Enam Dua Tujuh Sebelas
Empat Empat Tiga Satu
Enam Enam Tujuh Satu
Empat Satu Empat Empat Empat Empat
'Catherine…..' suara di ujung line telepon itu terasa begitu mendesak dan memaksa.
'Iya Jenderal' Jawab Catherine dengan suara sigap.
'Diana sedang sakit, kamu sekarang yang menggantikan semua pengambilan keputusannya. Jangan salah satu kata sedikitpun. Jadilah sempurna sama seperti Diana sewaktu mengambil segala keputusan.' Terdengar suara Michael di ujung line telepon.
'Baik Jenderal.' Jawab Catherine kembali.
Lalu terdengar bahwa Line Pertama Jalur Telepon itu terputus.
Catherine terdiam dan duduk di meja utama ruangan tersebut, tersekat oleh pintu dan jendela kaca, Catherine dapat memandang ke seluruh ruangan di lantai tersebut.
'Diana sakit lagi,' desis Catherine sambil mengusap wajahnya dengan tangan kirinya.
'Diana, Alfa Satu Masuk.' Terdengar suara tersebut dari perangkat milik Diana yang ditinggalkannya di ruangan tersebut. Ya seharusnya itu ruangan Diana, namun untuk sementara dipakai oleh Catherine sesuai dengan instruksi Michael.
'Alfa Satu, Catherine on duty.' Catherine menjawab suara tersebut.
'Catherine, kita butuh penambahan alokasi personal di posisi enam dua, semua enam satu terkunci target. Mereka tidak bisa bergerak.' Suara Alfa Satu terdengar menggunakan filter dalam frekuensinya.
'Alfa Satu, enam-dua akan segera diterjunkan. Enam-Satu harap siaga.' Catherine menjawab permintaan itu dengan segera.
'Enam-Dua, Empat-Tujuh.' Permintaan Alfa Satu dengan tegas untuk mengalokasikan personal empat tujuh ke posisi enam dua.
'Siap. Enam-Dua on board.' Catherine langsung menuju ke arsip personal begitu mendengar suara Alfa Satu yang memutuskan percakapan transmisi frekuensinya.