulan.

Bintang menutup wajahnya malu. Kali ini dia benar-benar kalah telak dari Wulan.

" Selamat lu yang menang, " ucap Bintang menyalami Wulan.

" Iya makasih, "

Bulan memeluk erat saudarinya bangga. Dan menengadahkan tangannya ke depan wajah Furqon.

" Mana duit gue ?"

" Nih dua juta, "

" Dua juta doang ? biaya ongkos kirim, pajak kekalahan, dan hadiah kemenangan gue. "

Furqon yang tak mau memperpanjang masalah langsung memberikan semua uang cash dari dompetnya ke Bulan. Furqon tidak sedih karena harus kehilangan uangnya tetapi ia turut sedih karena kekalahan sahabatnya serta bahagia atas kemenangan pacarnya.

" Sepuluh juta tuh buat lu, baru gue ambil di bank, "

" Alhamdulillah rezeki anak Sholeha !" syukur Bulan mencium gepokan uang itu.

" Permintaan lu apa ?"

Wulan tersenyum melirik kearah Furqon dan Bulan. Ia mulai merencanakan hal yang gila.

" Permintaan gue mudah banget !"

" Apa ?" tanya Bintang penasaran

" Gue mau Furqon dan Bulan mengerjakan dua soal matematika dari gue !" pinta Wulan menunjuk mereka satu persatu.

Dua orang yang disebut namanya, matanya membelalak besar. Sedangkan Bintang tertawa puas melihat ekspresi keduanya.

" BINTANG YANG KALAH GUE YANG DIHUKUM !"

" IBARAT BINTANG JATUH, KITA YANG KETIBAN TANGGA, ASTAGA IBU HELP ME !!!"

***

Furqon mengetuk-ngetuk pulpen di dahinya. Otaknya sedang debat melemparkan argumen demi argumen. Isi kepalanya hampir meledak melihat semua angka ini.

" Ini soal gak ada yang gampang apa ?" tanya Furqon frustasi.

" Ada, satu ditambah satu. " sahut Bintang.

" Lu kira gue anak paud !"

" Itu soal dasarnya lho, nanti pas ulangan lebih sulit. "

" Matematika ilmu yang mematikan. " ucap Bulan dengan suara bernada.

" Jangan mau belajar matematika. " sambung Furqon.

Bintang dan Wulan menatap mereka berdua dengan tajam. Sabar, sabar, itulah kalimat yang ada dipikiran mereka sekarang. Sudah hampir satu jam Furqon dan Bulan mengerjakan dua soal lingkaran.

" Matematika itu menyenangkan fur, " ucap Wulan.

" Iya menyenangkan untuk tidur. " Bulan meletakan pulpennya diatas buku bersampul hijau.

Wulan menghela nafasnya. Mengambil buku pelajaran matematika milik Furqon dan menyuruh Furqon dan Bulan mendekat.

Mereka membaca soal nomor satu secara seksama. Sebuah lingkaran memiliki jari-jari sebesar 14 cm. Tentukan luas lingkaran tersebut ?

" Jadi jari-jarinya udah diketahui yaitu 14 cm, yang dicari luas lingkaran. Tulis rumusnya L = π x r x r. Masukin nilainya satu-satu L = 22/7 x 14 x 14. Hasilnya Luas lingkaran itu adalah 616 cm2. " Wulan menjelaskan cara mengerjakan soal secara rinci.

Furqon dan Bulan hanya manggut-manggutkan kepalanya. Padahal otak mereka berada di mode loading.

" Kalian ngerti ?" tanya Bintang.

" NGGAK !" seru Furqon dan Bulan bersamaan.

Bintang dan Wulan hanya menepuk jidat.

" Astaghfirullah. "

Wulan mengulang-ulang penjelasannya kembali sampai mereka berdua paham. Lalu melanjutkan penjelasan kesoal selanjutnya.

" Cukup Wulan, gue capek. Lama-lama gue beneran muntah rumus. " ucap Bulan pusing memegangi kepalanya.

" Ayok Mabar mobile legend yuk !" ajak Furqon.

" KUY !"

" Bagus anak muda giliran game semangat, " sindir Wulan menatap mereka satu persatu.

Mereka tidak memperdulikan Wulan yang mencak-mencak menyebutkan kebiasaan buruk mereka.

" Username kalian apa ? Gue @Bulan11 " tanya Bulan kepada Furqon dan Bintang.

" Gue @Orangkaya, "

" Aku @manusia, "

Mereka saling menatap menyadari fakta terbaru yang tidak masuk on the spot. Ternyata selama ini partner tim mainnya adalah orang yang mereka kenal. Tawa mereka pecah.

" Ternyata orang bucin dan sombong itu kalian. Sudah gue duga si, hahaha. " Bulan menertawakan dirinya sendiri.

" Orang dingin ternyata lu. Gak di dunia nyata, gak di dunia game, sikapnya kayak kulkas. "

" Selama ini aku cerita tantang kamu ke kamu sendiri. Hehehe lucu ya hidup ini. Bulan partner game aku itu ternyata es krim ku sendiri, "

" Kok kamu bilang aku es krim ?"

" Iya manis tapi dingin. "

Mereka menggemakan tawa. Dan melanjutkan bermain game kembali. Melupakan keberadaan Wulan, seakan-akan hanya ada mereka bertiga.

Sedangkan Wulan duduk di pojokan memegangi kepalanya yang terasa sakit. Kepalanya terasa mutar dan tubuhnya terus mengeluarkan keringat.

" Astaga jangan sekarang. " gumamnya pelan.

Wulan mengambil obat dari laci belajarnya dan meminum obat itu. Tetapi kepalanya masih terasa berat.

" Wulan, " lirih Furqon.

" A..apa ?" sahut Wulan lemah.

" Si Awan, Baldwin, Caesar, dan Dabith mana kagak keliatan batang hidung ?"

" Furqon !"

" Iya.. iya.. Kak ABCD mana ?"

" Mereka lagi ke Gor buat penimbangan berat badan dan sekalian latihan, " jawab Bulan.

Furqon menengok kearah Wulan yang duduk di pojok kamar.

" Are you okey by ?"

Furqon berjalan mendekat kearah Wulan dan menggenggam tangan Wulan yang berkeringat. Furqon tetap bermain game dengan tangan kanannya yang masih menggenggam tangan Wulan.

" Kok tangan kamu dingin Wul ?" tanya Furqon perhatian.

" Gak papa kok mungkin AC nya dingin, "

Bulan mengambil remote control AC mengubah suhunya agar lebih hangat.

" Aku hareudang tau kok kamu tiris ?" tanya Furqon lagi dengan beberapa kata bahasa Sunda.

" Aku udah bilang tadi, aku gak papa, "

" Furqon, " lirih Wulan.

" Apa sayang ?"

" Kalau aku gak ada. Kamu harus janji ya tetap jadi Furqon yang aku kenal. "

Furqon mematikan handphonenya diikuti Bintang dan Bulan menyudahi permainannya.

" Kamu emang mau kemana ?" tanya Furqon.

" Umur kan gak ada yang tau Fur, bisa aja besok aku gak bisa buka mata dan nafas aku terhenti. kamu mau janji kan ?"

" Apasi kamu ? aku gak suka kamu ngomong gitu. "

" Wulan ngapain lu ngomong gitu coba ?" ujar Bulan serius.

" Iya Wul, gak boleh ngomong sembarangan, " ucap Bintang.

" Tapi kalian harus janji sama Wulan, tetap jadi seseorang yang Wulan kenal dan kalian harus tetap bersama kayak gini apapun yang terjadi, "

" Wait, sebelum kita janji lu harus janji !" ujar mereka serentak.

" Apa ?"

" Lu harus bersama bareng kita sampai kapanpun, gimana janji ?" tawar Bulan menyodorkan jari kelingkingnya.

Wulan tersenyum sembari menyatukan jarinya dengan jari Bulan.

" Iya aku janji. "

" Aku janji kepada kalian selalu ada bersama kalian, tapi aku gak janji bersama di alam yang sama. " batinnya.

Wulan menengok ke Furqon yang dari tadi diam memandangi kearah luar jendela. Mulutnya mendadak membisu. Handphonenya tergeletak begitu saja di lantai.

" Furqon, " panggil Wulan.

Tidak ada balasan dari Furqon. Jangankan ucapan, menengok saja dia enggan.

" Furqon, " panggil Wulan lagi.

Kali ini Wulan menyentuh pundak Furqon. Furqon menengok dan langsung memeluk pacarnya. Isak tangis mulai terdengar dari mulut Furqon. Wulan terkejut dan membalas pelukan Furqon.

" Furqon kamu kenapa ?"

" Orang kaya bisa nangis emang ?" sindir Bulan.

" Orang kaya juga punya hati lan, " bela Bintang.

" Iya maaf, becanda. "

Furqon menghela nafasnya mencoba menghentikan tangisnya. Ia memegang kedua lengan Wulan.

" Kamu jangan pernah tinggalkan aku ya ! Aku gak mau orang yang aku sayang ninggalin aku. Cukup ayah aku aja yang ninggalin aku kesurga. Ayah ninggalin aku sejak aku masih kecil. Ibu selalu berkata bahwa dia adalah seorang ibu sekaligus ayah untuk aku." tutur Furqon dengan sedikit isakan.

" Iya fur, "

" Kamu pelangi aku, memberikan warna ke hidupku. Untungnya orang kaya gak buta warna jadi bisa liat pelangi, " ucap Furqon terkekeh kecil.

" SOMBONG !"

" Ada aku atau tidak aku yakin kamu akan baik-baik saja. " batin Wulan.

" I Love You Wulan. " bisik Furqon.

" I Love You much more Fur. "